Gubernur di Masa Sulit
Sutiyoso04 | Gubernur Jabatan Politis

Sebagai Gubernur sejak awal Sutiyoso menyadari jabatannya adalah jabatan politis, areanya area politis, dan itu wilayah hukum sipil. Karena itu prajurit komando ini harus segera mensipilkan diri. Termasuk untuk tersenyum hingga cengengesan harus dipelajarinya agar terlihat santun saat bersinggungan warga.
Tradisi dan iklim ketentaraan saat masih terjun sebagai militer aktif, khususnya tentang disiplin, kerja keras, dan ketegasan masih tetap diberlakukan Bang Yos di habitat sipil barunya. Demikian pula tradisi dan iklim di lingkungan keluarga, kembali disepakati ulang bahwa Sutiyoso masih akan menomorsatukan urusan tugas dan pengabdian dibanding urusan keluarga.
Sebagai pelayan masyarakat, Sutiyoso meminta semua stafnya menghidupkan nomor telepon genggam masing-masing, yang di dalamnya sudah terekam nomor khusus Sang Gubernur. Semua staf harus siap menerima perintah 24 jam kapan saja diperlukan. Sebab sama seperti dirinya, semua staf berfungsi sebagai pelayan masyarakat.
Karena itu, Sutiyoso ingin manakala muncul ide dan gagasannya membangun atau memperbaiki Jakarta, yang bisa muncul kapan saja dan saat di mana saja, perintah itu harus bisa segera disampaikan tanpa menunggu besok. Takut lupa,” kata Ketua Asosiasi Pemerintahan Daerah Seluruh Indonesia ini. Karena nomor akses langsung sudah terekam jika panggilan dari Sang Boss tak diterima bawahan itu alamat besoknya siap menerima omelan habis dari pimpinan. ch robin s – sh (Diterbitkan juga di Majalah Tokoh Indonesia Edisi 20)