Obama dari Sulsel
Bahar Ngitung
Selain dikenal sebagai anggota DPD RI dapil Sulsel, Drs. H. Bahar Ngitung juga dikenal dekat dengan keluarga Yasin Limpo yang merajai panggung politik di Sulsel. Dia memilih dipecat oleh Partai Hanura karena mendukung pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel Ichsan Yasin Limpo-Andi Mudzakkar (IYL-Cakka) pada Pilgub Sulsel 2018.
Obama, itulah panggilan akrab anggota DPD dua periode ini. Panggilan ini mungkin bermula dari dukungannya yang total terhadap Capres Amerika Barack Obama yang akan berlaga pada Pemilu Presiden di Amerika Serikat pada tahun 2008. Bahar Ngitung mengerahkan ratusan baliho ‘Barack Obama’ di sejumlah ruas jalan utama di Kota Makassar dan Kabupaten Gowa. Selain foto, baliho itu juga berisi kalimat yang bernada dukungan untuk Obama. Sebagian besar berbahasa Inggris, misalnya, “Hope” atau “We Love You”. Baliho Barack Obama itu muncul di tengah-tengah ramainya baliho para kandidat Wali Kota Makassar.
Saat itu, Bahar Ngitung mengaku, mendukung Obama karena salah satu program yang ditawarkan capres kulit hitam itu sesuai dengan keinginannya, yakni menarik pasukan AS dari Irak dan membiarkan rakyat Irak menentukan nasibnya sendiri. Bahar Ngitung bahkan pernah menggelar zikir dan doa di Masjid HM Asyik untuk mendoakan Barack Obama agar terpilih sebagai Presiden AS. Saat itu dia mengajak sekitar 1.000 anak dari 20 panti asuhan (PA) yang ada di Makassar. Menurut Bahar, mengajak anak yatim dan piatu untuk mendoakan seseorang sangat manjur, karena doa anak-anak yatim bisa membawa berkah bagi siapapun yang didoakannya. Meskipun orang yang didoakannya adalah kaum non muslim, dirinya tetap meyakini jika niat yang baik akan diterima dan diberkahi oleh Tuhan Yang Maha Esa (YME).
Karier putra Ujung Pandang ini di dunia politik dimulai pada tahun 2009, ketika dia terpilih menjadi anggota DPD RI periode 2009-2014. Pada periode selanjutnya Obama kembali mencalonkan dirinya dan terpilih kembali di dapil yang sama untuk periode 2014-2019. Pada Pemilu 2014, dia berhasil memperoleh 262.437 suara dimana hampir separuh dari suara itu berasal dari Kabupaten Gowa yang ia ‘kuasai’ dengan 169 ribu suara.
Sebelum menjadi anggota DPD, pria yang lahir di Ujung Pandang, 13 Mei 1957 ini pernah bekerja selama kurang lebih 22 tahun di Departemen Parpostel. Ia kemudian mendirikan perusahaan sendiri sebagai Direktur PT Bintang Rejeki Cemerlang hingga dikenal sebagai pengusaha sukses yang memiliki jiwa kepemimpinan dan entrepreneurship yang bagus.
Selama menjadi anggota DPD, Bahar Ngitung dikenal vokal dan kerap menyuarakan pentingnya peran DPD RI dalam pemerintahan. Saat menjadi anggota DPD RI periode 2009-2014, Bahar Ngitung terakhir menjabat sebagai ketua PURT dimana DPD RI saat itu berhasil mendapat alokasi anggaran yang memadai dalam melaksanakan program dan pengabdian pada masyarakat.
Pada periode kedua di DPD, Bahar Ngitung tercatat sebagai ketua Panitia Hubungan Antar Lembaga (PHAL) DPD RI yang bertanggung jawab membawa DPD RI dalam kerjasama dengan lembaga lainnya.
Lulusan STIA LAN RI ini pernah menjajaki peluang untuk maju di Pilkada Gowa dengan tagline Om Bahar Menang (Obama). Pada Pilgub Sulsel 2018, Obama kembali menjadi “artis” di panggung politik setelah didaulat menjadi ketua Tim Pemenangan Ichsan Yasin Limpo-Andi Mudzakkar (IYL-Cakka). Ichsan Yasin Limpo pernah menjadi Bupati Gowa dua periode, 2005-2010 dan 2010-2015. Sedangkan Andi Mudzakkar pernah menjadi Bupati Luwu (2009-2014).
Partai Demokrat menjadi satu-satunya partai yang punya kursi di parlemen yang tunggal mengusung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Sulsel, Ichsan Yasin Limpo-Andi Mudzakkar. Selain Demokrat, partai non parlemen yang menyatakan dukungan yakni Partai Perindo dan Berkarya.
Sebelumnya, Obama adalah kader Partai Hanura. Namun dia diberhentikan sebagai Ketua Pembinaan Wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat DPP Partai Hanura karena dianggap merugikan citra dan nama baik partai saat menjadi ketua tim pemenangan bukan usungan Partai Hanura yang mendukung pasangan Nurdin Halid-Abdul Aziz Qahar Mudzakkar.
Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Hanura mengeluarkan surat pemberhentian untuk Bahar Ngitung tertanggal 24 November 2017 atau empat hari setelah Obama dilantik menjadi ketua tim pemenangan IYL-Cakka. Sejumlah kader Partai Hanura menyayangkan pilihan Obama yang dianggap mempraktekkan politik balas budi.
Sedangkan alasan Obama memilih mendukung pasangan bukan usungan Partai Hanura, menurutnya lebih bersifat pribadi. Cagub Ichsan Yasin Limpo sudah dianggapnya sebagai sahabat bahkan saudara.
Pasca keluar dari Hanura, Obama masuk menjadi kader Partai Demokrat. Menurutnya komitmen dari partai berlambang mercy itu mendukung pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel Ichsan Yasin Limpo – Andi Mudzakkar (IYL-Cakka) menjadi alasan dirinya berlabuh ke partai Demokrat. Ia dikukuhkan sebagai kader oleh ketua umum (Ketum) Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Puri Cikeas Bogor, Kamis (15/02/2018) malam.
Setelah dua periode menjadi anggota DPD, Bahar Ngitung memutuskan untuk tidak maju lagi sebagai senator DPD RI pada 2019-2024. Hal itu ia sampaikan dalam pesan tertulis yang beredar di kalangan pers (17/4/2018). “Mohon maaf kepada masyarakat Sulsel karena saya belum dapat memberikan pengabdian yang maksimal karena kewenangan DPD RI yang sangat terbatas,” katanya.
Ia pun mengungkapkan sebagai Anggota Komite I yang membidangi tentang pemekaran wilayah, DPD RI sudah mengeluarkan rekomendasi persetujuan pemekaran Daerah Otonomi Baru (DOB) Kabupaten Luwu Tengah dan Kab. Bone Selatan. Bio TokohIndonesia.com | cid, red