Kisah Kesederhanaan Seorang Intelijen

Mayor Jenderal TNI Dr. Suyanto, SE, MSi.Han.

Suyanto The Story of Simplicity
 
0
146
Mayjen TNI Dr. Suyanto

Buku The Story of Simplicity yang ditulis oleh Wartawan Tokoh Indonesia Ch. Robin Simanullang berkisah tentang kesahajaan seorang intelijen berpangkat Mayor Jenderal TNI Dr. Suyanto, SE, MSi.Han. Buku ini awalnya ditulis atas inisiatif penulisnya sendiri. “Saya tidak punya pengalaman apalagi prestasi yang pantas ditulis,” jawaban Suyanto berulangkali ketika penulis menyatakan keinginan menulis kisah hidupnya yang sederhana.

Penolakan yang penulis rasakan tulus apa adanya; Tidak pura-pura! Bukan semata-mata karena dia seorang perwira yang berkecimpung dalam dunia intelijen, melainkan lebih lagi karena sikap kesahajaannya. Dia menolaknya dalam kerendahan hati dan kelembutan serta sikap menghargai. Walaupun kemudian kesahajaannya itu diluluhkan oleh kekukuhan dan kesabaran penulis, dimana dia mulai bersedia diwawancara seperlunya. Sampai kemudian jadilah buku sederhana ini ditulis.

Dalam Kata Pengantar Penerbit Pustaka Tokoh Indonesia dijelaskan, dari pengalaman hidup sederhana Mayjen TNI (Purn) Dr. Suyanto, SE, MSi.Han yang ditulis sederhana dalam buku ini, paling tidak kita mengambil beberapa kesan. Salah satu di antaranya, bahwa pengasuhan dan pendalaman kearifan kesahajaan budaya lokal, nasional dan global sangat berkontribusi pada pembentukan sifat dan karakter kesederhanaan seseorang; yang dalam konteks intelijen berkekuatan sebagai strategi kebudayaan dalam pelaksanaan tugas dan fungsi intelijen baik taktis maupun strategis.

Selain itu, kesederhanaan itu bukan soal besar atau kecil, kaya atau miskin, tinggi atau rendahnya kedudukan (jabatan) seseorang, melainkan aksentuasi, intensitas dan aktualisasi­nya lebih berkorelasi dengan sifat dan karakter seseorang. Ada banyak orang kaya raya mempunyai sifat dan karakter kese­derhanaan, sebaliknya ada orang miskin (materi) tidak atau kurang memiliki sifat dan karakter kesederhanaan. Dan tidak semua orang yang berkedudukan (berjabatan) tinggi atau rendah memiliki sifat dan karakter kesederhanaan, dan sebaliknya.

Pembentukan sifat dan sikap kesederhanaan itu tidak bersifat instan, melainkan melalui proses pengasuhan panjang seumur hidup sejak masa kecil. Sebagaimana pengalaman empiris Suyanto yang mendapat pengasuhan sederhana dan bersahaja dari kedua orangtuanya, dibarengi kasih-sayang dan penegakan disiplin ketat dalam tatanan proses pengasuhan budaya kesederhanaan (Parenting a culture of simplicity). Sejak masa kecil dia diasuh dalam disiplin kebersahajaan; penegakan disiplin yang bersahaja dalam lingkar kasih kelu­arga. Disiplin yang bukanlah penindasan dan penekanan, melainkan lebih merupakan tempat pertemuan lingkaran keluarga, di mana yang bersaudara bersehati di bawah asuhan orangtua dalam upaya yang tinggi mendorong tumbuhnya kesadaran disiplin diri masing-masing. Pengasuhan disiplin untuk menumbuhkan kemampuan setiap anggota keluarga mengatur dirinya sendiri; menumbuhkan kekuatan batin dan kerendahan hati masing-masing melalui penghormatan dan penyerahan sukarela sebagai persiapan memasuki kebebasan yang berbudaya. Suatu pengasuhan disiplin untuk menumbuhkan kebebasan, bukan sebaliknya membunuh atau membonsai kebebasan.

Pengamatan yang paling menarik lainnya dari kisah kesederhanaan Suyanto ini adalah bahwa seseorang yang memiliki sifat dan sikap kesederhanaan sangat potensial dan berpeluang menjadi seorang intelijen profesional. Bahwa intelijen itu sophisticated tapi (dalam kisah Suyanto) memiliki sifat dan kekuatan kesederhanaan, simple dan natural. Suatu hal yang paradoksal, berbeda tapi berjalan seiring. Itulah sifat alamiah intelijen yang berhakekat rahasia, klandestin dan misterius, rumit, kompleks (sophisticated); Namun inti kekuatan, rahasia dan seninya adalah kesederhanaan (simplicity, simple). Semakin sederhana semakin memudahkan jalan menuju penemuan informasi yang lebih mendekati kebenaran. Sebaliknya, kompleksitas akan semakin mempersulit penemuan jalan menuju informasi kebenaran.

Buku ini tersedia di Toko Buku Gramedia dan Tokopedia. (tsl)

Advertisement

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini