Pendatang Baru Berbakat

Vidi Aldiano
 
0
233
Vidi Aldiano
Vidi Aldiano | Tokoh.ID

[SELEBRITI] Vidi Aldiano muncul pertama kali di panggung musik nasional di penghujung tahun 2008. Ketika itu, tembang lawas Nuansa Bening milik Keenan Nasution sukses melambungkan namanya sebagai solois pria pendatang baru berbakat. Meski baru menghasilkan dua album rekaman, kehadirannya menambah semarak panggung musik Indonesia.

Walaupun langsung meroket di tahun pertama, bukan berarti kemampuan pemuda kelahiran Jakarta 29 Maret 1990 ini dalam berolah vokal juga diperolehnya secepat kilat. Sejak masih balita, Vidi sudah senang menyanyi. Bukan sekadar jadi jagoan kandang, dalam arti hanya menyanyi di rumah saja, tapi Vidi kecil sudah berani tampil di depan publik dengan mengikuti berbagai festival. Uniknya, ia tidak hanya mengikuti lomba menyanyi lagu pop, tapi juga lagu bernafaskan Islam, atau yang lebih dikenal dengan istilah Nasyid. Di samping itu, ia juga pandai melantunkan ayat-ayat suci Al Quran, buktinya ia pernah menyabet predikat juara MTQ.

Selain menyanyi, ia juga sudah menguasai instrumen musik seperti piano dan biola. Kebetulan sang ibu, Basberini adalah guru piano. Jadi tak heran, kalau sejak usia 3 tahun untuk anak seusianya, ia sudah terbilang pandai menekan tuts piano hingga menghasilkan rangkaian nada yang indah. Bakat bermusiknya tak hanya diwarisinya dari ibunda tercinta, tapi juga sang ayah, Harry Kiss yang merupakan mantan pengisi acara program musik di TVRI.

Karena sama-sama memiliki kecintaan pada musik, Harry dan Basberini tak lelah memberi semangat pada putra sulungnya agar terus menggali kemampuan hingga berhasil menjadi yang terbaik. Termasuk saat Vidi memutuskan untuk mengikuti audisi ajang pencarian penyanyi berbakat, Indonesian Idol tahun 2006. Sayangnya, perjalanannya untuk mewujudkan mimpi menjadi penyanyi terkenal harus terhenti di babak 100 besar.

Ppengalaman kegagalannya mengikuti ajang tersebut, tidak membuat pengagum Craig David dan Jason Mraz ini putus asa. Terlebih saat ia mendengar komentar Indra Lesmana “Kamu mempunyai bakat dalam menyanyi. Vokal kamu benar. Intonasinya juga benar. Vibrasinya lumayan enak,” komentar singkat itu hingga kini masih melekat dalam ingatannya. Sejak itu, ia semakin giat mengasah ketajaman vokalnya, dan meyakini bahwa kegagalannya saat itu merupakan keberhasilan yang tertunda. Ia percaya untuk mencapai puncak tertinggi, harus terlebih dahulu menapaki kerikil-kerikil tajam.

Sementara itu, untuk menyalurkan hobi anaknya, orang tua Vidi membangun sebuah studio mini di rumah. Kemudian mereka membuat album solo ‘rumahan’ yang memuat suara indah Vidi. Karena dibuat secara swadaya, album itu memerlukan waktu hampir dua tahun hingga akhirnya benar-benar rampung.

Mimpi Vidi untuk menjadi penyanyi profesional akhirnya berhasil diwujudkan di penghujung tahun 2008 dengan album perdananya, ‘Pelangi di Malam Hari’. Vidi langsung mencuri perhatian publik dengan lagu andalannya ‘Nuansa Bening’. Tembang yang pernah dipopulerkan Keenan Nasution di tahun 1978 itu dikemas dengan tampilan modern.

Setelah albumnya selesai, Vidi diperkenalkan dengan seorang produser musik bernama Lala Hamid. Lala yang juga merupakan kawan lama orangtua Vidi langsung jatuh hati begitu mendengar album ‘independen’ milik Vidi. Ia pun berminat untuk memproduseri album perdana Vidi. Kemudian, digandenglah para musisi ternama, seperti Tohpati, Andi Rianto, dan Erwin Gutawa.

Mimpi Vidi untuk menjadi penyanyi profesional akhirnya berhasil diwujudkan di penghujung tahun 2008 dengan album perdananya, ‘Pelangi di Malam Hari’. Vidi langsung mencuri perhatian publik dengan lagu andalannya ‘Nuansa Bening’. Tembang yang pernah dipopulerkan Keenan Nasution di tahun 1978 itu dikemas dengan tampilan modern. Aransemen lagu tersebut dipercayakan kepada musisi kawakan, Tohpati. Hasilnya, ‘Nuansa Bening’ tampil dengan irama yang jauh lebih segar, dibalut dengan warna musik RnB dan jazz membuat lagu ini tak membosankan untuk didengar.

Awalnya, pria yang hobi memotret ini merasa khawatir menjadikan lagu lama sebagai tembang andalannya. Tapi melihat respon publik yang positif membuatnya bangga akan hasil kerja kerasnya. Selain Nuansa Bening, Vidi juga mendaur ulang tembang lawas Cinta Jangan Kau Pergi milik penyanyi asal negeri Jiran, Sheila Majid. Selain dua lagu tadi, Vidi juga menyelipkan satu lagu hasil ciptaannya berjudul Kisah Kita. Lagu yang diaransemen Andi Rianto itu mempunyai kenangan tersendiri, karena pertama kali dinyanyikan saat acara perpisahan di SMA. Setelah merilis Nuansa Bening, Vidi kemudian merilis Status Palsu sebagai single kedua. Lagu tersebut juga disambut hangat oleh masyarakat.

Setelah album solonya meledak di pasaran, Vidi merilis mini album bernuansa religi dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan 2009. Album yang diberi judul Lelaki Pilihan itu berisi enam lagu, tiga di antaranya dinyanyikannya sendiri, yakni lagu Keagungan Tuhan, Rindu Rasul (feat Sam Bimbo), dan Surga di Bawah Telapak Kaki Ibu. Sementara tiga lainnya dinyanyikan oleh sang adik, Vadi Akbar Kalamata.

Advertisement

Sukses mewujudkan impian menjadi penyanyi terkenal, menimbulkan konsekuensi lain dalam hidup Vidi. Pasalnya, Vidi yang tercatat sebagai mahasiswa jurusan Teknik Elektro Universitas Pelita Harapan angkatan 2008 ini merasa kesulitan mengatur waktu manggung dan kuliah. Oleh karena itu, demi memantapkan kiprahnya di dunia tarik suara, Vidi sempat memutuskan untuk cuti sejenak dari kegiatan belajar di kampus.

Awal tahun 2011, Vidi berniat untuk meluncurkan album keduanya. Namun untuk judul album dan materi lagu-lagunya masih dirahasiakan. Jika tak ada aral melintang, rencananya album tersebut akan dirilis bertepatan dengan hari Valentine, 14 Februari 2011. e-ti | muli, red

Data Singkat
Vidi Aldiano, Penyanyi / Pendatang Baru Berbakat | Selebriti | Penyanyi, ganteng

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini