Pejuang Kelautan dan Perikanan

Rokhmin Dahuri
0
3300
Lama Membaca: 12 menit

03 | Dikukuhkan Sebagai Guru Besar Tetap IPB

Rokhmin Dahuri
Rokhmin Dahuri

Bogor 18/01/03: Prof Dr Ir Rokhmin Dahuri MS dikukuhkan sebagai guru besar tetap Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor (IPB), Sabtu 18/1/03. Acara Pengukuhan yang dipimpin Rektor IPB Ahmad Anshori Mattjik bisa berjalan lancar kendati diwarnai unjuk rasa ribuan mahasiswa yang menolak kehadiran Presiden Megawati Soekarnoputri, anggota DPR, dan para pejabat pemerintah lain yang diundang menghadiri acara itu.

Presiden Megawati yang dijadwalkan akan memberikan sambutan dalam acara itu, tidak hadir. Namun sejumlah undangan menghadiri acara pengukuhan itu antara lain, Menteri Pendidikan Nasional Abdul Malik Fadjar, Menteri Kehutanan M Prakosa, Deputi Gubernur Bank Indonesia Anwar Nasution, Gubernur Gorontalo Fadel Mohammad, Wakil Ketua DPR Tosari Widjaya, Ketua Komisi III DPR Awal Kusuma, dan anggota DPR Slamet Effendi Yusuf.

BEM IPB yang ikut demo secara prinsip sangat mendukung acara pengukuhan Rokhmin Dahuri sebagai salah seorang guru besar tetap IPB. Namun, mereka tidak mau melihat acara dihadiri para pejabat yang diduga kuat telah menyebabkan keterpurukan bangsa ini melalui kebijakan menaikkan BBM dan TDL.

Para pengunjuk rasa memeriksa setiap undangan yang hendak masuk ke kampus IPB. Mereka bahkan melumuri mobil pejabat dengan kotoran hewan yang sengaja disiapkan sebelumnya. Jika diketahui di dalam mopbil ada pejabat, pengunjuk rasa yang sudah anarkis itu langsung mengusirnya agar segera meninggalkan kampus tersebut. Selain itu, ada beberapa mahasiswa yang menyiapkan batu sebesar kepalan tangan. Mereka mengancam akan melempari mobil pejabat yang berbalik arah.

Elemen mahasiswa pengunjuk rasa terdiri dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) IPB dan Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) IPB, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan Aliansi Mahasiswa Peduli Bangsa (AMPB).

Orasi Ilmiah
Orasi ilmiah yang disampaikian Prof Dr Ir Rokhmin Dahuri MS pada kesempatan itu berjudul “Paradigma Baru Pembangunan Indonesia Berbasis Kelautan”. Orasi ilmiah yang menggagas pembangunan bangsa berbasis kelautan secara berkelanjutan ini disusun atas dasar tiga hipotesis utama.

Pertama, sebagai negara bahari dan kepulauan terbesar di dunia dengan kekayaan sumberdaya kelautan yang luar biasa besar dan ragamnya, maka menjadikan pembangunan berbasis kelautan sebagai arus utama (main stream) pembangunan bangsa ini akan memberi manfaat bagi peningkatan kemajuan dan kesejahteraan bangsa secara keseluruhan.

Kedua, bahwa pengelolaan dan pendayagunaan kekayaan laut yang selama ini dilakukan berjalan secara tidak optimal dan tidak mengindahkan kaidah-kaidah dan azas pembangunan berkelanjutan sehingga memberikan hasil-hasil yang tidak sebagaimana diharapkan. ini dicerminkan antara lain dengan adanya wajah dualistik (kesenjangan yang tajam) dalam hampir semua sisi kehidupan ekonomi dan sosial masyarakat serta menimbulkan berbagai kerusakan lingkungan di beberapa kawasan pesisir dan laut yang mengancam kelestarian sumberdaya alam dan lingkungan perairan laut Indonesia.

Ketiga, melalui penerapan IPTEK, manajemen profesional dan akhlaqul karimah, maka kekayaan sumberdaya kelautan tropis sebagai keunggulan komparatif dapat kita transformasikan menjadi keunggulan kompetitif bangsa.

Dijelaskan mengapa gagasan sebagaimana tercantum dalam judul orasi ini memiliki relevansi dan bahkan menjadi suatu keniscayaan bagi bangsa Indonesia ini untuk dilaksanakan. Selanjutnya dalam orasi itu diberikan gambaran apa dan bagaimana pembangunan berbasis kelautan tersebut dilaksanakan dalam konteks Indonesia baru dan di tengah arus globalisasi yang semakin intens melanda dunia.

Advertisement

Bagian terakhir dari orasi ilmiah ini memaparkan prasarat-prasarat yang harus dipenuhi baik yang berupa necessary conditions maupun sufficient conditions agar pembangunan bangsa berbasis kelautan ini dapat terwujud dengan benar, sehingga dapat mengantarkan bangsa ini menjadi lebih makmur, adil dan sejahtera.

Orasi ilmiah ini merupakan hasil dari renungan, pengalaman dan pemikiran panjang Rokhmin Dahuri, menggeluti kehidupan yang berhubungan dengan pesisir dan laut. Dilahirkan dari keluarga nelayan, dibesarkan dalam tradisi dan budaya pesisir, menekuni ilmu di bidang kelautan dan perikanan, dan bekerja selama dua puluh tahun sebagai akademisi, peneliti dan konsultan di bidang kelautan dan perikanan serta dalam dua tahun terakhir ini mendapat amanah menjadi nakhoda pada Departemen Kelautan dan Perikanan.

Pengalaman itu membawa keyakinannya bahwa pembangunan berbasis kelautan akan mampu menghantarkan bangsa ini menjadi lebih makmur, adil dan sejahtera. “Oleh sebab itu, for better or worse, orasi ilmiah ini merupakan cerminan dari perjalanan dan pengalaman kehidupan saya,” kata Rokhmin kepada Tokoh Indonesia. Ch. Robin Simanullang

Data Singkat
Rokhmin Dahuri, Menteri Kelautan dan Perikanan RI (2001-2004) / Pejuang Kelautan dan Perikanan | Ensiklopedi | Guru Besar, IPB, Kelautan, Menteri, Dosen
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments