Gubernur di Masa Sulit

Sutiyoso
 
0
597
Sutiyoso
Sutiyoso | Tokoh.ID

[ENSIKLOPEDI] Setelah dikaryakan menjadi Gubernur Propinsi DKI Jakarta, memenuhi perintah atasan dengan harus melepas jenjang karir militer dari jabatan Pangdam Jaya, Sutiyoso bertekad mengabdikan diri membangun kota metropolitan Jakarta agar sejajar dengan kota besar dunia lainnya.

Tapi krisis moneter dan ekonomi serta perubahan konstalasi politik, yang ditandai kerusuhan masal Mei 1998, telah membuatnya harus menyimpan obsesi itu dalam beberapa tahun. Dia harus lebih dahulu melakukan upaya pemulihan dan rehabilitasi.

Sutiyoso tampil menjadi Gubernur DKI Jakarta justru di era warga tak lagi dengan mudah mau manut dan tutup mulut seperti dahulu. Warga yang dipimpinnya adalah warga yang tak lagi sebatas mengajukan tuntutan agar terpenuhi kebutuhan makannya. Tetapi, warga yang sudah berani demonstrasi menuntut sekolah, kesehatan dan hak-hak demokrasi.

Karena itu dalam hati kecil dan dengan jujur, Sutiyoso sesungguhnya sangat bersyukur bila bisa melewati satu periode masa jabatannya dengan aman. Ia sudah membayangkan dirinya akan kecewa luar biasa jika harus rontok di tengah jalan. Padahal dalam kemiliteran yang dipelajari tak akan pernah bisa ditemukan kamus dilecehkan orang.

Namun dengan mental yang sedemikian kuat, Sutiyoso menghadapinya dengan cerdas dan bijak. Dia siap menghadapi mahasiswa yang mendemonya tanpa tedeng aling-aling itu, menghujat pemimpin tanpa bersalah. Sutiyoso menyebutkan, menghadapi demonstrasi semacam itu terasa lebih berat ketimbang menghadapi operasi militer di medan pertempuran, yang hanya mengenal kata kill or to be killed. ch robin s – sh (Diterbitkan juga di Majalah Tokoh Indonesia Edisi 20)

Advertisement

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini