Superstar Rock Indonesia

Ahmad Albar
 
0
1089
Ahmad Albar
Ahmad Albar | Tokoh.ID

[SELEBRITI] Pada periode tahun 70 hingga 90-an, Ahmad Albar sukses dengan grup musik legendarisnya, Goodbless dan Gong 2000. Suara khas rockernya ditambah dengan rambut kribonya sempat menjadi tren di kalangan anak muda. Ia menjadi satu-satunya penyanyi rock angkatan 1970-an yang masih “laku” dalam rekaman maupun panggung sampai saat ini.

Ahmad Syech Albar, demikian nama lengkap pria kelahiran Surabaya, Jawa Timur, 16 Juli 1946 ini. Ia merupakan anak kedua dari enam bersaudara pasangan Syech Albar dan Farida Al-Hasni. Sayangnya, pernikahan kedua orangtua Albar tidak bertahan lama. Setelah bercerai, ibunda Albar kemudian menikah dengan seorang artis bernama Djamaluddin Malik.

Sebelum namanya dikenal sebagai penyanyi, Albar terlebih dahulu terjun ke dunia seni peran. Ia mulai berakting sejak masih kanak-kanak. Tahun 1957, saat usianya baru menginjak 11 tahun, Albar memulai debutnya sebagai aktor cilik dengan membintangi film berjudul Jenderal Kancil. Tak lama setelah itu, ia mulai menggeluti dunia musik. Kala itu Albar dan dan teman-temannya membentuk sebuah band bernama Bintang Remaja. Band tersebut pernah tampil dalam Festival Band Bocah di Lapangan Banteng, Jakarta. Sayangnya baru dua tahun berdiri, band tersebut bubar.

Menjelang usia remaja, Albar kembali membentuk sebuah band, kali ini ia menggandeng Titi Qadarsih untuk bergabung dalam band Kuarta Nada. Sama seperti Bintang Remaja, Kuarta Nada pun tak berumur panjang.

Hingga pada akhirnya, sekitar tahun 1960, pria yang akrab disapa Iyek ini berangkat ke Belanda. Di negeri kincir angin itu ia terus mengembangkan talenta bermusiknya. Tahun 1966, Albar kemudian mendirikan band yang diberi nama Take Five. Walau hanya sanggup bertahan selama setahun, band tersebut sempat mengikuti festival dan Albar dinobatkan sebagai vokalis terbaik.

Setelah Take Five bubar, kakak tiri pedangdut Camellia Malik itu bergabung dengan band lain bernama Clover Leaf. Sebanyak 9 single berhasil ditelurkannya dengan sejumlah hits di antaranya, “Don’t Spoil My Day” dan “Grey Clouds”.

Sepuluh tahun lebih merantau di negeri orang, dirasa cukup bagi Albar yang kemudian memutuskan untuk kembali ke Tanah Air di penghujung tahun 1972. Ia datang bersama gitaris Clover Leaf, Ludwig Lemans. Albar yang lama tidak mengikuti perkembangan musik di Indonesia, kemudian mengamati kehidupan bermusik khususnya masyarakat ibukota, Jakarta. Dari hasil pengamatannya itu, mulailah tercetus ide untuk kembali membentuk sebuah grup musik yang di kemudian hari dikenal dengan nama God Bless.

Pada awal tahun 1973, ayah tiga anak ini kemudian menggaet Hassan, Donny Fattah, Jockie Surjoprajogo, dan Ludwig Lemans. Kelimanya kemudian mengadakan latihan di Puncak selama dua minggu untuk menghadapi pergelaran musik di Taman Ismail Marzuki yang dihelat 5 Mei 1973.

Dari pergelaran musik, God Bless kemudian merilis album perdananya yang bertajuk God Bless di tahun 1975. Prestasi lain yang diukir God Bless adalah menjadi band pembuka konser band rock ternama asal Amerika Serikat, Deep Purple, di Jakarta. Kesuksesan demi kesuksesan yang diraih Albar bersama God Bless, membuat sosoknya menjelma menjadi superstar rock Indonesia. Hal tersebut jua yang kemudian membuat Majalah Tempo edisi 27 September 1975 menampilkan Ahmad Albar sebagai laporan utama dengan memajang foto pria keturunan Arab itu di sampul depan.

Sebelum namanya dikenal sebagai penyanyi, Albar terlebih dahulu terjun ke dunia seni peran. Ia mulai berakting sejak masih kanak-kanak. Tahun 1957, saat usianya baru menginjak 11 tahun, Albar memulai debutnya sebagai aktor cilik dengan membintangi film berjudul Jenderal Kancil.Tak lama sesudah itu, ia mulai menggeluti dunia musik. Bersama teman-temannya membentuk sebuah band bernama Bintang Remaja.

Dua tahun berselang, God Bless mulai sepi tawaran manggung. Sepi order tak mengeringkan semangat berkreasi Albar. Ia pun melahirkan terobosan baru dalam karir bermusiknya. Pemilik rambut kribo itu kemudian berkolaborasi dengan Ucok Harahap, vokalis AKA Band yang juga berambut kribo. Akhirnya dari kemiripan gaya rambut itu, terlahirlah Duo Kribo.

Advertisement

Dalam proses penggarapan album Duo Kribo, Albar juga melibatkan rekan-rekan sesama musisi rock seperti Ian Antono dan Jockie Surjoprajogo. Duet maut Albar-Ucok terbilang cukup fenomenal dengan raihan penjualan kaset sebesar 100 ribu copy. Untuk ukuran musik rock, angka tersebut terbilang fantastis. Pasalnya di masa itu, pasar musik rock masih sangat terbatas.

Fenomena Duo Kribo kemudian mewabah hingga ke dunia perfilman. Tahun 1978, Albar-Ucok didapuk untuk berperan sebagai sepasang saudara kembar yang sama-sama menggeluti dunia musik dalam film Duo Kribo. Dalam film yang turut dibintangi aktris Grace Simon dan Eva Arnaz itu mengisahkan Ucok yang diasuh dan dibesarkan di Medan merupakan penyanyi lagu-lagu melankolis sementara Albar yang dibesarkan di Jakarta dan sempat belajar serta bermain musik di Eropa adalah penyanyi lagu-lagu berirama cadas dan kembali ke Indonesia menebar ancaman bagi Ucok. Mereka akhirnya bertemu dan berduet hingga memiliki banyak penggemar.

Di saat yang bersamaan dengan syuting film tersebut, Duo Kribo dibantu Ian Antono sedang disibukkan dengan penggarapan album Dunia Panggung Sandiwara. Album yang memuat 11 tembang cadas itu meraih sukses besar di pasaran. Bahkan salah satu lagunya yang berjudul Dunia Panggung Sandiwara digemari hingga ke dataran Asia Tenggara. Temanya yang sederhana namun memiliki makna membuat lagu yang liriknya ditulis pujangga kenamaan Taufik Ismail itu kerap dinyanyikan ulang oleh banyak penyanyi seperti Grace Simon, Nicky Astria, Nike Ardilla, hingga Sheila On 7.

Setelah berkolaborasi dan tergabung dalam band, Albar meluncurkan album solo perdananya, Zakia, di tahun 1979. Namun ia mengusung musik dangdut bukan musik rock, genre musik yang selama ini digelutinya. Pilihan itu sempat menimbulkan kekecewaan pada sebagian penggemar fanatiknya. Kekecewaaan itu bisa dimengerti karena di masa itu sebagian masyarakat masih menganggap dangdut sebagai musik kampungan. Membawakan lagu dangdut sebenarnya bukan atas inisiatif pribadi Albar melainkan atas prakarsa Masheri Mansyur, seorang wartawan majalah musik Junior.

Album solo perdana Albar berisi sembilan lagu yang enam diantaranya merupakan karyanya sendiri, lagu-lagu tersebut adalah Zakia, Karena Harta, Mawar Merah, Raja Kumbang, Tuhan Ada, dan Beku. Sementara tiga lagu lainnya adalah Pernyataan; ciptaan M Harris, Obral; karya Titiek Puspa, dan satu lagu sumbangan Ian Antono berjudul Raja Sehari. Dari sekian judul lagu itu, lagu Zakia-lah yang paling mendulang sukses di pasaran. Keberhasilan lagu yang bercerita tentang seorang penari wanita itu tak lepas dari tangan dingin Ian Antono, dialah yang meramu aransemen musiknya sehingga enak didengar.

Kiprahnya di dunia dangdut semakin meluas dengan keterlibatannya pada sebuah film musikal dangdut bertajuk ‘Irama Cinta’. Dalam film itu, Albar beradu akting dengan lawan mainnya, Elvy Sukaesih. Bersama si Ratu Dangdut ia tampil duet membawakan lima lagu yakni ‘Aku Bahagia’, ‘Rasa Berdebar’, ‘Seharusnya Kau Tahu’, ‘Engkau Jauh’, dan ‘Lintah Darat’.

Namun dangdut rupanya hanya menjadi persinggahan sementara Ahmad Albar, tahun 1980 Albar kembali berkarya sebagai rocker membawa bendera God Bless dengan mengeluarkan album kedua berjudul Cermin. Ian Antono, sosok yang kerap membidani lahirnya karya-karya emas Ahmad Albar juga mulai bergabung bertepatan dengan keluarnya album kedua God Bless. Setelah peluncuran Cermin, God Bless lama tak menelurkan album, namun Albar, sang vokalis terus berkiprah di jalur solo atau berkolaborasi dengan penyanyi lain seperti Gito Rollies, Mus Mujiono, Fariz RM, Farid Hardja, hingga Nicky Astria.

Selain tercatat sebagai vokalis God Bless, Albar juga terpilih menjadi vokalis Gong 2000, sebuah band rock yang dipunggawai Ian Antono, Albert Wijaya, Yaya Muktio, Harry Anggoman, dan Donny. Pilihan itu didasari dari pengalaman Albar sebagai rocker yang sudah malang melintang selama bertahun-tahun. Tanggal 26 Oktober 1991, band itu menggelar konser di Parkir Timur Senayan, didukung peralatan sistem suara berkekuatan 120.000 watt dan lampu berkekuatan 300.000 watt penampilan memukau Albar dkk memuaskan sekitar 100.000 penonton. Dalam kurun waktu dari tahun 1991 hingga 2000, God Bless menghasilkan empat buah album rekaman yang masing-masing berjudul: Bara Timur, Gong Live, Laskar, dan Prahara.

Gong 2000 tak ubahnya reinkarnasi God Bless karena masih digawangi wajah-wajah lama yakni Albar, Ian, dan Donny. Akan tetapi, penggemar tampaknya tidak peduli apakah yang mereka dengar Gong 2000 atau God Bless, yang terpenting mereka bisa menikmati tiga superstar rock itu beraksi.

Albar memang seniman rock sejati, di saat usianya yang sudah tak mudah lagi ia beberapa kali masih terlihat tampil dalam pegelaran musik cadas itu. Konsernya pun tak hanya diadakan di dalam negeri tapi hingga ke mancanegara. Misalnya saat perayaan hari jadi grup rock asal Malaysia, Search, yang dihelat pada 7 Februari 2004, ia tampil bersama God Bless di Kuala Lumpur.

Namun di antara sederet prestasi membanggakan itu, Ahmad Albar tak ubahnya seorang manusia biasa yang tak luput dari kesalahan. Pada 26 September 2007, ia ditangkap di rumahnya karena diduga terlibat kasus penemuan 490 ribu butir ekstasi di apartemen Taman Anggrek, Jakarta Barat. Ancaman pasal berlapis pun mau tak mau harus dihadapi mantan suami Rini S Bono itu. Ia dituduh bersekongkol dengan buronan kasus narkoba bernama Jenny, di rumahnya, Cinere, Depok.

Selain itu, ada temuan berupa sebutir ekstasi dalam kamar mandinya serta hasil tes urinenya turut menguatkan tuduhan tersebut. Setelah menjalani serangkaian sidang dan mengikuti proses hukum berbulan-bulan lamanya, ayah dari Fauzi, Fachri, dan Fadli itu akhirnya divonis 8 bulan penjara potongan tahanan 7 bulan dan denda 6 juta rupiah. Vonis tersebut lebih rendah dari tuntutan JPU, 1 tahun penjara. Sang rocker gaek itu akhirnya menghirup udara bebas pada tanggal 11 Juli 2008. eti | muli, red

Data Singkat
Ahmad Albar, Penyanyi, aktor / Superstar Rock Indonesia | Selebriti | Penyanyi, aktor, rocker, Rock, kribo

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini