Dudung Abdurachman

 
0
219
Jenderal TNI Dr. H. Dudung Abdurachman, S.E., M.M.

Jenderal ‘Loper Koran’ Tumpas Premanisme

Jenderal TNI Dr. H. Dudung Abdurachman, S.E., M.M. lahir di Bandung, 19 November 1965. Semasa SMP bekerja sebagai loper koran dan penjual kue klepon. Kepala Staf TNI Angkatan Darat (17 November 2021 hingga 17 November 2023) ini adalah lulusan Akademi Militer (1988-B) kecabangan Infanteri. Sebelum menjabat KSAD, dia menjabat Panglima Kostrad (25 Mei 2021 – 31 Januari 2022) dan Pangdam Jaya (27 Juli 2020 – 25 Mei 2021); Gubernur Akademi Militer (24 September 2018 – 27 Juli 2020), Wakil Asisten Teritorial Kasad (27 Oktober 2017 – 24 September 2018), Wakil Gubernur Akademi Militer (3 September 2015 – 24 Maret 2016), dan Komandan Rindam II/Sriwijaya (2011–2012).

Saat menjabat Pangdam Jaya, Mayjen TNI Dudung Abdurachman berkoordinasi dengan Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran perihal keberadaan debt collector dan premanisme yang meresahkan warga. Hal itu dipicu viralnya Serda Nurhadi yang dikepung debt collector di Jakarta Utara saat menolong warga. Dudung menegaskan TNI dan Polri akan bersinergi menumpas perilaku premanisme yang dilakukan debt collector. “Saya sudah koordinasi dengan Kapolda bahwa perilaku-perilaku debt collector ini akan kita hentikan. Tidak ada karena kekuasaan tertentu, memanfaatkan pihak-pihak tertentu, sehingga menggunakan premanisme, termasuk premanisme yang lain seperti geng motor dan sebagainya, rencana kita akan tumpas,” kata Dudung saat jumpa pers di Markas Kodam Jaya, Jakarta, Senin (10/5/2021).

Dia menegaskan, tidak boleh ada kegiatan yang membuat masyarakat resah, cemas dan ketakutan. “Kita ciptakan di DKI Jakarta ini jadi tentram damai dan masyarakat melaksanakan kegiatan-kegiatannya dengan baik tanpa ada rasa ketakutan. Jangan pernah takut kepada kelompok-kelompok premanisme yang ada di DKI ini. Saya akan hadir dengan Kapolda untuk membantu dari kesulitan-kesulitan itu,” tegasnya.

Selain itu, Pangdam Jaya, Mayjen TNI Dudung Abdurachman, dengan tegas memerintahkan prajurit menurunkan baliho Habib Rizieq Shihab di wilayah DKI Jakarta. Perintah itu diberikan setelah sebelumnya upaya penertiban baliho oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) gagal, karena baliho dengan wajah Shihab selalu kembali terbentang. “Ada berbaju loreng menurunkan baliho Habib Rizieq, itu perintah saya. Itu perintah saya. Karena berapa kali Pol PP turunkan, dinaikkan lagi. Perintah saya itu,” tegas Dudung di Lapangan Silang Monas, Jakarta Pusat, Jumat (20/11/2020). Saat itu sebanyak 338 baliho FPI yang diturunkan.

Dudung menegaskan, Republik Indonesia adalah negara hukum. Siapapun yang berada di Republik ini harus taat kepada hukum, termasuk pihak-pihak yang hendak memasang baliho. “Jangan seenaknya sendiri seakan-akan dia yang paling benar. Ndak ada itu. Ndak ada. Jangan coba-coba pokoknya. Kalau perlu FPI bubarkan saja itu. Bubarkan saja itu. Kalau coba-coba dengan TNI, mari. Sekarang kok mereka ini seperti yang ngatur. Suka-sukanya sendiri,” tegas Mayjen TNI Dudung Abdurachman.

Penegasan Mayjen TNI Dudung Abdurachman tersebut, secara langsung atau tidak, diakui atau tidak, telah mendorong keberanian Pemerintah Pusat mengambil keputusan ‘membubarkan’ Front Pembela Islam (FPI). Secara kelembagaan FPI ditetapkan sebagai organisasi terlarang dan dibubarkan oleh pemerintah melalui Surat Keputusan Bersama (SKB) 6 menteri Kementerian/Lembaga sejak 30 Desember 2020. Segala aktivitas dan penggunaan atribut organisasi FPI itu dilarang.

BIODATA

Nama:
Jenderal TNI Dr. H. Dudung Abdurachman, S.E., M.M.

Lahir:
Bandung, Jawa Barat, 19 November 1965

Istri:
Rahma Setyaningsih ((menikah 1993)​

Advertisement

Anak:
3 orang

Mertua:
Mayjen TNI (Purn.) Cholid Ghozali

Pendidikan Akademik:

  • SDN Patrakomala Kota Bandung (1972—1979)
  • SMP Kartika XIX-1 Kota Bandung (1979—1982)
  • SMA Negeri 9 Bandung (1982—1985)
  • S-1 Fakultas Ekonomi UnKris Jakarta (2010)
  • S-2 Fakultas Ekonomi STIE Makasar (2013)
  • S-3 Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti (2022)

Pendidikan Militer:

  • AKABRI (1988-B)
  • Sesarcabif (1988)
  • Diklapa-I
  • Dik PARA
  • Diklapa-II
  • Seskoad
  • Susdanyon
  • Susdandim
  • Sesko TNI
  • Lemhannas PPRA 52 (2014)

Penugasan:       

  • Operasi Seroja
  • Operasi di Aceh

Karier:

  • Letnan Dua s/d Letnan Satu
  • Danton III Kompi B Yonif 744/Satya Yudha Bakti (1989—1992)
  • Danton II Kompi B Yonif 744/Satya Yudha Bakti (1992—1993)
  • Danton I Kompi B Yonif 744/Satya Yudha Bakti (1993—1994)
  • Kasi 2 Yonif 741/Satya Bhakti Wirottama (1994—1995)
  • Kapten
  • Dankipan A Yonif 741/Satya Bhakti Wirottama (1995)
  • Dan Kelas Satdik Sarcab PK Pusdikif Pussenif (1995—1998)
  • Mayor
  • Wadanyonif 410/Alugoro (1998—1999)
  • Wadanyonif 401/Banteng Raider (1999—2000)
  • Kasdim 0733/BS Semarang (2000—2002)
  • Pabandyaops Kodam II/Sriwijaya (2002)
  • Letnan Kolonel
  • Danyonif 143/Tri Wira Eka Jaya (2002—2004)
  • Dandim 0406/Musi Rawas (2004—2006)
  • Dandim 0418/Palembang (2006—2008)
  • Pabandya 2/Lurjahril Mabesad (2008—2009)
  • Pabandya 3/Diaga Mabesad (2009—2010)
  • Kolonel
  • Aspers Kasdam VII/Wirabuana (2010—2011)
  • Danrindam II/Sriwijaya (2011—2012)
  • Paban I/Ren Spersad (2012—2013)
  • Paban I/Ren Spers TNI (2013—2014)
  • Pamen Denma Mabes TNI (2014—2015)
  • Dandenma Mabes TNI (2015)
  • Brigadir Jenderal
  • Wagub Akmil (2015—2016)
  • Staf Khusus Kasad (2016—2017)[a]
  • Waaster Kasad[6] (2017—2018)
  • Mayor Jenderal
  • Gubernur Akmil (2018—2020)
  • Pangdam Jayakarta (2020—2021)
  • Letnan Jenderal
  • Pangkostrad (2021)
  • Jenderal
  • Kasad (2021-2023)

Penghargaan:

  • Brevet Junior Officer Combat Instructor Training – Indonesia (JOCIT-I)
  • Master Parachutist Badge (US Army)
  • Air Assault Badge (US Army)
  • Wing Penerbang TNI AD Kelas I (2022)
  • Brevet Kualifikasi Komando Kopassus (2021)
  • Brevet Kualifikasi Para Raider
  • Brevet Kualifikasi Cakra Kostrad
  • Brevet Para Utama (2021)
  • Bintang Kartika Eka Paksi Utama (2022)
  • Bintang Jalasena Utama (2023)
  • Bintang Swa Bhuwana Paksa Utama (2023)
  • Bintang Bhayangkara Utama (2022)
  • Bintang Yudha Dharma Pratama
  • Bintang Kartika Eka Paksi Pratama
  • Bintang Yudha Dharma Nararya
  • Bintang Kartika Eka Paksi Nararya
  • Officer of the Philippine Legion of Honor – Filipina
  • Pingat Jasa Gemilang – Tentera (P.J.G.) – Singapura (2023)
  • Grand Cross of the Royal Order of Sahametrei – Kamboja (2023)
  • Satyalancana Kesetiaan 32 Tahun
  • Satyalancana Dharma Bantala
  • Satyalancana Kesetiaan 24 Tahun
  • Satyalancana Kesetiaan 16 Tahun
  • Satyalancana Kesetiaan 8 Tahun
  • Satyalancana Seroja (Ulangan II)
  • Satyalancana Dharma Nusa (Ulangan I)
  • Satyalancana Dwidya Sistha
  • Satyalancana Santi Dharma
  • Philippine Republic Presidential Unit Citation Badge – Filipina
  • Bronze Cross Medal – Filipina
  • OIC Medal
  • Brevet
    • Pin Alumni Lemhannas
    • Pin Alumni Seskoad
    • Brevet Kualifikasi Penanggulangan Teror (Gultor) (2021)
    • Brevet Kualifikasi Intai Tempur (Taipur)
  • Brevet Kehormatan
    • Brevet Astros (2022)
    • Wing Penerbang TNI AU Kelas I (2022)[15]
    • Combat Commander’s Kagitingan (K) Badge – Armed Forces of the Philippines (2022)
    • Master Parachutist Badge – Singapore Army (2022)
    • Brevet Hiu Kencana (2022)
    • Brevet Intai Amfibi Korps Marinir (2023)
    • Brevet Anti-Teror Aspek Laut (2023)
    • Master Parachutist Badge – Royal Thai Army (2023)
    • Jumpmaster Badge – Royal Cambodian Army (2023)
    • Basic Military Free Fall Parachutist Badge (Singapore Army) (2023)
    • Brevet Korps Artileri Pertahanan Udara (2023)
    • Brevet Master Gunner Arhanud (2023)

Pusat Data Tokoh Indonesia

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini