Tiada Kata Terlambat

Maya Rumantir
 
0
694
Maya Rumantir
Maya Rumantir | Tokoh.ID

[SELEBRITI] Life begin at 40 nampaknya benar-benar menjadi kenyataan dalam kehidupan Olivia Maya Rumantir Marpaung yang dulu dikenal sebagai penyanyi. Ketua Yayasan Maya Bhakti Pertiwi ini akhirnya menikah di hari ulang tahunnya yang ke-40 dengan Ir Takala Gerald Manumpak Hutasoit (41) pada 2 April 2004 yang lalu. Meski usianya sudah tidak muda lagi, baginya tiada kata terlambat untuk memulai hidup baru dalam berkeluarga.

Pemberkatan perkawinannya dilakukan di Gereja Katedral, Jakarta. Dalam pesta pernikahannya, Maya mengambil tema One Night With Our Culture yang sarat dengan nuansa budaya, cinta, dan relijius. Ia sengaja mengambil tema tersebut karena ingin menggambarkan kekayaan etnis keluarganya, suaminya dari Sumatera Utara, ayahnya dari Sulawesi Utara, dan ibunya dari Sulawesi Selatan.

Putri dari Salvatore W Rumantir dan Elsri Rumantir ini bertemu dengan lelaki kelahiran Bogor, Jawa Barat, 17 April 1963, itu dalam sebuah acara Natal dari alumni Institut Maya Gita pada 1999. Takala adalah seorang pengusaha yang bergerak di berbagai bidang dan aktif pula di Dewan Pengurus Pusat Komite Nasional Pemuda Indonesia periode 1987-1990.

Olivia Maya Rumantir dikenal sebagai pribadi yang aktif dan punya beragam bakat. Masa kecilnya di Ujungpandang menorehkan kenangan manis. Misalnya ketika duduk di bangku SD, ia menyabet Favorite Children Pop Singer se-Ujung Pandang (1976), kemudian sewaktu duduk di bangku SMP, ia juara III Festival Pop Singer se- Sulawesi Selatan (1978).

Menginjak masa remaja, Maya hijrah ke ibukota dan menyelesaikan SMA di Bunda Hati Kudus Jakarta (1983). Mulailah Maya menapaki dunia rekaman dan foto model (1979). Tak banyak yang tahu bahwa di samping sebagai penyanyi dan model, Maya juga seorang atlit yang pernah menjuarai turnamen bulutangkis yunior se-Jakarta Barat di tahun 80-an.

Jika akhirnya ia memilih dunia hiburan ketimbang bulutangkis, hal ini tidaklah sia-sia, Karena pada tahun 1980 ia terpilih sebagai Queen of BASF Indonesia dan meraih penghargaan Golden Record untuk pop singer tahun 1985-1986. Sementara kiprahnya di dunia model juga membuahkan gelar The Best Indonesia Photo Model (1988).

Sebagai pendidik, ada hari bersejarah untuk Maya, 6 Maret 1989. Ketika itulah Maya mendirikan dan sekaligus menjabat Presiden Direktur Institut Pengembangan Sumber Daya Manusia Maya Gita (IPSDM Maya Gita) di Jakarta. Lembaga ini termasuk pelopor yang mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam suatu wadah formal. dan Maya sukses. Pada tahun 1991, IPSDM Mayagita menerima penghargaan Product of The Year ’91.

Di samping itu, Maya sudah lama bergiat di bidang sosial, antara lain, ia mendirikan Yayasan Maya Bhakti Pertiwi, yang melahirkan banyak aktivitas sosial di berbagai daerah di Indonesia (1989). Bahkan, aktivitas ini membawanya ke beberapa negara untuk masalah kemanusiaan dan perdamaian, antara lain ke Amerika dan Calcutta, India.

“Berdamai dengan diri sendiri adalah kunci perdamaian dengan orang lain,” katanya. Hal ini pula yang mendorongnya untuk membentuk “Peace and Friendship Prayer Team”, suatu kelompok doa yang sering diundang untuk mendoakan sesama bagi perdamaian dan persahabatan. Pada 4 Juli 1992, Maya Rumantir untuk pertama kali bertemu secara khusus dengan Paus Yohanes Paulus II.

Dia juga peduli pada anak-anak berprestasi. Dia menyelenggarakan acara Pandu Prestasi Putera Pertiwi, yang disiarkan di TVRI setiap hari-hari besar nasional. Dalam siaran itu, Maya bertutur tentang putera-puteri daerah yang berprestasi, dan menampilkan anak-anak berprestasi dari 27 propinsi. Tak cuma itu. Maya juga pernah menyelenggarakan kegiatan olahraga yang cukup berbobot, seperti lomba gerak jalan Indonesia 10 K di Manado dan Dili.

Advertisement

Dengan kegiatan sesibuk itu, sederet gelarpun disandang Maya. Seperti Women of The Year (1992), Puteri Budaya (1994), atau gelar kehormatan berupa Frienship and Excellence Award dari Africa Consul di Ohio-Columbus, USA (1995). Pada 2 April 1997, saat berulang tahun ke-33, Maya meluncurkan buku “Menjawab Panggilan Hidup” di Grand Melia Jakarta. Dia bercerita tentang bidang pendidikan yang dirintisnya lewat Mayagita.

Sebagai penyanyi, Maya dikenal sebagai penyanyi melankolis di era 1980-an. Pernah pula bermain beberapa film seperti; Nostalgia di SMA (1980) dan Cinta di Balik Noda (1984). Kecantikannya membuat ia sempat dekat dan disangkutkan punya hubungan cinta dengan putera penguasa Orde Baru, Presiden Soeharto, yakni si bungsu Tommy Soeharto. Meski keduanya tidak pernah mengamini kabar tersebut, namun sudah menjadi rahasia umum bila dirinya dekat dengan Tommy yang tahun 2001 harus mendekam di Nusakambangan. mlp

***TokohIndonesia DotCom (Ensiklopedi Tokoh Indonesia)

Data Singkat
Maya Rumantir, Penyanyi / Tiada Kata Terlambat | Selebriti | Penyanyi, Maya bhakti pertiwi, Putri budaya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini