Sering Menjadi Narasumber
Muhammad Syibli Sahabuddin
KH. Muhammad Syibli Sahabuddin sudah dua periode menjadi anggota DPD RI dapil Sulawesi Barat (2009-2014, 2014-2019). Ia berhasil melenggang ke Senayan dengan mengumpulkan 51.581 suara pada Pemilu 2014 lalu.
Bersama Iskandar Muda Baharuddin Lopa, Pdt. Marthen, Muhammad Asri Anas, K.H. Muhammad Syibli Sahabuddin berhasil mengalahkan puluhan calon lain termasuk Radhitya Ardimas Anwar, putra Gubernur Sulawesi Barat.
Nama K.H. Muhammad Syibli Sahabuddin lekat dengan nama besar Annangguru Sahabuddin, seorang Guru Besar Tasawuf dan pimpinan tarekat Qodiriyah di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat. Pada perayaan Haul ke-10 Prof. Dr. KH Sahabuddin pada 8 Maret 2015 lalu, K.H. Muhammad Syibli Sahabuddin bertindak sebagai pembicara mewakili keluarga Annangguru.
Pada Agustus 2017, KH Syibli Sahabuddin terpilih menahkodai Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Sulbar. Lulusan S1 dan S2 IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini terpilih secara aklamasi melalui Musyawarah Wilayah (Muswil) PKB Sulbar, yang dilaksanakan di d’Maleo Hotel Mamuju, Jl Yos Sudarso, Kelurahan Binanga, Kecamatan Mamuju (28/8/2017).
Pria tamatan S2 IAIN Syarif Hidayatulah Jakarta (2002) ini pernah menjadi Direktur LPPM Universitas Al Asyariah Mandar (2004) dan Rektor Universitas Al Asyariah Mandar (2005-2009). Sedangkan di dunia organisasi, pria kelahiran Polewali, 20 Agustus 1968 ini pernah menjadi Sekjen AMSA (Asean Moslem Student Association) Islamabad Pakistan (1988-1989), Pengurus PMII Cabang Ciputat (1990) dan Pengurus Pusat GP Anshor Jakarta (1997).
Selain sebagai anggota DPD (Komite III), KH. Muhammad Syibli Sahabuddin juga dikenal sebagai penasehat The Sahabuddin Institute (pusat studi budaya dan agama). Ia juga sering diundang sebagai pembicara dan narasumber berbagai media. Salah satunya menjadi pembicara tunggal dalam sebuah diskusi publik yang digelar di Warkop Ngalo, Jl. Andi Makkasau, Kelurahan Karema, Mamuju, Sulbar (30/1/2018).
Mantan Ketua PWNU Sulawesi Barat ini, mengungkapkan bahwa tasawuf dinilai dapat menjadi jalan untuk menyucikan jiwa, menjernihkan akhlak, etika dan membangun pribadi yang lebih baik lagi. Mendalami ilmu tasawuf akan membuat pribadi seseorang lebih menghargai semua ciptaan Tuhan.
“Kita akan lebih mudah untuk saling membantu, kita tidak lagi berpikir tentang apa latar belakang orang tersebut. Sebab membantu orang lain, merupakan salah satu cara kita menghargai ciptaan Allah SWT,” kata Annangguru Syibli Sahabuddin sapaan akrabnya.
Mursyid tarekat Qodiriyah itu juga menyebut, tasawuf sesungguhnya mengajarkan tentang konsepsi etika serta perilaku hidup yang baik bagi setiap orang yang mendalaminya. “Jika ini didalami oleh mayoritas orang, saya kira tasawuf bisa menjadi jawaban atas kompleksnya persoalan khususnya di Sulbar ini,” kata dia.
KH. Muhammad Syibli Sahabuddin pernah digadang-gadang sebagai bakal calon Gubernur Sulawesi Barat usungan partai Golkar di Pilgub Sulbar, Februari 2017. Namun belakangan dia memilih mundur dari pertarungan. “Iya benar, Syibli mengundurkan diri. Ini informasi langsung dari Hasanuddin Mas’ud. Beliau bicara langsung dengan Syibli,” kata Ketua DPD Partai Golkar Sulbar, Hamka B Kady.
KH. Muhammad Syibli Sahabuddin menikah dengan Rina Riniawati dan dikaruniai 2 orang anak. Bio TokohIndonesia.com | cid, red