Jujur dalam Bermusik

Ello
 
0
468
Ello
Ello | Tokoh.ID

[SELEBRITI] Saat terjun sebagai penyanyi profesional, album perdananya diganjar predikat Platinum Award dan Album Terbaik. Dalam bermusik dan mencipta lagu, putra pasangan musisi Minggus Tahitoe dan penyanyi Diana Nasution ini tidak membatasi diri pada satu genre musik tertentu.

Marcello Tahitoe yang akrab disapa Ello, lahir di Jakarta, 20 Februari 1983. Bungsu dari tiga bersaudara ini sejak usia empat tahun sudah gemar bermain piano. Beranjak remaja, Elloasyik dengan kegiatan ngebandnya. Akan tetapi, karena dianggap kurang serius, Ello merasa bandnya tak menjanjikan buat karirnya di dunia musik.

Setelah bandnya bubar, Ello memutuskan bersolo karier. Harapannya, tentu saja untuk mewujudkan impiannya menjadi penyanyi profesional. Demi meraih impiannya itu, Ello rajin membuat demo yang ditawarkan ke sejumlah perusahaan rekaman. Jalan menjadi penyanyi mulai terbuka bagi Ello, tatkala di penghujung tahun 2003, demonya diminati sebuah label ternama yang banyak menaungi penyanyi terkenal, Sony Music.

Ello kemudian disodori kontrak rekaman oleh pihak Sony. Tapi sebelum merilis album solo, ia sudah terlebih dahulu tampil duet dengan penyanyi Audy dalam lagu Silang Hati di album 20-02.

Seminggu setelah ulang tahunnya yang ke 22, tepatnya 28 Februari 2005, Ello merilis albumnya yang diambil dari namanya. Di album tersebut, ia banyak dibantu musisi kondang, seperti Glenn Fredly, Tohpati, dan Irwan Simanjuntak. Namun, walau sama-sama berpredikat sebagai musisi, ia tidak melibatkan kedua orang tuanya. Menurut Ello, meski secara teknis kedua orang tuanya tak terlibat, mereka tetap memberikan dukungan lewat pengertian dan kesabaran.

Album ‘Ello’ berisi 10 lagu bertema cinta yang sebagian besar merupakan ciptaannya sendiri. “Saya paling bisa membuat lagu, ya cinta. Entah itu cemburu, senang, bete, pokoknya semua buah yang dihasilkan cinta, itu yang saya tulis,” ujar mahasiswa FISIP Universitas Indonesia ini.

Sementara untuk aliran musik, Ello mengusung genre pop yang dipadukan dengan warna musik lain mulai dari Jazz, R&B, hingga rock.

Ello mengaku, dalam bermusik ia tak pernah membatasi dirinya untuk memainkan satu genre musik tertentu asalkan ia menyukai jenis musik tersebut. Setidaknya, menurut Ello, hal itu menunjukkan kejujurannya dalam bermusik. Ello berprinsip, tidak takut kehilangan ciri khas meski memainkan banyak jenis musik.

Meski terhitung pendatang baru, Ello langsung mengukir prestasi karena karyanya masuk dalam jajaran album terlaris di tahun itu. Tak bisa dipungkiri, salah satu faktor kesuksesannya itu berkat ‘Pergi Untuk Kembali’, lagu lawas ciptaan sang ayah yang dinyanyikan ulang. Lagu yang ngetop di era 70-an itu berkarakter dasar pop, namun di tangan Ello, lagu tersebut diberi sentuhan masa kini dengan perpaduan irama hip-hop, jazz dan pop. Kombinasi aransemen dari berbagai aliran musik itu terdengar pas dibawakan Ello, mengingat warna vokalnya yang sedikit berbau ‘black music’.

Sedikit menilik ke belakang, mengapa ia sampai bisa membawakan lagu yang bercerita tentang perpisahan dua orang kekasih itu, inilah jawaban Ello seperti dikutip dari situs tembang.com, “Waktu itu Pak Jan Djuhana dari SonyBMG memintaku membawakan lagu lama. Nah, aku pilih lagu ‘Pergi Untuk Kembali’. Sesudah digarap dengan aransemen baru jadinya seru, jadi lagu ini pun terpilih masuk ke albumku,” jelas pria berdarah Ambon-Batak itu. Pilihan Ello tak meleset, lagu itu mendatangkan berkah untuknya. ‘Pergi Untuk Kembali’ tak hanya disukai orang tua, tapi juga anak muda.

Menurut Ello, debut albumnya ini hampir 90 persen digarapnya sendiri selama 18 bulan. Lamanya waktu yang diperlukan, menurutnya tak lain karena ia ingin menampilkan gayanya sendiri, tanpa bermaksud ikut-ikutan atau meniru orang lain. Pernyataan tersebut secara tak langsung membantah anggapan segelintir orang yang menudingnya menjiplak gaya penyanyi Glenn Fredly yang ternyata masih memiliki hubungan darah dengannya.

Advertisement

Debut album Ello tercatat telah terjual sebanyak 150 ribu kopi. Berkat pencapaian tersebut, Ello diganjar penghargaan Platinum Award. Tak hanya itu, ia pun berhasil menyabet dua penghargaan sekaligus pada ajang AMI Award 2005, masing-masing untuk kategori Album Terbaik dan Pendatang Baru Terbaik.

Namun, Ello sendiri rupanya tidak pernah menyangka album perdananya mendapat sambutan antusias dari para pecinta musik. “Tapi saya bersyukur kok dengan apa yang sudah saya raih,” ucap Ello. Selain prestasi yang telah disebutkan tadi, ia juga mendapat kehormatan untuk tampil sebagai penyanyi pembuka pada konser grup vokal legendaris, Boys II Men. Ello juga pernah berkolaborasi dengan diva pop Krisdayanti pada konser bertajuk ‘1530’. Sebuah catatan gemilang untuk ukuran penyanyi yang baru menelurkan satu buah album.

Kemunculan Ello sekaligus mengisi ‘sepi’nya solois pria di jagad musik Tanah Air. Pasalnya, dalam beberapa tahun belakangan, nama-nama solois pria hanya berkutat pada Ari Lasso, Glenn Fredly, Rio Febrian atau Marcell. Selain nama-nama tadi, memang sempat ada beberapa nama yang muncul, namun baru merilis satu single, gaungnya tak terdengar lagi.

Pada Februari 2006, Ello meluncurkan album Repackaged yang berisi 14 lagu, 10 lagu dari album perdananya ditambah empat lagu baru. Di album ini dia melakukan beberapa eksplorasi musik, antara lain dengan memasukkan unsur musik reggae, salah satu genre musik favoritnya, dalam single berjudul Gadisku. Lengkingan vokal khas Ello semakin mantap dibalut dengan nuansa reggae yang nge-groove ditambah dengan tiupan trumpet dan trombone. Setelah album ini, Ello rehat dari dunia suara untuk beberapa tahun.

Setelah tiga tahun tak mengeluarkan album rekaman, Februari 2009 Ello kembali menjumpai para penggemar yang telah lama merindukan suara merdunya dengan merilis album berjudul ‘Realistis-Idealis’ dengan hits andalan ‘Masih Ada’. Seluruh lagu dalam album yang mengusung genre musik pop alternatif itu diciptakan Ello. Agar terasa lebih segar dan tidak monoton, dalam album keduanya ini Ello tampil berduet dengan penyanyi Astrid di lagu Dusta Di Atas Cinta.

Pada 4 Februari 2009, Ello membuat kejutan dalam karirnya. Meski baru menghasilkan dua album, namun ia sudah berani menggelar konser yang dihelat di Hotel Crown Jakarta.

Kesuksesan yang diraihnya dalam waktu relatif singkat, semakin menumbuhkan kepercayaan dirinya. Di saat rekan-rekan seprofesinya banyak yang menjajal bidang baru di luar musik seperti bermain film atau sinetron, namun Ello mengaku tak tertarik. Sejauh ini ia hanya ingin berkonsentrasi pada karir bermusiknya.

Ke depan, ia juga bercita-cita untuk melebarkan sayap sebagai penyanyi hingga ke dunia internasional. Tapi untuk sementara waktu, ia hanya akan berkarya semaksimal mungkin. Selain itu, ia pun sudah melakukan sejumlah persiapan, salah satunya dengan membuat lagu dengan materi yang go international sambil melihat peluang yang ada. Namun, ia mengaku tak mau terlampau jauh bermimpi. Ia hanya ingin menyiapkan segala sesuatunya dari sekarang. Soal tujuan akhirnya akan kemana, Ello mengaku hanya bisa memasrahkan jawabannya pada Yang Maha Kuasa. e-ti | muli, red

Data Singkat
Ello, Penyanyi / Jujur dalam Bermusik | Selebriti | Penyanyi, pop, ganteng, hip-hop

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini