Entrepreneur Of The Year (EoY) 2004 Finalists: Rijanto Joesoef, Director, PT Surya Multi Indopack, started his entrepreneurial journey by leading a family company. Three years after his father established PT Surya Multi Indopack (SMI) in 1983 to manufacture flexible packaging. Rijanto joined the company after graduating as an industrial engineer from a U.S. university.
Namanya terkenal setelah berperan sebagai Mbak Pur dalam sinetron Losmen yang pernah ditayangkan di TVRI pada era 80-an. Setelah masa keemasannya sebagai aktris berakhir, ia memilih menekuni bisnis butik pakaian muslim.
Tradisi pembuatan alat musik etnis Dayak dan Melayu di Kalimantan Barat makin sepi peminat. Bahan baku yang mahal, pembuatan sulit, dan memakan waktu lama, serta rendahnya daya beli pelaku seni menjadi penyebab.
I Gede Ardika, pencinta seni yang bercita-cita mendalami ilmu seni rupa ini dua kali harus meninggalkan bangku kuliah di Fakultas Seni Rupa ITB karena memenuhi 'panggilan' dunia perhotelan dan pariwisata. Rupanya, itu sebuah misteri tuntunan tangan Tuhan untuk mempersiapkannya mengemban tugas menjadi Menteri Negara Kebudayaan dan Pariwisata.
Prof. Dr. Achmad Sodiki, SH, mantan Rektor Universitas Islam Malang, dua periode (1998-2002 dan 2002-2006) menjadi hakim Mahkamah Konstitusi (MK) masa jabatan 2008-2013. Guru Besar bidang Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Brawijaya Malang ini pun terpilih menjabat Wakil Ketua MK dalam dua periode (2010-2013 dan 2013-2015).
Saat tak ada yang peduli pendidikan bagi suku Hoaulu, Joris Lilimau tampil berperan. Ia mengenalkan sekolah bagi suku yang tinggal di kawasan hutan Taman Nasional Manusela, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku, itu.
Berkat karya-karyanya yang berkualitas, sutradara film cinta Indonesia ini berhasil meraih 27 Piala Citra dalam ajang Festival Film Indonesia (FFI). Jiwa seniman dan industriawannya, bisa dibilang perpaduan antara Usmar Ismail dan Djamaludin Malik. Saat menikah untuk ketiga kalinya, dia masuk Islam dengan nama baru, Achmad Salim (31 Mei 1984).
Dia sangat terkenal sebagai mantan Ketua Persatuan Insinyur Indonesia (PII) dan Komisi V DPR RI. Teknokrat kaliber dunia ini 15 tahun memimpin PII dan berbagai organisasi insinyur tingkat dunia, serta 24 tahun sebagai politisi kawakan di DPR Senayan. Pria kelahiran Padang, tanggal 14 Mei 1933 yang sangat dekat Habibie itu adalah cucu seorang pendeta, sukses berbisnis lewat bendera GMT Group yang menjalin kerjasama dengan mitra Jepang.
Profesor Riset Dr. Ikrar Nusa Bhakti, pria kelahiran Jakarta, Minggu, 27 Oktober 1957 seorang pengamat politik dan militer yang mumpuni. Mantan Kepala Pusat Penelitian Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (P2P-LIPI) itu menjadi narasumber pers tentang kajian peristiwa politik dan militer. Pengamatan, kajian, apresiasi dan kritiknya memiliki getaran yang bisa memengaruhi sikap-tindak para politisi, pejabat publik dan militer di Indonesia.