Prabowo, Yakin Menang Pilpres 2019
Prabowo Subianto
Para elit Partai Gerindra sangat yakin Ketua Umumnya Prabowo Subianto akan menang Pilpres 2019, meski hasil survei berbagai lembaga survei dalam tiga tahun terakhir ini selalu menunjukkan elektabilitas Prabowo masih lebih rendah dari Presiden Jokowi. Keyakinan itu tampak semakin mendapat suntikan enerji setelah mendapat amanah dari imam besar Front Pembela Islam dan Alumni 212 Habib Rizieq Shihab dari ‘pengasingannya’ di Mekkah, Arab Saudi. Rizieg mengamanatkan agar Partai Gerindra, PKS, PAN dan PBB berkoalisi dalam Pilpres 2019 untuk mengalahkan Jokowi. Koalisi partai arahan Habib Rizieq tersebut diyakini mempunyai kekuatan besar untuk memenangkan Pilpres 2019.
Amanah Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab tersebut diungkapkan ke publik oleh Wakil Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Andre Rosiade setelah menemui imam besar FPI itu pada Rabu, 21 Maret 2018 pukul 21.30 waktu setempat. “Apabila koalisi Gerindra, PKS, PAN, dan PBB ini bisa terwujud, Habib Rizieq akan mengajak seluruh umat Islam dan keluarga besar Alumni 212 untuk mendukung koalisi ini dalam Pilpres 2019,” kata Andre kepada pers, Jumat (23/3/2018). Bahkan, ungkap Andre, Rizieq juga berharap Partai Idaman bisa bergabung dalam koalisi umat apabila menang di PTUN.
Partai-partai yang diamanahkan berkoalisi itu, menyambutnya dengan baik. Ketua DPP Partai Gerindra Sodik Mudjahid mengatakan, saran Rizieq merupakan gagasan positif untuk menghadapi kekuatan PDI Perjuangan dan partai-partai mitra koalisinya yang akan kembali mengusung Joko Widodo. Sodik mengatakan Gerindra memperhatikan saran dari tokoh mana pun termasuk Rizieq untuk perbaikan dan kemajuan bangsa. Dia menegaskan, Gerindra bersama PKS, PAN dan PBB selama ini bersikap kritis terhadap pemerintah. Karena itu, Sodik mengharapkan partai-partai itu bisa bersatu untuk mengalahkan Jokowi.
Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera mengatakan harapan Habib Rizieq boleh jadi harapan umat. ”Untuk kebaikan bangsa, PKS siap,” tegas Mardani Ali Sera ketika ditanya pers. Demikian pula Partai Bulan Bintang (PBB) menyatakan siap membangun kekuatan. Sementara, PAN masih menganggap arahan Rizieq sebagai masukan, sambil menunggu mekanisme internal untuk Pilpres 2019. Sebagaimana banyak diberitakan, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan masih melakukan manuver, di antaranya kemungkinan membangun koalisi ketiga bersama Partai Demokrat dan PKB. Namun, semua itu sangat tergantung pada sikap Amien Rais yang cenderung (chemistry) mengutamakan bergabung dengan koalisi arahan Habib Rizieq Shihab untuk mengalahkan Jokowi.
Kekentalan chemistry Prabowo dengan Habib Rizieq Shihab dan Amies Rais, tampaknya menjadi salah satu faktor penting dalam amanah penggalangan koalisi tersebut. Chemistry tersebut bahkan sudah terlihat sejak Pilpres 2014 lalu. Chemistry itu semakin kental saat Pilgub DKI Jakarta 2017 yang diwarnai estafet aksi demo besar-besaran, di antaranya aksi 212 yang fenomenal menghadirkan ratusan ribu bahkan disebut 7 jutaan orang. (Walaupun jumlah ini setelah dilakukan penghitungan dengan teknologi sederhana lewat situs www.mapdevelopers.com, sebuah situs yang memberikan layanan pemetaan di seluruh dunia secara daring, diketahui total luas cakupan okupasi aksi damai 212 mencapai 205.800 meter persegi. Maka, jika massa berdiri dengan tingkat densitas empat orang per meter persegi, maka paling sedikit Aksi 212 dihadiri 823.200 orang. Apalagi jika dipenuhi lima orang per meter persegi maka berjumlah sekitar 1.029.000 orang. Dan apabila aksi dilakukan dengan posisi badan duduk dan melakukan aktivitas salat Jumat, dengan hitungan rata-rata luas posisi untuk salat setiap orang adalah 1×0,5 meter persegi, sesuai ukuran sajadah umumnya, maka area seluas 205.800 meter persegi mampu menampung kurang lebih 411.600 orang. Jika massa sangat padat dengan okupasi per orang untuk salat Jumat 0,75×0,5 meter persegi, maka akan menampung kurang lebih 550 ribu umat. Sebuah jumlah yang amat besar berkumpul di satu titik. Hebatnya, aksi 212 itu berakhir damai).
Maka ketika Pilkada dimenangkan Anies-Sandi, yang mengalahkan Ahok-Djarot, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyampaikan ucapan terima kasih kepada Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab, Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama (GNPF MUI) Bachtiar Nasir dan sejumlah ulama, kiai dan habib. Menurut Prabowo, para ulama tersebut telah memberikan dukungan kepada pasangan calon Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan-Sandiaga Uno, sehinga berhasil memanangi Pilkada DKI. “Ini sesuatu yang tidak boleh dilupakan. Kadang-kadang para habib, kiai ini lebih berani dari politisi-politisi,” kata Prabowo di kantor DPP Partai Gerindra, Jakarta Selatan, Rabu, 19 April 2017. Prabowo mengatakan, para ulama dan habib sering dituduh melakukan makar. Padahal, tegas Prabowo, mereka hanya ingin membela keadilan. “Saya tegaskan, membela keadilan dan rakyat bukan makar,” teriak Prabowo.
Kekuatan chemistry Prabowo-Habib Rizieq Shihab dan beberapa ulama dan habib itu diharapkan semakin bertenaga setelah Partai Gerindra, PKS, PAN dan PBB menentang keras keputusan pemerintahan Presiden Jokowi yang membubarkan ormas Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) yang dinilai anti Pancasila. Prabowo dan elit Partai Gerindra mengeluarkan beberapa pernyataan membela dan mendukung HTI. Wakil Ketua Umum DPP Gerindra Fadli Zon (Rabu 19 Juli 2017) menyebut pencabutan badan hukum HTI, satu bentuk kesewenang-wenangan, abuse of power atau satu tindakan yang mengarah pada otoritarian.
Maka diyakini, para mantan pengikut HTI akan menjadi kekuatan chemistry untuk memenangkan Prabowo dalam Pilpres 2019 nanti. Apalagi, Ketua DPP Partai Gerindra Ahmad Riza Patria mengatakan partainya membuka pintu terhadap mantan anggota Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) yang ingin menjadi calon anggota legislatif pada Pemilu 2019 melalui Partai Gerindra. Walaupun kemungkinan para pengikut HTI itu akan banyak bergabung dengan PBB, juga PKS dan PAN. Namun, dalam Pilpres hal itu masih dalam satu koalisi sesuai dengan harapan dan amanah Imam Besar Habib Rizieq Shihab.
Maka tak mustahil bagi siapa pun yang memiliki chemistry dengan koalisi arahan Imam Besar Habib Rizieq Shihab tersebut akan sangat meyakini Prabowo bakal memenangkan Pilpres 2019. Bahkan Ketua DPP Gerindra Nizar Zahro (Tribunnews.com, Rabu 11/10/2017) menilai adanya kesalahan besar jika memprediksi Prabowo Subianto akan kalah oleh Jokowi pada Pilpres 2019. Nizar Zahro menyebut orang-orang akan gigit jari karena Prabowo akan menang telak atas Jokowi. Begitu kuatnya chemistry dan keyakinan mereka. | ch. Robin simanullang