
VISI BERITA (Ayo Membangun, Februari 2011) – Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Senin (10/1/2011), memaparkan 10 capaian keberhasilan pemerintahannya sepanjang tahun 2010. Presiden juga memaparkan bahwa Indonesia akan menjadi emerging nation pada 2025. Sebelumnya, Menko Perekonomian Hatta Rajasa telah memaparkan Indonesia saat ini telah masuk negara perekonomian 18 besar dunia dengan nilai produk domestik bruto lebih dari 700 miliar dolar AS.
Baca Online: Majalah Berita Indonesia Edisi 82 | Basic HTML
Pada hari yang sama, sejumlah pemuka lintas agama dan aktivis pemuda menyampaikan pernyataan terbuka (publik) perlawanan terhadap kebohongan. Dalam pertemuan di Kantor Pusat Muhammadiyah itu, dipaparkan dua kali sembilan kebohongan pemerintah.
Pada hari itu juga (10/1/2011), Ketua Umum DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri, dalam orasi politik pada peringatan HUT Ke-38 PDI-P, menyatakan klaim pemerintah tentang keberhasilan statistik makroekonomi tidak berbanding lurus dengan peningkatan kesejahteraan rakyat. “Oleh karena itu, hentikan pengungkapan keberhasilan statistikal,” harap Mega.
Kita memandang, pemerintahan Presiden SBY memang sangat piawai mengemas publikasi keberhasilan, baik dengan paparan rangkaian kata-kata maupun angka-angka statistik. Presiden juga selalu tampil menawan dalam pemaparan di hadapan publik. Berbagai pernyataan bernafas retorika sering mengemuka.
Sangat banyak janji yang belum (tidak) terpenuhi. Sehingga sebagian janji yang belum terpenuhi itu, dinyatakan pada pertemuan para pemuka lintas agama oleh para aktivis muda sebagai kebohongan.
Memang, banyak pihak menyebut, pemerintah sangat mengutamakan pencitraan. Dengan berat hati, kita juga melihat bahwa pemerintah sebaiknya menghentikan tebar pesona itu. Dalam pencitraan politik, tebar pesona itu mungkin perlu. Tapi bagi para negarawan sejati, tebar pesona tentulah tidak perlu atau bahkan dianggap sebagai jalan menyesatkan.
Seorang negarawan tidak menempatkan pujian sebagai tujuan. Dia fokus pada pengabdian demi kemajuan rakyat, bangsa, dan negara, dengan ketaatan pada azas dan nilai-nilai dasar negaranya. Contohnya, jika nilai-nilai dasar mengamanatkan kebebasan beragama dan menghargai keberagaman, seorang negarawan pasti membuktikannya dalam karya dan kebijakan nyata. Tidak cukup dengan berwacana. Apalagi menjaga popularitas dengan netralitas walau bertentangan dengan azas dan nilai-nilai dasar bernegara. Seorang negarawan pasti menilai hal seperti itu sebagai jalan sesat. Maka, dalam hal ini kita sepaham dengan Buya Syafii Maarif agar siapapun kita jangan merasa benar di jalan yang sesat!
Kita pun mengajak semua komponen bangsa untuk kembali ke jalan yang benar dengan ketaatan pada azas dan nilai-nilai dasar bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang telah diwariskan para founding fathers bangsa ini. Marilah kita menghentikan kebohongan demi pencitraan politik. Semua komponen bangsa, marilah bahu-membahu untuk mengisi kemerdekaan yang telah dibayar mahal para pejuang bangsa ini dengan membangun.
Pemerintah hendaklah memerintah dengan benar. Bekerjalah untuk membangun bangsa ini tanpa sarat muatan kepentingan-kepentingan politik praktis, apalagi dengan memoles-moles kata dan data demi pencitraan.
Segenap masyarakat Indonesia juga supaya memiliki karakter menjadi masyarakat Indonesia membangun. Ayolah kita melawan kebohongan dengan kerja nyata: Membangun! Sebagaimana yang mengemuka dalam perenungan Tahun Baru (1 Muharram 1432 H dan 1 Januari 2011) di Al-Zaytun dengan memaknainya sebagai gerakan untuk mewujudkan karakter luhur bangsa sebagai bukti masyarakat Indonesia membangun.
Hal mana membangun negara dan bangsa adalah menjadi tugas dan tanggung jawab bersama masyarakat Indonesia, kapan pun dan dalam situasi apa pun. Dalam hal ini, kita mengutip pesan Syaykh Panji Gumilang yang mengatakan bahwa membangun adalah manifestasi daripada cita-cita kemerdekaan Indonesia. Merdeka adalah untuk membangun. Yakni (1) Membangun untuk bersatu; (2) Membangun untuk berdaulat; (3) Membangun untuk adil dan makmur; (4) Membangun untuk memajukan kesejahteraan umum; (5) Membangun untuk mencerdaskan kehidupan bangsa; (6) Membangun untuk mewujudkan ketertiban dunia; (7) Membangun untuk perdamaian abadi; (8) Membangun untuk keadilan sosial; dan (9) Membangun untuk mempertahankan kedaulatan rakyat. (red/BeritaIndonesia)
Daftar Isi Majalah Berita Indonesia Edisi 82
Dari Redaksi
- Dari Redaksi – Hal. 4
Visi Berita
- Ayo Membangun – Hal. 5
Surat Komentar
- Surat Komentar – Hal. 6
Berita Terdepan
- Kicauan Si Super Gayus – Hal. 8
Highlight/Karikatur Berita
- Highlight/Karikatur Berita – Hal. 9
Berita Utama
- Revitalisasi Kereta Api – Hal. 12
- Sejarah Perkeretaapian Indonesia – Hal. 15
- Trans Sumatera-Jawa-Bali Railways: Disambung Terowongan KA Selat Sunda dan Selat Bali – Hal. 16
- Kereta Api Bukan Alternatif Tapi Pilihan – Hal. 19
- Sepuluh Keberhasilan Pemerintah – Hal. 21
- Nota Atas Keberhasilan SBY – Hal. 23
Berita Khas
- Menimbang Perlunya PAUD – Hal. 26
Berita Nasional
- Antara Keistimewaan dan Konstitusi – Hal. 28
Berita Politik
- Membuat Partai Kecil Sesak Napas – Hal. 30
Berita Tokoh
- Albertina Ho: Hakim Tegas Tapi Santun – Hal. 32
- Rachmat Witoelar: PNS Mesti Hemat Energi – Hal. 32
- Rima Melati: Saksi Dampak Rokok – Hal. 32
- Putri Kuswisnu Wardhani, MBA: Bos Baru PT Mustika Ratu – Hal. 33
- Mari Elka Pangestu: Ajak Tanam Cabai di Pekarangan – Hal. 33
- Tifatul Sembiring: Tidak Ada Keistimewaan untuk Blackberry – Hal. 33
Lentera
- Karakter Masyarakat Indonesia Membangun – Hal. 34
- H. Harmoko: Presiden Harus Berani Seperti Bang Yos – Hal. 38
- Sutiyoso: Tidak Boleh Berkelahi dan Merusak Tempat Ibadah – Hal. 39
- Syaykh Panji Gumilang: Sutiyoso Presiden, Buka Hubungan Israel – Hal. 41
- Adi Sasono: Tidak dengan Kata, Tapi Tindak Nyata – Hal. 45
- Henry M Hukom: Kagum Kepemimpinan Syaykh Al-Zaytun – Hal. 47
Berita Daerah
- Tour de Indramayu: Galang Kerjasama Al-Zaytun-Pemda – Hal. 48
- Pemimpin dengan Gaya Budiman – Hal. 50
- Rambah Kayu Berkedok Perkebunan – Hal. 51
- Purwakarta Luncurkan KTP Online – Hal. 52
- Humbahas Peduli Korban Petir – Hal. 53
- Monumen Patung Lembuswana Akan Diresmikan – Hal. 53
- Bukit Clara dan Visit Batam Year 2011 – Hal. 53
- Jambi “EMAS” 2015 – Hal. 54
Berita Ekonomi
- Jeritan Petani Gula – Hal. 55
Berita Publik
- Inovasi INKA Bagi Angkutan Rakyat – Hal. 56
- JR Bayar Santunan Secara Bersamaan – Hal. 57
Berita Mancanegara
- Demi Ketentraman Sudan – Hal. 58
Berita Iptek
- Canggihnya Si Robot Hijau – Hal. 60
- Andrew Rubin: Awal Mula Android – Hal. 62
- Berbagai Versi Android – Hal. 63
Berita Hiburan
- The Cape: Superhero Berilmu Magis – Hal. 64
Berita Kesehatan
- Predator Balita Nomor Satu – Hal. 65
Berita Buku
- Bekerja Bukan untuk Uang – Hal. 66