Damai Sejahtera bagi Bangsa

Ruyandi Hutasoit
 
0
474
Ruyandi Hutasoit
Ruyandi Hutasoit | Tokoh.ID

[DIREKTORI] Ketua Yayasan Doulos dan Yayasan Bersinar bagi Bangsa, ini mendeklarasikan Partai Damai Sejahtera (PDS) 28 Oktober 2001 demi damai sejahtera bagi bangsa. Kehadiran partai bernomor urut 19 dari 24 partai politik peserta Pemilu 2004 ini tidak hanya sebagai sarana menyalurkan aspirasi dan suara hati umat kristiani di Indonesia namun juga bertekad ikut berperan secara aktif membangun bangsa, demi damai sejahtera warga bangsa ini tanpa membedakan agama, suku dan golongan.

Partai pimpinan Dr. Ruyandi Hutasoit ini mempunyai syarat unik yaitu para kadernya tidak merokok. Syarat ini sebagai simbol kemampuan setiap kader partai mengendalikan diri dari keinginan hawa nafsu dan keserakahan (KKN) sekaligus simbol kemampuan menjunjung tinggi moral dan kasih sesama demi damai dan sejahtera bagi segenap warga bangsa.

Partai ini optimis akan mendapat dukungan penuh atau setidaknya setengah dari 35 juta-40 juta jiwa umat Kristiani (sesuai dengan sensus penduduk 1999). Partai berasas Pancasila ini juga diharapkan akan mendapat dukungan dari berbagai golongan lainnya yang menginginkan terciptanya damai sejahtera di negeri ini.

Setelah PDS dinyatakan lulus verifikasi faktual di 21 provinsi dan mendapat urutan nomor 19 Parpol peserta Pemilu 2004, kemudian partai ini secara resmi menetapkan Ruyandi Hutasoit selaku Ketua Umum PDS sebagai calon presiden pada Pemilu 2004.

Tentang pencalonan presiden ini, Ruyandi dalam jumpa pers di Hotel Indonesia, Jakarta, kamis 11/12/03 malam mengatakan meskipun dipandang sebelah mata, ia tetap optimis akan maju. Baginya kepentingan utama PDS dalam pencalonan presiden ini bukan soal terpilih atau tidaknya, tetapi merupakan ujian komitmen kebersamaan bangsa yang tidak diskriminatif. “Sejauh mana bangsa ini mengapresiasi kelompok minoritas sehingga dunia luar dapat melihat bahwa Indonesia bukanlah negara agama, namun negara demokrasi Pancasila.

Selaian itu, a juga mengemukakan latarbelakang lain pencalonan dirinya sebagai presiden adalah karena banyaknya permasalahan bangsa yang belum terselesaikan, terutama yang menyangkut toleransi antarumat beragama.

Karakter dari partai ini memang tidak lepas dari ketua umumnya, Dr. Ruyandi Hutasoit, Sp.U, MA. Pria Batak kelahiran Bandung, 28 Januari 1950 ini dikenal sebagai aktivis gereja. Ayahnya Manixius Hutasoit (alm) adalah mantan Sekjen P & K dan Bapenas yang juga menjadi salah satu tokoh Parkindo. Sedangkan sang Ibu, Raden Mantria (alm) yang berasal dari Bandung Jawa Barat semasa hidupnya dipercaya untuk memimpin beberapa lembaga, seperti Ketua Mata Indonesia, Ketua Perwari, Ketua Kowani, Ketua Keluarga Berencana Nasional, dan sebagainya.

Dr. Ruyandi menyelesaikan studi kedokterannya di UKI tahun 1980. Kemudian meneruskan pendidikan Pasca Sarjana dalam bidang Urologi di Free University Amsterdam tahun 1986-1988. Memperoleh gelar Spesialis Urologi (Sp.U) tahun 1996 dari Universitas Indonesia. Di tahun yang sama, mendapat gelar Master of Art (MA) bidang Pastoral Konseling dari STT Doulos Jakarta. Pada 31 Oktober 1981, ia menikah dengan seorang gadis asal Minahasa bernama Dra. Ophelia Hutasoit, alumni Fakultas Psikologi Universitas Indonesia. Semenjak Oktober 1974 (bertobat), Ruyandi mulai serius menjalani iman Kristennya.

Melihat kenyataan semakin merajalelanya penyakit sosial di tengah masyarakat seperti kemiskinan, kejahatan, penyalahgunaan narkoba, dan sebagainya, Ruyandi terpanggil untuk membawa jawaban dan harapan bagi mereka yang kurang beruntung dengan mendirikan Yayasan Doulos pada 1984, sebuah Yayasan Kristen yang bergerak dalam bidang penginjilan dan pemuridan, pusat rehabilitasi untuk sakit jiwa, kerasukan setan, konsultasi hukum, sekolah teologia jurusan S1 untuk PAK (Pendidikan Agama Kristen), pastoral healing, S2 untuk pastoral konseling.

Yayasan Doulos juga dikenal menonjol karena memiliki bidang perawatan yang menangani kasus-kasus penyalahgunaan narkoba dan gangguan jiwa. Berkat pelayanannya melalui yayasan ini, Panitia Penyelenggaraan Penganugerahan Tokoh Peduli Narkoba Nasional, yang diketuai oleh Prof. Dr. A. Mone, disetujui oleh Dr. Sudirman, MA, Sp.Kj, Direktur Rumah Sakit Ketergantungan Obat (RSKO) Jakarta, menetapkan beliau sebagai salah satu tokoh yang memenuhi kriteria untuk menerima penghargaan sebagai Tokoh Peduli Narkotika Nasional 2001.

Advertisement

Dalam bidang pendidikan dan peningkatan kesejahteraan, Dr. Ruyandi memimpin Yayasan Bersinar bagi Bangsa, yang peduli terhadap generasi muda yang tidak mendapat kesempatan mengecap pendidikan dengan memberikan beasiswa mulai dari pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi. Beasiswa itu disalurkan melalui program kerjasama yang disebut POTA (Pelayanan Orang Tua Asuh). Keberadaan POTA terbukti diakui oleh lembaga Internasional karena mendapat dukungan penuh dari UNICEF. Saat ini ada ada 2.300 siswa yang menerima beasiswa dari POTA.

Yayasan Bersinar bagi Bangsa juga menjalin kerjasama dengan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UKI dengan memberikan beasiswa bagi mereka yang terpanggil untuk dididik menjadi guru-guru dalam bidang studi Matematika, Biologi, Fisika yang sangat dibutuhkan saat ini. Sementara itu melalui salah satu bidang pelayanan yang ada, Bidang Pra Sejahtera, Yayasan Bersinar bagi Bangsa membantu masyarakat pra sejahtera seperti para tuna wisma dan pengamen jalanan untuk meningkatkan taraf hidup mereka melalui berbagai ketrampilan dan juga menyediakan klinik pengobatan gratis.

Pemimpin Umum Tabloid Jemaat Indonesia ini secara rutin setiap minggu menyuarakan suara-suara kenabian yang ditujukan tidak hanya kepada umat Kristiani, tetapi juga kepada para pemimpin bangsa ini. Selain itu, melalui media ini, berita-berita seputar permasalahan yang dihadapi oleh umat yang seringkali tidak diekspos secara proporsional dan transparan oleh media massa lainnya, dipaparkan secara utuh melalui laporan investigasi langsung atau oleh laporan para koresponden yang ada di berbagai daerah.

Kepiawaian anak bungsu dari enam bersaudara ini dalam hal kepemimpinan bisa dilihat dari kepercayaan yang diberikan kepadanya untuk duduk sebagai Ketua II dari Persekutuan Injili Indonesia (PII) pada tahun 1988. PII adalah sebuah lembaga Kristen yang menaungi 86 sinode gereja dan 117 lembaga/yayasan. Tidak hanya itu saja, ia juga dipercaya menjadi Ketua dari Jaringan Doa Sekota (JDS), sebuah jaringan terbesar di 113 kota yang ada di Indonesia. JDS merupakan salah satu bentuk dalam JDN (Jaringan Doa Nasional) yang dipimpin oleh DR. Iman Santoso. Dimana dalam JDN sendiri, Dr. Ruyandi menduduki posisi Sekretaris Umum dari Tahun 1999 – 2001.

Kiprahnya di ladang pelayanan terus berkembang dimana dia kerap diundang menjadi pembicara dalam berbagai seminar dan acara keagamaan di berbagai daerah. Ia juga dipercaya untuk menduduki posisi sebagai Ketua Prayer Comitee untuk SEACOE (South East Asia Conference on Evangelism) yang bekerjasama dengan Billy Graham Evangelism Association) asal Amerika yang sudah mendunia.

Kini, selain memimpin anak buahnya di Partai Damai Sejahtera, ahli bedah Urologi RS UKI ini juga masih menjadi dosen di Fakultas Kedokteran UKI dan mengajar beberapa mata kuliah di Sekolah Tinggi Teologia (STT) Doulos seperti okultisme, pemetaan rohani dan keluarga Kristen. e-ti

Data Singkat
Ruyandi Hutasoit, Ketua Umum Partai Damai Sejahtera (2001–2009) / Damai Sejahtera bagi Bangsa | Direktori | Dosen, UKI, UI, kedokteran, ahli bedah, PDS, STT Doulos

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini