Merambah ke Belakang Layar
Andre Hehanussa
[SELEBRITI] Lagu pop yang sempat hits di tahun 90-an, Bidadari dan Kuta Bali melambungkan namanya. Belakangan, penyanyi yang kerap berduet dengan sejumlah musisi dunia ini lebih banyak berkiprah di belakang layar sebagai produser musik.
Nyong Ambon kelahiran Ujung Pandang, 24 Juli 1974 ini memiliki nama lengkap Andre Ronald Benito Hehanussa. Karir menyanyi pria berkulit gelap ini dimulai pada tahun 1987 dengan bergabung dalam grup musik Katara Singers. Pada tahun 1991, ia pindah ke jalur solo. Lewat dua tembang ciptaannya, Bidadari dan Kuta Bali, namanya langsung melejit di blantika musik Indonesia.
Andre meraup 20 juta pertahun dari hasil royalti penjualan album Bidadari. Menurutnya, pencipta lagu yang menonjol pasti akan menerima royalti. “Makanya berkarya harus terus dilakukan, paling tidak kita berbuat baik untuk diri kita sendiri,” ucap Andre seperti dikutip dari situs kapanlagi.com. Baginya menciptakan lagu dan diapresiasi dengan baik sudah merupakan kepuasan tersendiri, sementara materi urusan belakangan.
Selain sebagai penyanyi, Andre juga sering menciptakan lagu bagi banyak penyanyi. Untuk menciptakan sebuah lagu, Andre biasanya mencari chemistry pada harmonisasi. Seperti saat ia menciptakan sebuah lagu untuk trio Rida Sita Dewi, waktu itu ia punya feeling bahwa warna suara Dewi harus lebih kental dari lainnya. Dan, benar saja, lagu itu akhirnya sukses di pasaran.
Bagi Andre, bermunculannya pencipta lagu muda potensial merupakan hal yang positif untuk perkembangan industri musik nasional. Namun terkadang dirinya merasa risih dengan kondisi musik Indonesia yang hampir selalu mengikuti trend. Menurutnya, produser di Indonesia belum berani mengambil posisi jenis musik yang jelas, semuanya hanya didasarkan pada pangsa pasar yang ramai dan terkadang tidak variatif.
Setelah vakum dari dunia tarik suara sejak 2002, ia kembali muncul ke permukaan di tahun 2009. Kali ini bukan sebagai penyanyi tapi sebagai produser dalam industri musik. Mimpi untuk memproduksi musik sendiri akhirnya terlaksana setelah menunggu tujuh tahun. Lewat bendera 247 Record Company, Andre mengukuhkan keberadaannya di industri musik dengan merilis album Prazz yang berjudul Antara Gak Tahu Diri Dan Pede yang beredar pada awal Juli 2009. Di 247 Record Company, Andre duduk sebagai presiden direktur.
Andre menuturkan alasan di balik pembuatan produksi musik sendiri. Menurut Andre, ia kecewa dengan perilaku industri musik Tanah Air yang tidak memperhatikan masa depan para musisi yang berkecimpung ke dunia tersebut. “Saya kecewa, di dunia musik terlalu kejam,” tandas ayah dari Putra Pertama Hehanussa itu seperti dikutip situs tempointeraktif.com.
Menurut Andre, para pemain industri musik lebih mengutamakan keuntungan pribadi sehingga para musisi terkesan dieksploitasi. Sehingga, dengan produksi musik yang telah dirintis semenjak tahun 2007 itu, ia ingin lebih mementingkan keberadaan masa depan para musisi. Itulah sebabnya, Andre lebih banyak sibuk di belakang layar memproduseri beberapa musisi dan band baru.
Menurut Andre, para pemain industri musik lebih mengutamakan keuntungan pribadi sehingga para musisi terkesan dieksploitasi. Sehingga, dengan produksi musik yang telah dirintis semenjak tahun 2007 itu, ia ingin lebih mementingkan keberadaan masa depan para musisi. Itulah sebabnya, Andre lebih banyak sibuk di belakang layar memproduseri beberapa musisi dan band baru.
Masih di tahun 2009, Andre yang pernah ditunjuk sebagai Duta Kelautan ini menunjukkan kepeduliannya terhadap lingkungan dengan meluncurkan album bertemakan lingkungan yang berisi 10 lagu dengan judul Terumbu Karang.
Kemudian pada Agustus 2010, Andre tampil saat upacara puncak di acara Sail Banda yang dibuka Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Pelabuhan Yos Soedarso, Ambon. Tampil di acara pelayaran berskala internasional itu membuatnya amat bangga apalagi dirinya juga mendapatkan kepercayaan membawakan lagu berjudul Sail Banda yang diciptakannya dan liriknya dibuat oleh Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu. Sedangkan aransemen musiknya dibalut irama khas Maluku dengan banyak bunyi-bunyian campuran alat musik perkusi.
“Saya merasa sangat bangga sebagai anak daerah yang pulang kampung dan bisa tampil bersama Harvey Malaiholo, Mikha Tambayong dan Pasto yang juga penyanyi kawakan yang berasal dari sini,” katanya. Pria yang sudah meluncurkan sembilan album ini mengatakan, Sail Banda 2010 merupakan langkah awal untuk menunjukkan kepada dunia internasional bahwa Maluku yang memiliki banyak potensi pariwisata dan aman untuk dikunjungi.
Warna suaranya yang khas juga menghantarkannya untuk berduet dengan sejumlah musisi dunia, seperti Sheila Madjid, Julio Igelias, dan Keith Martin. Pada Februari 2011 misalnya, ia tampil bersama Rick Price dalam konser An Acoustic Evening with Rick Price di Balai Sarbini, Jakarta.
Bagi Andre Hehanussa, bisa bernyanyi duet bersama musisi kelas dunia merupakan momen paling berharga dan mahal. “Buat saya itu berkah dari Tuhan dan jadi satu momen yang paling berharga. Berduet itu momennya yang mahal. Jadi ke depannya masih merasa mampu untuk mendampingi artis lain,” ujar penyanyi yang mengakhiri masa lajangnya pada 8 Agustus 1995 ini.
Perjalanan karirnya di dunia hiburan juga diisi dengan kiprahnya di bidang seni peran. Suami dari perempuan berdarah Aceh Cut Rizky Teo ini pernah menjajal kemampuan aktingnya dengan bermain dalam sinetron Perkawinan. Casting sinetron yang juga dibintangi Primus Yustisio dan Jeremy Thomas itu diberikan oleh Harry Capri produser Persari Film.
Setelah tampil di depan layar sebagai aktor, awal tahun 2011, Andre Hehanussa sempat mengutarakan keinginannya untuk membuat film bertema perdamaian yang didedikasikan untuk masyarakat Ambon, tempat kelahirannya. Film itu akan diberi judul Salam Sarani yang mengangkat kisah tentang pemuda muslim dan nasrani. Seperti diketahui, Maluku sempat tercabik oleh ketidakharmonisan berbau SARA. Menurut Andre, di Maluku sebutan untuk pemuda muslim adalah salam sedangkan yang nasrani adalah sarani. Andre sendiri tidak akan ikut berakting di film itu. Dengan berkelakar, dirinya takut menyaingi saudaranya, Ari Sihasale yang dijadwalkan akan bermain di dalamnya. eti | muli, red