Peran Terakhir Mak Nyak
Aminah Cendrakasih
[SELEBRITI] Lima puluh enam tahun ia berkarya di panggung seni. Sedikitnya ada 60-an judul film yang telah ia bintangi. Di masa senjanya, daya tariknya sebagai aktris kaya pengalaman masih bisa dinikmati lewat perannya sebagai Mak Nyak di serial Si Doel Anak Sekolahan.
Aminah Cendrakasih lahir di Magelang pada 29 Januari 1938 dari pasangan Wolly Sutinah alias Mak Wok dan Husin Nagib. Ayahnya berdarah Arab sedangkan sang ibu yang juga berprofesi sebagai aktris, berdarah Cina dan Jawa. Bakat akting Mimin, demikian Aminah akrab disapa, boleh jadi diwarisinya dari sang ibu. Sepanjang karir hingga akhir hayatnya, Mak Wok telah membintangi ratusan judul film. Ia adalah aktris paling berpengaruh di dunia film sebelum kehadiran Christine Hakim. Tak heran sejak kecil, anak ketiga dari lima bersaudara ini telah akrab dengan dunia film hingga akhirnya ia memutuskan untuk mengikuti jejak ibundanya.
Pada tahun 1951, ia memulai debutnya sebagai aktris dengan bermain dalam film drama berjudul Rindu. Masih di dekade 50-an, ia kembali berakting dalam sejumlah film lainnya seperti Pak Prawiro, Tjambuk Api, Asrama Dara, Anakku Sajang, Konsepsi Ajah, dan Sebatang Kara.
Setelah drama, pada tahun 70-an, ia mulai bermain dalam film komedi bersama seniman Betawi serba bisa, Benyamin Sueb, dalam film Benyamin Raja Lenong dan Betty Bencong Selebor. Selain film layar lebar, Aminah juga menjadi pemeran pendukung dalam serial Rumah Masa Depan yang tayang di TVRI Jakarta di tahun 80-an. Serial itu juga mendapuk Mak Wok sebagai salah satu pemainnya.
Selain itu, Aminah pernah menjadi pemeran pendukung dalam film drama musikal bertajuk Penasaran yang dibintangi Raja Dangdut, Rhoma Irama. Perempuan berwajah oriental ini juga beberapa kali terlihat saat membintangi film komedi berjudul Pokoknya Beres dan Atas Boleh Bawah Boleh yang dibintangi trio Warkop DKI.
Di awal tahun 90-an, saat dunia perfilman tengah mati suri, karirnya sebagai aktris film pun perlahan surut. Namun ia masih menjumpai para penggemarnya dengan berakting di sinetron Si Doel Anak Sekolahan (SDAS). Untuk kesekian kalinya, ia beradu akting dengan alm. Benyamin Sueb, kali ini pasangan aktris dan aktor gaek itu bermain sebagai suami istri. Dalam sinetron produksi Karnos Film itu, Aminah berperan sebagai Lela, ibu Si Doel yang diperankan aktor Rano Karno.
Sinetron yang banyak menuai pujian itu berlatar belakang keluarga Betawi dengan segala macam problematikanya. Selain Aminah dan Benyamin, SDAS juga banyak melibatkan seniman-seniman Betawi lainnya seperti alm. Tile, Mandra, dan Nasir. Di sinetron itu, Aminah juga mulai dikenal dengan sebutan Mak Nyak, panggilan yang kerap dilontarkan oleh alm komedian Basuki yang berperan sebagai Mas Karyo.
Kesuksesan SDAS bertahan hingga lebih dari lima tahun lamanya. Setelah itu banyak sinetron dari rumah produksi lain yang mencoba mengekor kesuksesan SDAS dengan mengangkat kehidupan masyarakat Betawi.
Namun demikian, tak ada popularitas yang abadi. Seiring berjalannya waktu, Aminah pun mau tak mau harus rela tergeser dari posisinya sebagai aktris kawakan. Apalagi kondisi tubuhnya yang kian renta, tak memungkinkan lagi baginya untuk menghabiskan waktu di lokasi syuting.
Aminah pernah menjadi pemeran pendukung dalam film drama musikal bertajuk Penasaran yang dibintangi Raja Dangdut, Rhoma Irama. Perempuan berwajah oriental ini juga beberapa kali terlihat saat membintangi film komedi berjudul Pokoknya Beres dan Atas Boleh Bawah Boleh yang dibintangi trio Warkop DKI
Kini ia hanya tinggal melewati masa tuanya di kediamannya. Jangan harap ada furniture mewah di ruang tamunya atau mobil mahal yang terparkir di garasi rumahnya. Aminah melalui hidupnya di rumah yang amat sederhana untuk ukuran seorang aktris ternama seperti dirinya.
Belum lagi gangguan kesehatan yang dialaminya yang menyebabkan janda tujuh anak ini kesulitan berjalan akibat pernah terjatuh di kamar mandi. Ia memang sudah sering jatuh. Lima kali lebih ia terpeleset di kamar mandi. Pada tahun 2009, ia juga sempat terjatuh. Anak-anaknya panik karena ia jatuh dengan posisi kaki terlipat seperti mau shalat. Ketika dibawa ke rumah sakit, dokter tidak menemukan sesuatu yang ganjil. Mak Nyak tidak terdiagnosis mengidap penyakit apa pun. Kadar gula dalam tubuh normal. Angka kolesterol wajar. Tidak berpotensi asam urat. Tidak juga darah tinggi.
“Ketika jatuh, saya bilang dalam hati. Ya Allah, saya terima. Saya ikhlas kalau harus jatuh. Sudah 70 tahun Engkau memberi sehat. Tidak pernah menginap di rumah sakit kecuali saat hambaMu ini melahirkan anak. Mungkin sekarang saatnya, saya menjadi seperti tidak berdaya,” kata Mak Nyak seperti dikutip dari situs tabloidbintang.com.
Ia mencoba berpikir positif menerima ujian itu sebagai teguran dari Sang Khalik. Ia mengakui, dulu, saat hari-harinya masih disibukkan dengan jadwal syuting, ia kerap menunaikan shalat dengan terburu-buru lantaran berkejaran dengan waktu take dan reading.
Meski kondisi tak seperti dulu lagi, ia tetap bersyukur. Keterbatasan fisik yang dialaminya memberinya kesempatan lebih banyak di rumah. Wanita yang telah menyandang gelar hajjah itu kini lebih khusyuk menunaikan shalat, tak hanya shalat wajib tapi juga sunah seperti shalat dhuha dan tahajud. Aminah juga kerap mengisi waktunya dengan melafalkan ayat-ayat suci Al-Quran.
Ia pun enggan menceritakan musibah yang dialaminya kepada siapa pun. Cukup keluarga yang tahu, demikian prinsipnya. Rekan-rekan sesama artis pun tak ada yang tahu kecuali para pemain SDAS. Rano dan Suti Karno kabarnya cukup rutin menanyakan perkembangan kesehatan Mak Nyak.
“Saya memilih diam. Jangan sampai orang-orang berpikir begini: Dulu sewaktu sehat, punya banyak pekerjaan, diam-diam saja. Giliran sakit, heboh memberi tahu banyak orang,” tuturnya lembut. Lebih baik diam. Meminta pertolongan Allah, meminta dukungan keluarga.
“Yang saya tangkap dari penyakit ini, Tuhan memperingatkan saya berhenti mencari nafkah. Usia sudah 72 tahun, saatnya beristirahat. Menikmati hari tua, bersama anak dan cucu. Biarlah yang muda yang menggantikan peran saya di lokasi syuting. Biarlah anak-anak bekerja setelah sekian lama saya bekerja, sejak suami meninggal,” tuturnya bijak. eti | muli, red