Dambakan Polri Profesional, Modern dan Terpercaya
Tito Karnavian02 | Sempat Tolak Jadi Calon Kapolri
Siapapun perwira tinggi berprestasi di Korps Bhayangkara, sepantasnyalah bercita-cita (berkeinginan) menjadi Kapolri. Tak terkecuali Tito Karnavian. Namun, ada kisah menarik yang diungkap Jenderal Badrodin Haiti tatkala mengajukan nama beberapa jenderal bintang tiga (Komisaris Jenderal) sebagai calon Kapolri penggantinya. Tito Karnavian sempat menolak dicalonkan menjabat posisi nomor satu di Korps Bhayangkara itu.
Kisahnya, saat Presiden Joko Widodo meminta masukan calon Kapolri dari internal Polri, Kapolri Badrodin Haiti memaparkan nama-nama yang berprospek menjadi Kapolri yakni para pati Polri berpangkat Komjen. Salah satunya, Komjen Tito Karnavian. Badrodin mengungkapkan, Presiden tertarik dengan prestasi Tito di Polri, khususnya dalam menangani tindak pidana luar biasa.
Badrodin pun melakukan komunikasi personal dengan Tito. Namun, tak diduga, Tito menyampaikan penolakannya. “Dalam pembicaraan kami dengan Pak Tito, Pak Tito bilang masih ingin konsentrasi menangani terorisme,” ungkap Badrodin kepada pers di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (15/6/2016). Saat itu, Tito baru sekitar tiga bulan menjabat Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT, 16 Maret 2016 -13 Juli 2016). Pangkat Tito pun baru dinaikkan dari Inspektur Jenderal Polisi (2011) menjadi Komisaris Jenderal Polisi pada 12 April 2016. Tito saat itu menjadi jenderal bintang tiga termuda di Polri.
Badrodin memahami penolakan itu lebih dikarenakan angkatan Tito yang terbilang masih muda untuk dijadikan sebagai pucuk pimpinan Polri dibanding beberapa seniornya. Oleh sebab itu, dalam sidang dewan kepangkatan dan jabatan tinggi, hanya mengusulkan tiga nama sebagai calon Kapolri, yakni Komjen Budi Gunawan, Komjen Budi Waseso dan Komjen Dwi Priyatno.
Namun, rupanya Presiden konsisten. Jokowi ingin tetap mengusulkan nama Tito untuk menggantikan Badrodin sebagai calon tunggal Kapolri ke DPR RI untuk mendapat persetujuan.
Perihal kisah ini, Tito pun mengaku dirinya pernah menolak secara halus jabatan menjadi Kapolri tersebut sebagaimana diungkap Jenderal Badrodin Haiti. “Saya memang pernah dengan halus ke Kapolri, saya sampaikan, mau pun ke Pak Menko Polhukam (Luhut Binsar Panjaitan). Sebaiknya senior yang diberi tempat, karena saya merasa junior dan tahu diri masih enam sampai tujuh tahun lagi pensiun,” ungkap Tito kepada pers di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (16/6/2016).
Tito juga mengaku sempat dimintai pendapatnya oleh Kompolnas dan Dewan Jabatan dan Kepangkatan Tinggi Polri terkait jabatan Kapolri, namun ia bersikukuh untuk mendorong para seniornya dulu menjadi Kapolri.
Namun, setelah Tito mengetahui mendapat langsung kepercayaan dari Presiden Jokowi, Tito pun me-nyatakan siap mengemban amanah itu dan berjanji akan maksimal memimpin Polri. “Saat diberi tahu sudah ada keputusan, dan ini dari pimpinan (Presiden), maka sebagai prajurit tidak boleh membantah dan saya akan all-out,” tegas Tito.
Penulis: Ch. Robin Simanullang | Bio TokohIndonesia.com