Relawan Jadi Menteri Pertanian
Andi Amran Sulaiman
[DIREKTORI] Koordinator Tim Relawan Sahabat Rakyat untuk Jokowi-JK di Kawasan Indonesia Timur, Dr. Ir. Andi Amran Sulaiman, MP diangkat Presiden Jokowi sebagai Menteri Pertanian dalam Kabinet Kerja periode 2014-2019. Pria kelahiran Bone 27 April 1968 adalah CEO PT Tiran Group.
Presiden Jokowi ketika mengumumkan dan memperkenalkan jajaran menteri Kabinet Kerja untuk 2014-2019 di halaman Istana Negara, Minggu (26/10/2014) memperkenalkan Andi Amran Sulaiman sebagai seorang praktisi, pemikir dan wirausahawan muda bidang pertanian. “Petani muda yang berhasil bangun modal wirausaha bidang pertanian,” ujar Jokowi.
Andi Amran Sulaiman adalah alumni S1 Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin (Unhas) 1988-1993 dan sekaligus sebagai penerima Hak Paten/Penemu; Pasca Sarjana Pertanian Unhas 2002-2003 (Cumlaude) dan Program Doktor Ilmu Pertanian Unhas 2008-2012 (Cumlaude).
Dia mengawali karir sebagai Kepala Field Operation di Pabrik Gula Bone. Kariernya PTPN Perkebunan itu terbilang gemilang. Selama 6 tahun, Amran mendapat promosi kenaikan pangkat dan jabatan sebanyak empat kali. Sebagai orang berpendidikan di bidang pertanian, terutama komoditas kelapa sawit dan tebu, Amran sangat memahami potensi besar pertanian dan perkebunan di Indonesia.
Kemudian, dalam usia yang relatif muda, dia berhasil membangun usaha di bawah bendera Tiran Group yang membawahi 14 perusahaan yang bergerak dalam bidang tambang emas, tambang nikel, pabrik gula, perkebunan kelapa sawit, SPBU, distributor unilever, distributor semen, produsen Pestisida, dan usaha lainnya. Di antaranya PT Tiran Indonesia, PT Tiran Sulawesi, PT Tiran Mineral, PT Tiran Makassar, PT Amrul Nadin, PT Andi Nurhadi Nusantara, CV Empor Tiran, CV Provita Lestasi, dan CV Empos.
Selain berbisnis, Amran juga mengabdikan diri sebagai dosen luar biasa wirausaha dan UKM di Fakultas Sastra dan Pertanian Unhas. Amran juga punya pengalaman di berbagai organisasi. Di antaranya, dia menjabat Bendahara Umum Ikatan Ahli Gula Kawasan Timur Indonesia (2006-2010), Ketua Umum Perhimpunan Teknik Pertanian Indonesia (Perteta) Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (2007-2010), Ketua Bidang Pertanian IKAGI KTI (2008-2012), Ketua IKA Teknologi Pertanian Unhas (2010-2015), Ketua Agro Kompleks Unhas (2012-2017) serta Koordinator Umum Sahabat Rakyat Kawasan Timur Indonesia untuk pemenangan Jokowi-JK 2014.
enjelang Pilpres Juli 2014, Amran menjadi salah seorang relawan yang sejak awal mendukung pencalonan Joko Widodo dan Jusuf Kalla sebagai presiden dan wakil presiden. Amran mendirikan organisasi relawan Sahabat Rakyat untuk pasangan Jokowi-JK di Kawasan Timur Indonesia (KTI). Dia pun bertindak aktif sebagai Koordinator Umum Sahabat Rakyat KTI, yang merupakan ujung tombak gerakan pemenangan Joko Widodo di Kawasan Timur Indonesia.
Menjelang Pilpres Juli 2014, Amran menjadi salah seorang relawan yang sejak awal mendukung pencalonan Joko Widodo dan Jusuf Kalla sebagai presiden dan wakil presiden. Amran mendirikan organisasi relawan Sahabat Rakyat untuk pasangan Jokowi-JK di Kawasan Timur Indonesia (KTI). Dia pun bertindak aktif sebagai Koordinator Umum Sahabat Rakyat KTI, yang merupakan ujung tombak gerakan pemenangan Joko Widodo di Kawasan Timur Indonesia.
Keturunan Raja Bone
Amran dari pihak ayahnya adalah putra asli Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan keturunan dari La Pawawoi Arung Sumaling (anak ke 4 La Tenri Tappu Raja Bone ke 23). La Pawawoi Arung Sumaling mempunyai keturunan bernama Andi Baco Gangka Petta Teru yang memperistrikan Karaeng Beja (anak Karaeng Bantaeng/Karaeng Bore yang berdomosili di Bantaeng. Sementara dari turunan dari pihak ibu (Andi Nurhadi Petta Bau), yaitu dari Datu Bengo/La Sado Petta Eppe yang berdomisili di Kecamatan Bengo, Kabupaten Bone, Sulsel.
Amran dilantik menjadi Menteri Pertanian bersama 33 menteri Kabinet Kerja periode 2014-2019 lainnya oleh Presiden Jokowi di Istana Negara pada Senin, 27 Oktober 2014.
Besoknya 28/10/2014 serah-terima jabatan Menteri Pertanian (Mentan) dengan Suswono, di Kementerian Pertanian tepat pukul 10.00 WIB.
Pada aacara serah terima tersebutr, Amran mengatakan kepemimpinannya saat ini hanyalah melengkapi kinerja menteri sebelumnya. “Saya gembira kalau diceritakan beberapa macam tantangan, beliau tetap bersama Kementan. Hadirnya saya akan berikan nilai tambah. Saya tinggal mengakselerasi,”ungkapnya.
Dia mengatakan Indonesia merupakan negara kaya yang tidak memiliki kekurangan. Maka swasembada pangan tak mustahil untuk tercipta. Dia mengungkapkan, dalam rapat kabinet pertama, Presiden Joko Widodo meminta dukungan penuh untuk pencapaian swasembada pangan.
Atas kerja kerasnya, Amran telah mendapatkan penghargaan seperti hak paten Pengendalian Hama Tikus dengan Tiran 58 PS, Pengendalian Hama Babi di PG Bone Camming dan Takalar, dan Optimalisasi Produksi Tebu PG Takalar. Dia juga meraih kehormatan Satyalancana Pembangunan di Bidang Wirausaha Pertanian dari Presiden RI di Palembang Sumatera Selatan 7 Juli 2007 serta penghargaan FKPTPI Award tahun 2011 di Bali. Penulis: Ch. Robin Simanullang | TokohIndonesia.com