
[SELEBRITI] Setelah sempat dihadapkan pada pilihan dilematis antara karir dan keluarga, ia akhirnya tak dapat menghindari takdirnya sebagai seorang penyanyi. Meski demikian, penyanyi yang populer lewat tembang Terlanjur Sayang ini tak meninggalkan tugas utamanya sebagai ibu rumah tangga.
Meidyana Maimunah atau yang populer dikenal dengan nama Memes merupakan penyanyi kelahiran Jakarta, 6 Mei 1965. Nama panggungnya yang unik, berasal dari kata Meishe yang dalam bahasa Belanda berarti anak perempuan paling kecil. Namun karena orang tuanya dari Sunda, maka Meishe berubah menjadi Memes.
Bakat Memes di dunia seni sudah terlihat sejak ia masih belia. Memes kecil senang difoto, menyanyi, dan menari. Memasuki masa remaja, Memes yang saat itu baru genap berusia 15 tahun mulai merintis karirnya di dunia hiburan sebagai foto model. Wajah Memes kerap menghiasi sampul beberapa majalah wanita seperti Femina, Kartini, dan Gadis.
Setahun sebelum terjun ke dunia modeling, tepatnya tahun 1979, Memes sempat tercatat sebagai anggota grup tari dan penyanyi profesional, Swara Mahardhika angkatan IX. Bersama grup ini, ia tampil pada Pergelaran Karya Cipta Guruh Soekarnoputra tahun 1980, tampil dalam pementasan Untukmu Indonesiaku tahun 1981, dan tampil pada pementasan Cinta Indonesia tiga tahun berikutnya. Dari situ tawaran untuk menjajal bidang seni peran mulai berdatangan. Akan tetapi, semuanya ia tampik lantaran takut melakoni adegan berciuman. Kecintaannya pada musik jualah yang pada akhirnya mendorong Memes untuk bergabung menjadi vokalis dalam sebuah band yang sering ikut festival saat sekolah di SMA 3 Jakarta.
Bersama band sekolah itu, ia mengasah bakatnya dan melanglang buana dari panggung ke panggung. Festival Band Antar SMA dan acara-acara sekolah menjadi ajang penggalian dan pengembangan bakat seninya. Bagi teman-teman SMA-nya, pada awal tahun 80-an, Memes dan hobi menyanyinya sudah menjadi satu paket. Itu karena Memes memang selalu menjadi figur penting di tiap acara yang berkaitan dengan kegiatan olah vokal. Misalnya, saat ia berhasil membawa vokal grup kelasnya menjadi juara pada ajang FESTALIA (Festival Vokal Grup SMA 3).
Tamat SMA, ia melanjutkan pendidikannya ke jurusan Teknik Sipil Universitas Trisakti. Di kampus ini, ia bergabung dengan grup band kampus dan terus memantapkan kiprahnya dengan mengikuti berbagai Festival Antar Kampus dan tampil dalam berbagai acara kampus.
Ia masuk dapur rekaman untuk pertama kalinya saat menjadi backing vokal untuk album penyanyi top tahun 80-an yakni Guruh Soekarnoputra, Vina Panduwinata, Tito Sumarsono, dan KLa Project. Suara merdu Memes juga mengisi jingle iklan beberapa produk seperti Milo, Butternut Collins, Yaohan, dan Bank Bukopin. Sementara itu, kiprahnya di dunia modeling terus berkibar. Pada tahun 1987, ia berhasil menempati posisi runner-up dalam ajang pemilihan Wajah Femina.
Keberhasilannya sebagai pendatang baru di kancah musik pop Indonesia membuat Memes mau tak mau harus mengubah pola hidupnya. Selain harus memenuhi tuntutan profesi sebagai seorang penyanyi, ia juga harus membuktikan kepada suaminya bahwa ia sanggup memikul peran gandanya sebagai artis sekaligus ibu rumah tangga.
Pada 13 September 1987, Memes menikah dengan Addie MS, seorang komposer dan dirigen kawakan Indonesia. Awalnya pernikahan mereka akan dihelat pada 25 Oktober, tapi agar bisa mengikuti tur BASF Awards ke Brazil, pernikahan dua seniman musik itu akhirnya dipercepat.
Masa depannya di dunia tarik suara nyaris kandas oleh pernikahan. Addie MS, pria yang dikenalnya ketika ia mulai berkiprah dalam dunia menyanyi, tiba-tiba menghadapkannya pada dua pilihan yang cukup dilematis: menjadi istri atau menjadi penyanyi?. “Sebagai pemusik, setiap waktu saya kerja dengan penyanyi-penyanyi, masak waktu pulang ke rumah saya harus berhadapan dengan penyanyi lagi?” dalih Addie MS. Sebagai istri yang baik, Memes memahami keinginan wajar dari suami tercintanya itu. “Ya, saya terima. Karena yang saya inginkan hanya menjadi istri,” tegas Memes. “Dan menjadi istri Addie MS adalah impian terbesar saya waktu itu. Makanya, saya terima dengan ikhlas permintaan Addie itu sebagai komitmen pernikahan kami,” tambahnya.
Awalnya pernikahan mereka berjalan seperti yang mereka impikan. Anak sulung mereka, Kevin Aprilio, lahir pada tahun pertama perkawinan mereka dan menjadi sumber kebahagiaan buat keduanya. Sukacita di keluarga kecil itu kian sempurna dengan kehadiran putra kedua, Tristan Juliano. Addie pun semakin giat mencari nafkah buat anak-istrinya. Keberhasilannya dalam menata musik untuk album Vina Panduwinata dan Chrisye, telah melambungkan namanya di jagad musik Indonesia. Oleh sebab itu, pekerjaan pun tak henti mengalir.
Namun tanpa disangka, setelah 12 tahun malang-melintang di industri musik Indonesia, tiba-tiba Addie merasa tak bisa lagi membohongi diri bahwa jalan yang selama ini ditempuhnya bukanlah jalan yang selaras dengan irama jiwanya. Karena irama jiwanya adalah irama simfonik, dan itu tak ada di sana, Addie pun memutuskan untuk berhenti. Dunia yang telah memberinya kesuksesan dan kelimpahan penghasilan itu akhirnya ia tinggalkan. Semua tawaran pekerjaan yang datang, ia tolak. Karena ia sedang fokus membangun Twilite Orchestra, orkes simfoni yang selama ini diidam-idamkannya.
Tak ayal, perekonomian rumahtangganya pun terancam runtuh. Sementara kebutuhan hidup harus terus dipenuhi, namun pemasukan tidak ada sama sekali. Hal itu tentu saja berdampak pada kestabilan rumahtangganya. Memes yang khawatir, memperingatkan sang suami bahwa rumahtangga mereka dalam ancaman kebangkrutan, namun Addie tetap tak peduli.
Tak rela keuangan rumah tangganya ambruk, ibu dua anak ini lalu memutuskan untuk sesegera mungkin mengambil tindakan. Memes kemudian memutuskan untuk kembali ke panggung tarik suara. Dengan bantuan Addie dan anggota KLA Project lainnya, Memes mulai merancang dan menggarap album rekaman. Pada November 1994, ia meluncurkan album perdananya yang berjudul Terlanjur Sayang dengan tembang andalan berjudul sama. Tak dinyana, album itu ternyata cukup sukses di pasaran dan laku terjual sebanyak 875 ribu copy.
Lagu Terlanjur Sayang merajai tangga-tangga lagu di radio-radio swasta selama beberapa minggu. YKCI (Yayasan Karya Cipta Indonesia) bahkan menyebutnya sebagai lagu yang paling sering diputar selama tahun 1995. Sejak saat itu, Memes tampil sebagai bintang baru di blantika musik Indonesia. Album perdana yang sangat sukses membuat rasa percaya diri Memes meningkat. Ia menjadi semakin yakin bahwa menyanyi adalah panggilan jiwa dan takdirnya. Setelah itu, album demi album terus ia hasilkan.
Keberhasilannya sebagai pendatang baru di kancah musik pop Indonesia membuat Memes mau tak mau harus mengubah pola hidupnya. Selain harus memenuhi tuntutan profesi sebagai seorang penyanyi, ia juga harus membuktikan kepada suaminya bahwa ia sanggup memikul peran gandanya sebagai artis sekaligus ibu rumah tangga. Ia juga harus bisa mementahkan kekuatiran Addie bahwa dunia keartisan akan mengubahnya menjadi pribadi negatif.
Pada tahun 1996, setelah sukses dengan album perdananya, ia meluncurkan album kedua yang diberi judul Cinta & Kasih dengan tembang andalan, Miliki Diriku. Setahun kemudian, tepatnya Desember 1997, Memes meluncurkan albumnya yang ketiga, Ilusi. Lagu ciptaan Nugie yang berjudul Pesawatku dipilih sebagai nomor andalan. Album itulah yang berhasil mengantarkannya masuk dalam daftar nominasi penerima penghargaan MTV Most Wanted Female serta Penyanyi Wanita Terbaik versi AMI (Anugerah Musik Indonesia).
Penyanyi bersuara sengau ini merilis album keempatnya yang bertajuk Janji Hati pada tahun 1999. Dua tahun kemudian, ia kembali hadir dengan karya terbarunya yang diberi judul Jangan Pernah Tinggalkan. Setelah melempar album kelimanya ke pasaran, Memes sempat vakum selama beberapa tahun.
Meski demikian, Memes tak sepenuhnya rehat dari panggung dunia hiburan Tanah Air. Pada tahun 2003, ia mengisi masa vakumnya dengan berakting di film musikal remaja Biarkan Bintang Menari yang dibintangi aktris pendatang baru Ladya Cheryll. Sesuai genrenya, peran Memes dalam arahan Indra Yudhistira itu tak jauh-jauh dari menyanyi dan menari.
Baru di tahun 2006, ia kembali menyapa para penggemarnya lewat album terbaru yang bertajuk Perjalanan Cinta yang berisi kumpulan hits terbaiknya antara lain, Telanjur Sayang, Miliki Diriku, Janji Hati, Jangan Pernah Tinggalkan, dan Selalu di Sampingmu. Ditambah dua single baru, yakni Dia dan Cintamu ciptaan Dewiq dan Rindukan Aku ciptaan Sandy dan Pia.
Selanjutnya di tahun 2008, masih di bawah naungan label rekaman Aquarius Musikindo, Memes merilis album ketujuh yang berjudul Miracle. Awal Mei 2011, Memes menelurkan album teranyarnya yang diberi judul Acoustic of Love dengan tembang jagoannya, Selamanya Cinta. Memes juga melibatkan suaminya, Addie MS dalam penggarapan sebuah lagu yang berjudul Sayonara. Meski mereka jarang menciptakan lagu bersama karena beda aliran, namun mereka menyatukan masing-masing ide untuk berkolaborasi. Memes menuturkan bahwa album ini berbeda dengan album sebelumnya dengan meninggalkan iringan orkestra atau band dan beralih ke akustik.
Namun di balik usahanya untuk terus eksis, tak dapat dipungkiri bahwa perjalanan karirnya tak bisa terus berjalan mulus. Ketatnya persaingan dan memudarnya keberuntungan perlahan-lahan mengikis kepopulerannya. Setelah jadwal manggungnya tak sepadat masa jayanya dulu, Memes lebih berkonsentrasi membantu putra sulungnya Kevin mengurus bandnya, Vierra, mulai dari proses rekaman hingga penampilan di panggung.
Selain sibuk bersama Vierra, pemilik restoran Jepang Takigawa ini juga masih sempat menunjukkan kepeduliannya pada rekan-rekan musisi lain yang tengah membutuhkan bantuan. Pada 7 Juli 2011 misalnya, ia terdorong untuk menggelar malam amal untuk penyanyi Utha Likumahuwa yang terbaring koma di RS Santa Maria, Pekanbaru.
Acara penggalangan dana bagi penyanyi berdarah Ambon yang terkenal lewat lagu Puncak Asmara itu bertajuk A Charity Nite for Utha Likumahuwa, bertempat di Black Cat Jazz & Blues Club, Plaza Senayan. Memes berhasil menggalang dukungan dari sejumlah musisi seperti Benny Likumahuwa, Gigi, Syaharani, Indra Lesmana, Idang Rasjidi, Mus Mujiono, Jopie Item, Barry Likumahuwa, dan Oddie Agam untuk ikut ambil bagian dalam misi sosial tersebut. eti | muli, red