Manajemen Qalbu Capres Independen

Abdullah Gymnastiar, KH
 
0
238
Abdullah Gymnastiar
Abdullah Gymnastiar | Tokoh.ID

[DIREKTORI] Nama Aa Gym tergolong cukup populer menjadi kandidat calon presiden 2004 dalam sejumlah poling. Suatu hal yang menarik sebab Aa Gym bukanlah seorang tokoh satu partai politik. Sebagai penceramah pun dia jarang sekali menyen-tuh sisi politik praktis.

Satu-satunya aktivitas sosial berdampak politis yang pernah dia lakukan adalah berkunjung ke daerah konflik Poso, Sulawesi Tengah. Di hadapan jemaah Islam dan Kristen, kyai berbekal ilmu laduni ini berceramah di Masjid Agung Darussalam, Palu, disambut penuh haru disertai tetesan air mata.

Tingginya keinginan masyarakat menempatkan Aa Gym sebagai calon presiden dalam sejumlah poling barangkali dimaksudkan untuk menutupi sisi ruang kosong yang disisakan sejumlah kandidat yang nyata-nyata telah menunjukkan ambisinya merebut kursi kepresidenan 2004 itu.

Hal inilah yang membuat posisi Aa Gym berbeda dengan tokoh Islam lain semisal Nurcholis Madjid yang pernah menyatakan ketertarikan dan bersedia dicalonkan bahkan sempat ingin mengikuti konvensi calon presiden Partai Golkar.

Dari sisi massa pengikut boleh dibilang Aa Gym pasti banyak. Tokoh bernama Yan Gymnastiar ini, lebih populer KH Abdullah Gymnastiar dan kerapkali dipanggil Aa Gym saja. Lahir di Bandung 29 Januari 1962. Beristerikan Nini Muthmaninah Muhsin, dikaruniai enam orang anak yaitu Ghaida Tsuraya, Muhammad Ghazi Al-Ghifari, Ghina Raudhatul Jannah, Ghaitza Zahira Shofa, Ghefira Nur Fatimah, dan Ghaza Muhammad Al Ghazali.

Aa Gym menjalani pendidikan formalnya setingkat D-3 di Pendidikan Ahli Administrasi Perusahaan Universitas Padjadjaran (PAAP-Unpad), Bandung, serta pada Fakultas Teknik Universitas Jenderal Ahmad Yani, Bandung. Sementara pendidikan agama yang pernah dia jalani adalah di Pesantren Miftahul Huda Manonjaya, Tasikmalaya serta belajar pada Ajengan Junaidi, di Garut, Jawa Barat.

Popularitas Aa Gym bukan hanya sebatas Indonesia. Ulama kondang ini pernah diminta tampil di acara Sixty Minutes di TV NBC, AS, bulan November 2002. Media televisi di AS itu tertarik menampilkan Aa Gym karena dinilai menghadirkan sebuah nuansa Islam yang sejuk dan damai. Nuansa Islami yang dinilai sangat berbeda dengan isu dan pandangan AS tentang Islam selama ini. Beberapa waktu kemudian koran terkemuka dunia New York Times dan majalah Time ikut terlibat menyajikan profil Aa Gym berikut pandangan-pandangannya.

Manajemen Qalbu yang dibawakan Aa Gym sesungguhnya sederhana saja. Yakni sebuah konsep baru Syiar Islam yang menawarkan diri untuk mengajak orang memahami hati atau qalbu, diri sendiri, agar mau dan mampu mengendalikan diri setelah memahami benar siapa dirinya sendiri. Menurut dia orang sering lupa terhadap diri sendiri. Bahkan, orang selalu menyalahkan orang lain jika terjadi sesuatu pada dirinya.

Sebaiknya setiap orang harus sadar bahwa semua yang terjadi dan bakal terjadi bermula dari diri sendiri. Jika ingin jadi baik tentu harus berbuat baik. Jadi harus lebih dulu mengenali dan memahami diri sendiri.

Dai muda Aa Gym memulai karir syiar Islamnya sejak tahun 1990 dalam format yang sederhana, lugas, dan renyah. Dia dikagumi hampir oleh semua lapisan masyarakat, remaja, ibu rumah tangga, eksekutif perusahaan, hingga politisi dan pejabat negara. Dakwahnya disiarkan di televisi dan radio di berbagai kota. Ceramahnya dibukukan atau berbentuk VCD (video compact disc) dan pita kaset.

Advertisement

Dai ini juga sukses di bidang pendidikan dan dunia usaha. Ia mengelola Yayasan Pesantren Darul Tauhid di Jalan Geger Kalong Girang No. 38, Bandung yang mengasuh ribuan santri di atas lahan seluas tiga hektar. Bisnis yang dia kelola beromset miliaran rupiah antara lain pasar swalayan, warung telekomunikasi, penerbitan buku, tabloid, stasiun radio, pembuatan kaset dan VCD.

“Bisnis ini sekaligus sebagai wahana para santri untuk mengaktualisasikan jiwa dan pendidikan wirausahanya.
Bekal ilmu laduni, Aa Gym terasah sejak tahun 1980, di bawah bimbingan ajengan Junaedi. Hanya dalam tiga hari ia dinyatakan telah memiliki ilmu laduni (ilmu yang diberikan Allah Swt kepada hambanya yang beriman, tanpa melalui proses belajar). Untuk lebih meyakinkan ucapan gurunya, lelaki muda itu kembali melanjutkan perjalanan spiritualnya dengan berguru kepa-da beberapa ulama zuhud. e-ti

Data Singkat
Abdullah Gymnastiar, Pendakwah, penyanyi, penulis, pengusaha dan pendiri Pontren Darut Tauhid / Manajemen Qalbu Capres Independen | Direktori | Unpad, Pengusaha, Penyanyi, penulis, pendakwah

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini