Pengamat Militer dan Intelijen

Djuanda Widjaja
 
0
880
Djuanda Widjaja
Djuanda Widjaja | Tokoh.ID

[ENSIKLOPEDI] Dia pengamat militer, intelijen dan politik yang terbilang handal. Untuk berkonsentrasi dalam profesi itu, pria lajang kelahiran Bandung, 10 Desember 1959, berpangkat Letnan Kolonel, itu mengundurkan diri dari Korps TNI-AL tahun 1998. Namanya mencuat tatkala menjabat Penasihat Intelijen Presiden Abdurrahman Wahid (1999-2001). Dia meninggal dunia di Paris, Sabtu 18 Maret 2006.

Letnan Kolonel (Purn) TNI-AL Djuanda Widjaja mengembuskan napas terakhir dalam usia 46 tahun di Rumah Sakit George Pampidu, Paris, sekira pukul 03.00 waktu setempat atau pukul 09.00 WIB akibat penyakit liver. Sebulan sebelumnya, Djuanda sering mengeluhkan sakitnya. Lalu, dia memilih diperiksa di Rumah Sakit George Pampidu, Paris karena ketika belajar di Paris rumah sakit itu tempatnya berobat secara rutin.

Setelah diperiksa, diketahui dia menderita livert dan langsung dirawat. Namun, menurut Anna Priana, kakak kandung Djuanda, kondisinya semakin memburuk sehingga tidak tertolong. Saat mengembuskan napas terakhir, Djuanda ditemani kakak kandungnya yang ketujuh, Metty Widjaya.

Jenazahnya diterbangkan ke Indonesia dan tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Senin 20 Maret 2006. Setelah tiba, disemayamkan di rumah duka (rumah kediaman pria lajang itu semasa hidupnya) di Jalan Gunung Karumbi No.3, Ciumbleuit, Bandung. Selanjutnya dimakamkan di Bandung.

Djuanda dilahirkan di Bandung 10 Desember 1959. Dia anak kedelapan dari sembilan bersaudara dari ayah Widjaja dan ibu Hj Hernie Abdulmanaf. Dari kecil, Djuanda rajin belajar. Dia termasuk orang yang banyak menggeluti dunia pendidikan. Setamat SMA dia sempat kuliah di ITB Seni Rupa, Bandung, tapi hanya dua smester. Dia meninggalkan ITB setelah diterima di Akabri TNI-AL.

Selain pendidikan di Akabri, Djuanda juga mengecap pendidikan militer di Junior Officer Maritim, Australia; Kursus Perang Ranjau, NATO, Belgia; Sekolah Staf di Perancis; serta Komando Gabungan di College Interarmees de Defense.

Tidak puas dengan pendidikan militer saja, Djuanda menggali pengetahuan juga di FISIP Universitas WR Supratman, Surabaya; Fakultas Hukum, Universitas Hang Tuah, Surabaya; Visiting fellow East West Centre Hawaii; dan Georgetown University, Washington DC.

Pangkat terakhir perwira lajang ini adalah Letnan Kolonel. Tahun 1998, dia mengundurkan diri dari Korps AL untuk bisa aktif sebagai pengamat dan analis sosial politik, militer dan intelijen. Saat Abdurrahman Wahid menjabat Presiden RI, Djuanda diangkat menjadi Penasihat Intelijen Pemerintah. Sejak itu namanya mencuat kepermukaan.

Kemudian, sampai akhir hayatnya dia dipercaya menjabat Sekretaris Bidang Wilayah di Dewan Maritim Indonesia, TNI Angkatan Laut. e-ti

Data Singkat
Djuanda Widjaja, Penasihat Intelijen Presiden Abdurrahman Wahid, 1999-2001 / Pengamat Militer dan Intelijen | Ensiklopedi | pengamat, akabri, intelijen, AL
Advertisement

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini