Kiprah Si Bibir Seksi

Anya Dwinov
 
0
401
Anya Dwinov
Anya Dwinov | Tokoh.ID

[SELEBRITI] Perempuan cantik berbibir seksi ini berpengalaman membawakan berbagai program televisi mulai dari acara musik dangdut, kuis, infotainment hingga talkshow. Popularitasnya semakin menjulang setelah ia membintangi sejumlah sinetron dan tampil sebagai presenter sebuah program televisi yang mengusung parodi politik bertajuk Republik Mimpi.

Anya Dwinov terlahir dengan nama Anya Dwinovita Pahlawanti di Jakarta, 10 November 1982. Kata Pahlawanti yang melekat di belakang namanya diambil dari tanggal lahirnya yang bertepatan dengan Hari Pahlawan. Di mata orang-orang terdekatnya, bungsu dari dua bersaudara ini, sejak kecil suka bersikap ramah dan humoris. Sifatnya yang menyenangkan membuat siapa pun betah bersahabat dengan Anya.

Karirnya di dunia hiburan dimulai dari dunia model yang kemudian merambah ke dunia presenter. Debutnya sebagai presenter berawal dari tugasnya memandu sebuah acara di stasiun televisi nasional, TVRI, pada tahun 2000. Dari penampilan perdananya itu, perlahan-lahan karir keartisannya mulai menunjukkan kemajuan.

Berbagai program televisi mulai dari acara musik dangdut, kuis, infotainment, hingga talkshow pernah dibawakannya. Terlebih saat ia menjadi salah satu pemain pendukung dalam sinetron komedi Jinny oh Jinny, wajah cantiknya semakin akrab di mata pemirsa televisi.

Dari sinetron yang juga dibintangi aktris Diana Pungky itu, Anya kemudian merambah ke sinetron drama seperti Panji Manusia Milenium, Kemuning, Hanya Kamu, Doaku Harapanku 2, Anak Ajaib, Hati yang Terpilih, Dewi Fortuna, Kalau Cinta Jangan Marah, dan masih banyak lagi. Wajahnya juga kerap wara-wiri dalam sejumlah sinetron bergenre komedi, diantaranya Kolor Sakti, Juki, dan Kampung Girang.

Kebanyakan tokoh yang dipercayakan pada gadis berkulit putih ini adalah peran antagonis, seperti wanita yang matrealistis, atau tante-tante yang bawel, bisa jadi itu mungkin karena karakter wajahnya yang terlihat sedikit judes dan ketus.

Anya juga tak merasa kesulitan saat bermain dalam sinetron komedi yang terkadang mengharuskannya berimprovisasi seperti melontarkan ocehan-ocehan spontan di luar skenario. Walaupun pada dasarnya ia termasuk orang yang berselera humor tinggi, Anya merasa tetap perlu menggali ilmu dari para seniornya, salah satunya komedian wanita senior, Rini S Bonbon. Dari wanita bertubuh tambun itu, Anya banyak menerima masukan yang amat berharga bagi perkembangan karirnya. Anya mengaku mengenal Rini sejak pertama kali memijakkan kaki di dunia hiburan, tepatnya saat ia didaulat menjadi bintang tamu di program lawak yang diisi Rini yang tayang di TVRI, TPI, dan ANTV.

Berbagai program televisi mulai dari acara musik dangdut, kuis, infotainment, hingga talkshow pernah dibawakannya. Terlebih saat ia menjadi salah satu pemain pendukung dalam sinetron komedi Jinny oh Jinny, wajah cantiknya semakin akrab di mata pemirsa televisi.

Sekitar tahun 2007, Anya menjadi presenter sebuah program televisi yang mengusung parodi politik bertajuk Republik Mimpi bersama Olga Lidya. Sayangnya, di awal tahun 2008, program itu sempat dihentikan menyusul kasus penipuan cek kosong senilai Rp 200 juta yang menimpa Jarwo Kuat, komedian yang memerankan mantan wapres Jusuf Kalla (JK). Sebagai bukti solidaritasnya, Anya tak putus memberikan dukungan kepada pria bermata sipit itu. “Saya rasa pak Jarwo itu korban,” ujar Anya. Selain itu, ia juga bersedih atas penutupan acara yang ikut melambungkan namanya itu.

Pada Agustus 2009, Anya memutuskan untuk meneruskan pendidikannya dengan mengambil jurusan komunikasi di Universitas Paramadina. Sebenarnya, cita-cita untuk meneruskan studi ke tingkat yang lebih tinggi sudah ada sejak lama. Namun ia tak ingin merepotkan kedua orang tuanya. Oleh sebab itu, ia mengumpulkan sedikit demi sedikit rupiah untuk membiayai kuliahnya.

Baginya, ini sebuah dunia baru karena sudah delapan tahun ia meninggalkan dunia pendidikan dan bekerja di dunia hiburan. Selain itu, keputusan itu diambil setelah melihat perkembangan pola pikir para remaja dewasa ini terutama yang berasal dari daerah yang sudah semakin cerdas bahkan lebih berani mengemukakan pendapat ketimbang yang tinggal di perkotaan.

Advertisement

Kekurangan anak daerah dalam hal pendidikan, kata alumni SMU Negeri 3 Jakarta ini, hanyalah fasilitas yang kurang memadai. Terutama dalam hal fasilitas bahasa asing sehingga anak daerah tidak mendapat banyak kesempatan untuk mengembangkan kemampuan bahasanya. Sedangkan kemampuan intelijensinya tidak kalah dengan anak Jakarta.

Jurusan Ilmu Komunikasi yang dipilihnya bukanlah tanpa alasan, Anya melihat bidang tersebut memiliki korelasi dengan profesinya sebagai presenter. Dengan mempelajari ilmu komunikasi secara khusus, ia berharap dapat meningkatkan kemampuannya. “Aku tidak mau buang duit di tempat yang salah. Aku harus benar-benar memilih bidang yang aku pelajari sehingga bisa aku praktikkan untuk pekerjaanku,” ujar Anya seperti dikutip dari situs wartakota online.

Bahkan, agar dapat menyelesaikan pendidikannya sesuai waktu yang ditargetkan, yakni 3,5 tahun, ia rela menolak semua tawaran main film layar lebar. Padahal bidang itu belum pernah ditekuninya. Sekarang, ia hanya berkonsentrasi untuk tawaran menjadi presenter, baik off air maupun on air.

Selain amat peduli dengan pendidikan, Anya juga dikenal sebagai figur yang hobi berbisnis. Bidang usaha yang dikelolanya pun beraneka ragam, mulai dari tour & travel bernama Graha Wisata yang dibangunnya sejak tahun 2005, bidang laundry ESSII Laundry yang sahamnya sudah ia lepas tahun 2007, dan yang teranyar adalah bisnis restoran yang dirintisnya bersama sahabatnya sesama presenter, Olga Lydia. Rumah makan yang didirikan dua sekawan itu dibangun di dua wilayah di bilangan Jakarta Selatan, yakni Elbow Room di Kemang, dan VIN+ Arcadia di Plaza Arcadia, Plaza Senayan.

Meski hari-harinya disibukkan dengan kegiatan kuliah, presenter, dan bisnis, Anya tak lupa menyisihkan waktunya untuk berpartisipasi dalam sejumlah kegiatan sosial. Seperti yang terjadi di penghujung Oktober 2009 lalu, bersama pesohor lainnya seperti presenter Irfan Hakim dan grup band Drive, ia melelang barang-barang pribadinya dalam acara penggalangan dana untuk para penderita AIDS di Shangrila Hotel, Jakarta Pusat.

Semua itu berangkat dari rasa simpati dan kepeduliannya terhadap para penderita AIDS yang masih dianggap sebagai penyakit penyakit kotor dan memalukan. “Aku senang banget terlibat dalam acara sosial ini. Bagi aku, jangan melihat barangnya dan harganya berapa tapi buat aku, ikhlas kita untuk menyumbang dan ini semua buat orang lain,” ujar Anya Dwinov seperti dilansir situs cumicumi.com.

Setahun kemudian, tepatnya Agustus 2010, Anya kembali terlibat dalam kegiatan sosial, kali ini ia bersama dua bintang sinetron muda yakni Dinda Kanya Dewi dan Marshanda didapuk menjadi pendukung bagi anak-anak didik perancang busana Amy Atmanto untuk membuat payet kreatif. Amy adalah seorang perancang busana muslim dan kebaya yang sudah tiga kali menggelar kursus gratis membuat payet bagi kaum duafa dan anak-anak penyandang tuna rungu.

Begitu dihubungi sekitar sebulan sebelumnya, Anya mengaku langsung mengiyakan ajakan Amy untuk mendukung kegiatan kaum marjinal ini. “Aku diajak sekitar satu bulan lalu untuk kasih support bagi kaum duafa. Saya enggak bisa ngomong apa-apa. Cuma bisa bangga bisa pakai karya mereka,” kata wanita yang di tahun 2004 pernah dinobatkan sebagai pemilik bibir terseksi oleh Revlon itu.

Di balik kehidupannya sebagai selebriti, Anya juga tak ubahnya seperti orang kebanyakan yang memiliki hobi yakni mengoleksi kartu remi. Hobi yang sudah dimulai sejak tahun 2005 itu berawal saat ia tengah berjalan-jalan di salah satu sudut kota Bandung. Saat itu ia secara tak sengaja melihat sebuah kartu remi. Tapi bukan sembarang kartu karena kartu itu memiliki gambar yang menurut Anya unik yakni gambar wanita dengan pose menantang yang kerap mengisi lembar demi lembar majalah dewasa keluaran Amerika Serikat, Playboy.

Bagi Anya, kartu-kartu remi bergambarkan model Playboy tidak porno. Melainkan bagus dan bernilai artistik. Sebab, foto-foto tersebut sangat sulit dilakukan. Bahkan, mereka rela melakukan pose-pose yang susah sekalipun seperti harus tengkurap agar mendapatkan pose kaki indah. Untuk melengkapi koleksinya, ia tak selalu sampai harus berburu ke luar negeri, alasannya sederhana saja karena harganya yang mahal. eti | muli, red

Data Singkat
Anya Dwinov, Presenter, pemain sinetron, model / Kiprah Si Bibir Seksi | Selebriti | film, cantik, bintang, sinetron, iklan, presenter, artis

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini