Oleh Ahmad Syafii Maarif | Rezim ini sudah sejak awal sarat dililit oleh berbagai borok: skandal Bank Century dan kriminalisasi Antasari, Bibit- Chandra, serta Susno Duadji. Satu borok dicoba ditutup, borok yang lain mencuat. Panorama ini belum akan berakhir sampai terciptanya sebuah perubahan yang mendasar. Kini muncul pula kasus Muhammad Nazaruddin yang sangat memalukan kita semua.
Prof. Dr. Syamsuddin Haris MSi, Kepala Pusat Penelitian Politik LIPI / Profesor Riset Bidang Politik | 9 Okt 1957 | Direktori | S | Laki-laki, Islam, Nusa Tenggara Barat, Profesor, politik, kepala, peneliti, riset, LIPI
Prof. Dr. H. Ahmad Syafi'i Ma'arif, MA, yang akrab dipanggil Buya Syafi'i Ma'arif, seorang guru besar ilmu sejarah, yang juga ahli filsafat dan agamawan (ulama). Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah (1999-2005), ini 'si anak kampoeng' pejuang pluralisme dan guru moral bangsa. Seorang muslim panutan yang tulus dan bersahaja.
Prof Nakoela Soenarta Dipl Ing IPU, Guru Besar Ilmu Teknik Mesin di FTUI, ISTN, dan FTUP / Biaya Pendidikan di Indonesia | - | Direktori | N | Laki-laki, Islam, , Profesor, teknik, mesin
Jend Pol (Purn) Prof. Dr. Awaloeddin Djamin, MPA, Kapolri (1978-1982) - Rektor Universitas Pancasila (1983-1995) / Polisi Pertama Bergelar Profesor Doktor | 26 Sept 1927 | Ensiklopedi | A | Member | Laki-laki, Islam, Sumatera Barat, Profesor, Rektor, kapolri
Prof. Dr. Ahmad Syafi'i Ma'arif, MA, Guru Besar dan Ketua Umum PP Muhammadiyah (1999-2005) / Buya Guru Moral Bangsa | 31 Mei 1935 | Ensiklopedi | S | Member | Laki-laki, Islam, Sumatera Barat, muhammadiyah, Islam, Profesor, Dosen, Toleransi, Perdamaian, Lintas Agama, kemanusiaan
Prof. Dr. Mr. Raden Soelaiman Effendi Koesoemah Atmadja, Ketua Mahkamah Agung Pertama (1952-1966) / Ketua Mahkamah Agung Pertama | 8 Sept 1898 - 11 Agts 1952 | Ensiklopedi | K | Laki-laki, Islam, Jawa Barat, pahlawan nasional, Guru Besar, Profesor, hakim, hukum, mahkamah agung, BPUPKI
Meskipun telah lama pensiun dari dinas kepolisian, Awaloeddin tetap memperhatikan intitusi yang telah membesarkan namanya. Awaloeddin pun kerap memberi masukan atau kritik, diminta atau tidak, kepada para petinggi Polri. Awaloeddin memang salah seorang polisi yang intelek. Ia adalah polisi pertama di Indonesia yang mendapat gelar profesor doktor.