Pejuang Utusan Daerah
Oesman Sapta Odang
[DIREKTORI] Pengusaha yang jadi politisi asal Kalimantan Barat ini berjuang keras untuk mengegolkan anggota Utusan Daerah (UD) MPR menjadi fraksi. Perjuangan itu terwujud dan ia menjadi ketua fraksi dan kemudian menjadi Wakil Ketua MPR unsur Utusan Daerah. Setelah itu, ia pun mendirikan Partai Utusan Daerah.
Berbagai seminar, diskusi, dan sarasehan dilakukan agar keinginan membentuk FUD itu terwujud. Sidang Istimewa (SI) MPR 2000 dirasakannya merupakan peluang paling terbuka lebar, karena tiap-tiap fraksi ingin mendapat dukungan anggota MPR dari utusan daerah.
Maklum, waktu itu seluruh fraksi (kecuali FPKB-Red) ingin menggelar SI MPR untuk menurunkan Presiden Abdurrahman Wahid. Dengan kepiawaian Ketua MPR Amien Rais, mereka terbuai bujukan pembentukan FUD dan hanya forumnya diundur pada ST MPR kali ini.
Namun ketika ST MPR Kamis lalu dibuka, Oesman Sapta melihat gelagat lain. Fraksi-fraksi yang dahulu simpati, kini tak mau tahu janji-janji dahulu. Keruan saja, jika mereka kehilangan nalar dan kemudian mengubah sidang tahunan menjadi “sidang tawuran” yang banyak mendapat kecaman.
Oesman bahkan terlibat saling pukul dengan anggota FPDI-P Dudi Murod, meskipun hal itu kemudian dibantahnya. Dia mengklarifikasi, yang terjadi hanya dorong-mendorong di antara anggota MPR.
Itulah yang menjadikan bapak tiga putra itu sibuk, karena dianggap sumber peristiwa tersebut. ”Tidak ada pemukulan, tidak urakan,” ujar Oesman.
Dia pun sibuk membuat berbagai alasan untuk menepis peristiwa yang dilihat oleh sebagian rakyat, sebab disiarkan langsung melalui layar televisi. ”Mereka hanya minta bicara ke depan lantaran miknya mati, tapi tak ditanggapi.” Seperti biasa, lantas muncul dugaan ada provokator sehingga terjadi kejadian demikian. ”Saya tidak tahu siapa provokatornya.”
Meskipun demikian, Oesman tetap akan berjuang untuk mengegolkan FUD agar disahkan. ”Kami tetap mengikuti proses. Tak akan WO. Kalau keluar kan yang enak mereka yang tak setuju, karena bisa sesukanya mengambil keputusan. Kita yang rugi.”
Pantang Mundur
Oesman Sapta menegaskan, para anggota MPR dari Utusan Daerah pantang mundur dalam memperjuangkan tekad untuk menjadi fraksi di MPR.
”No retreat, kami tetap bersikap pantang mundur. Kami akan tetap memperjuangkan Utusan Daerah menjadi fraksi dalam Sidang Tahunan (ST) MPR 2001 ini sesuai dengan yang dijanjikan Majelis dalam Sidang Istimewa (SI) MPR 2000,” tandas Oesman di Jakarta, Sabtu kemarin.
Dia menekankan, Utusan Daerah tidak bermaksud memaksakan kehendak tetapi berupaya menegakkan aturan dengan memperjuangkan hak Utusan Daerah untuk menjadi fraksi seperti yang tercantum dalam pasal 106 Peraturan Tata Tertib MPR dan UUD 1945.
“Kalau kita memperjuangkan hak dan menegakkan aturan yang berlaku, apa itu salah?”
Dalam jumpa pers di salah satu hotel di Jakarta, Tuti Daud, salah seorang fungsionaris Forum Komunikasi Pemuda Dayak (FKPD) dari Kalimantan Tengah meminta F-UD Persiapan untuk tetap memperjuangkan aspirasi rakyat di daerah melalui pembentukan F-UD definitif di MPR. “F-UD seharusnya ada untuk menyalurkan aspirasi rakyat di daerah.”
Oesman Sapta optimistis, UD akan disahkan menjadi F-UD dalam ST MPR tahun ini. “Kami telah melakukan lobi-lobi dengan fraksi-fraksi lain.”
Namun dia tidak menjelaskan secara terperinci, para anggota F-UD Persiapan telah melakukan lobi dan bagaimana hasilnya.
Dia juga menandaskan, F-UD Persiapan kini solid dan tidak terpecah-pecah menjadi kelompok-kelompok. “Yang penting F-UD tak perlu dicurigai dengan dugaan macam-macam. Yang jelas, kami akan konsisten memperjuangkan aspirasi rakyat daerah.” TI, Suara Merdeka