Bintang Baru Gokar Indonesia

Sean Gelael
 
0
436
Sean Gelael
Sean Gelael | Tokoh.ID

[WIKI-TOKOH] Setelah sukses menjuarai karting nasional dan Asia, Sean bercita-cita tampil di Formula One (F1).

Saat berada di tengah kedua orang tuanya, Sean Gelael masih tampak kekanak-kanakan. Bahasa Indonesianya yang kurang lancar juga membuatnya sedikit kikuk menjawab pertanyaan wartawan.

Namun, di lintasan balap anak pasangan pengusaha dan mantan pembalap Ricardo Gelael dan mantan aktris Rini S Bono ini sudah membuktikan ia bukan anak baru gede biasa. Minggu (12/12), Sean menjuarai Asian Karting Open Championship 2010 di Makau.

Gelar itu memantapkannya sebagai harapan baru Indonesia di ajang gokar Asia dan dunia. Pada tahun ini pula,
remaja 14 tahun itu menjadi juara Indonesian National Karting Championship.

Prestasi Sean membawanya menjadi bintang baru bagi dunia gokar Indonesia. Pada seri tiga di Sentul, pegokar Indonesia lainnya tidak bisa naik podium. Pegokar wanita Alexandra Asmasoebrata hanya menempati posisi tujuh, sementara Senna SN di posisi lima.

“With a pray, I will try to fi ght and work hard in the next championship series. Saya akan terus berusaha keras saja,” tuturnya pada acara syukuran kesuksesannya di Jakarta, Jumat (17/12) malam.

Ya, gelar demi gelar memantapkan Sean terus berlaga di arena sirkuit. Ia pun sudah bersiap berjibaku pada kejuaraan-kejuaraan karting di Eropa mendatang.

Pada 2011, ia bakal mengikuti sedikitnya 11 kejuaraan gokar di enam negara. Itu meliputi Italia, Prancis, Jepang,
Spanyol, Amerika Serikat, dan Makau.

“Bagi saya, sekarang hanya berorientasi pada kejuaraankejuaraan di Eropa. Kiblat otomotif ada di sana. Jadi, saya fokus untuk bisa meraih hasil di sana nanti,” tukasnya.

Dengan bermodal gelar juara yang telah diraihnya,Sean optimistis bakal membawa nama Indonesia untuk bertarung dengan sederet pembalap dunia lainnya.

Advertisement

Pelatih asal Belanda Dennis van Rhee mengatakan Sean memiliki potensi untuk bisa bersaing di Eropa.

“Orientasi kami adalah F1. Ini masih butuh waktu 4-5 tahun lagi. Kami telah mempersiapkan pembalap muda ini dari sekarang,” tutur pelatih yang digaji sebesar US$5.000 (sekitar Rp45 juta) itu.

Co-driver termuda Seperti pepatah buah jatuh tidak jauh dari pohonnya, begitu pula perkenalan Sean dengan dunia balap. Itu berawal saat Sean kecil menginjak usia dua tahun, ia mulai menyukai mobil-mobilan.

Kesenangan Sean di bidang otomotif makin terasah saat sang ayah mengajarinya mengendarai mobil. “Saat itu, saya cuma megang-megang setir dan terasa enak sekali,” tutur Sean, santai.

Sang ayah yang saat itu masih aktif sebagai pembalap nasional sering mengajaknya untuk menemani tampil di berbagai kejuaraan.

Saat di Medan, Sumatra Utara, misalnya, Ricardo sengaja membawa Sean untuk sekadar melihat-lihat arena dan suasana perlombaan.

Alhasil, saat usia delapan tahun, Sean sudah mulai menjadi navigator cilik. Di usia 10 tahun, ia pun sudah
mampu menjadi profesional. Hal itulah yang membuat Sean mendapatkan penghargaan sebagai awak pengemudi termuda dari Museum Rekor Dunia Indonesia (Muri) pada 2007.

Setahun berselang, ia kembali meraih penghargaan Muri kedua sebagai co-driver termuda pada Indonesian National Relly Championship 2008.

Sebagaimana pembalap lainnya, Sean tidak luput dari kecelakaan. Namun, kecelakaan di usia 10 tahun itu tidak membuatnya goyah.

Antara sekolah dan balap Meniti karier di usia belia tidaklah mudah bagi Sean. Ia harus pandai membagi waktu antara sekolah dan ambisinya sebagai pembalap.

Situasi dirasanya makin sulit ketika makin banyak balapan di luar negeri yang harus diikuti. Ia pun harus pandai-pandai meminta pengertian pihak sekolah.

“Belajar sedikir terganggu. Namun, sepulang balapan saya mengikuti pelajaran lagi,” tutur siswa kelas III SMP Cita Buana, Jakarta, itu.

Tidak hanya di dunia akademis, Sean juga berusaha tetap menikmati kehidupannya sebagai remaja. Agar tetap akrab dengan teman-teman, ia sering mengajak mereka ikut bermain balapan bersama.

Kesimbangan antara dunia balap dan akademis itu juga buah dari peran orang tua. “Sekarang ini ia masih anakanak.

Namun, setelah usia 17 tahun, saya memberikan ia kebebasan dalam menentukan hidup,” ungkap Ricardo. Sean sendiri telah memiliki rencana untuk hidupnya kelak, dan itu tidak jauh dari dunia jet darat.

“Target utama saya ingin main di F1. Saya kira ini sangat sulit. Namun, saya ingin berlatih lebih lagi,” paparnya. Semoga saja tekadnya menjadi satu pertanda lagi kebangkitan olahraga kita. (M-7) e-ti

Sumber: Media Indonesia, Senin, 20 Desember 2010 | Penulis: Iwan Kurniawan

Data Singkat
Sean Gelael, Pembalap muda, navigator / Bintang Baru Gokar Indonesia | Wiki-tokoh | Juara, pembalap, gokar, navigator

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini