Ada Apa dengan Media di Indonesia?
AS Panji Gumilang Al-Zaytun dan Pancasila Al-Zaytun Patut Dicontoh Al-Zaytun yang Terbaik
Penulis Rukmana Fadli
Al-Zaytun dalam persekusi publik; hampir semua media dan netizen menyerangnya dengan tuduhan-tuduhan keji dan tak masuk akal.
Barangkali ada kekuatan yang mengendalikan atau otak intelektualnya. Indikasi adanya invisible hand yang menyudutkan dan menghakimi Al-Zaytun sangat kentara.
Jum’at 14/07/23 Pemimpin Redaksi Tokoh Indonesia Drs. Ch Robin Simanullang menghadiri undangan penyidik Mabes Polri untuk memberikan keterangan atas kehadirannya dalam shalat Idul Fitri 1444 H di Masjid Rahmatan Lil’alamin, Al-Zaytun, Indramayu.
Menurut Ch Robin Simanullang, Ia bahagia diundang penyidik Mabes Polri. “Saya sangat bahagia diberi kesempatan oleh penyidik untuk memberikan keterangan terkait kehadiran saya di Al-Zaytun dalam rangka perayaan hari raya Idul Fitri dan shalat Idul Fitri 1444 – H,” ungkapnya di hadapan puluhan awak media seusai menjalani pemeriksaan sebagai saksi.
“Sebagai sahabat Syaykh Al-Zaytun AS Panji Gumilang sejak tahun 2004 saya sangat dekat dengan pemikiran-pemikiran Syaykh terkait toleransi dan perdamaian dunia. AS Panji Gumilang adalah sosok nasionalis sejati yang menjunjung tinggi budaya toleransi dan perdamaian,” katanya.
Bagi saya justifikasi terhadap Syaykh AS Panji Gumilang bahwa adanya penyimpangan ajaran islam, indikasi money laundry oleh pemerintah dalam hal ini Ridwan Kamil dan Mahfud Md adalah sebuah tindakan kriminalisasi terhadap warga dan tidak mengedepankan azas praduga tak bersalah, apalagi mereka (Ridwan Kamil dan Mahfud Md) belum pernah datang ke Al-Zaytun,” tegas Robin.
Pernyataan yang sangat keras dari seorang sahabat Syaykh Al-Zaytun yang juga merupakan Pemred Tokoh Indonesia ini disampaikan dihadapan awak media nasional seperti TVOne, dan media besar lainnya.
Namun sangat aneh, dari puluhan wartawan media mainstream yang mewawancarai Robin Simanullang, tak ada satupun media yang menayangkan wawancara tersebut, kecuali sedikit potongannya oleh INews. Ada apa dengan media di Indonesia?
Mengapa ketika ada keterangan atau kesaksian seseorang yang menÿatakan Al-Zaytun sangat baik dan harus didukung, seluruh media tidak ada yang menayangkan beritanya.
Fenomena ini tentu sangat menciderai profesi wartawan yang sangat luhur, bukankah seorang wartawan harus memberitakan sesuatu kejadian dengan sesuai fakta tanpa hoax?
Mengapa banyak media yang lebih menyukai memberitakan sesuatu hal yang negatif dan mengambil narasumber yang dapat menggiring opini menyudutkan seseorang atau lembaga tertentu?
Kejadian tidak tayangnya wawancara Ch. Robin Simanullang di media mainstream menunjukkan bahwa ada indikasi kekuatan besar yang mengendalikan media massa dan penggiringan opini menyudutkan dan menyerang Al-Zaytun.
Dimana Negara?
Mengapa negara membiarkan polemik Al-Zaytun terus menerus digoreng di media sosial dan media-media mainstream dan pemerintah bukan menjadi penengah tapi justru membuat babak baru persekusi Al-Zaytun?
Seharusnya pemerintah segera lakukan klarifikasi bersama instrumen negara dengan datang langsung ke Al-Zaytun dan tidak berpolemik di media sosial atau media massa.
*بسم الله الرحمن الرحيم*
*السلام عليكم*
*ورحمة الله وبركاته*
*_Merdeka Ruh !
Merdeka Fikir !
Merdeka Ilmu !_*
*SEHAT CERDAS MANUSIAWI*
Itulah Kondisi Pres
Kita
Belum Mencerminkan
Media yang berlandaskan kan
Ketuhanan Yang Maha Esa
Kemanusian Yang Adil Beradab
Utamakan
Persatuan Indonesia
Secara Utuh
Mengedepankan Musyawarah dan Mufakat dalam perwakilan
Dan Mewujudkan Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Jadi para pemimpin yang prestasinya belum nyata kepada Rakyat Indonesia
Mencerminkan Jelas KAPITALISNYA.
Inilah yang harus kita lawan. Dengan Berbuat baik kepada
Masyarakat dengan Nyata.
Yaqin Tuhan dan seluruh manusia yang berhati suci akan menolong Program Ma’had Al-Zaytun
Program bersama dengan Bimbingan YAB Syaykh Al-Zaytun Prof.Dr.Abdus Salam Panji Gumilang.
Alhamdulillah