Laporan Kegiatan Perayaan Ulang Tahun Al-Zaytun ke-25

Pada ulang tahunnya yang ke-25, Pondok Pesantren Al-Zaytun mempertegas eksistensinya sebagai Pusat Pendidikan Pengembangan Budaya Toleransi dan Perdamaian dengan tujuan membentuk masyarakat yang sehat, cerdas, dan manusiawi. Di tengah berbagai ujian dan tantangan, dengan semangat “Remontada from Within,” Al-Zaytun terus berupaya menghadirkan pendidikan modern yang selaras dengan tantangan zaman, menghadirkan inovasi besar seperti peluncuran kapal-kapal “Blue Economy” dan menyelenggarakan Kuliah Umum Nasional, mengundang tokoh-tokoh penting untuk membahas visi Indonesia 1000 tahun ke depan.
Laporan Yenita Tangdialla dan Mangatur L. Paniroy
Dalam rangka memperingati HUT ke-25, Pondok Pesantren Al-Zaytun mengadakan berbagai kegiatan yang mencerminkan komitmen terhadap pendidikan, toleransi dan perdamaian. Acara yang berlangsung mulai dari 24 hingga 29 Agustus 2024 ini meliputi:
- Olahraga Jalan Kaki Pagi (Okeke) – Kegiatan ini bertujuan untuk menyehatkan tubuh sekaligus mempererat tali persaudaraan antar civitas akademika dan tamu undangan.
- Pertunjukan Seni Wayang – Menampilkan warisan budaya bangsa sebagai bentuk pelestarian seni tradisional.
- Kuliah Umum Nasional – Salah satu acara inti yang mengambil tema besar “Menyongsong Indonesia Raya: Gagasan 1000 Tahun ke Depan dengan Semangat Remontada from Within”. Kuliah ini menghadirkan pakar dari berbagai bidang seperti ideologi, politik, sosial budaya, dan pertahanan keamanan rakyat semesta (IPOLEKSOSBUDHANKAMRATA).
- Khataman Al-Qur’an – Dilakukan oleh santri, santriwati, guru, dosen, dan peserta lainnya sebagai refleksi spiritual dalam peringatan ini.
- Penanaman Pohon – Sebagai wujud kepedulian terhadap lingkungan, kegiatan ini dilakukan di Jalan Remontada, Al-Zaytun.
- Stadium General – Acara ini diselenggarakan sebagai bagian dari penyambutan mahasiswa baru dan bertujuan menambah wawasan tentang perkembangan global.
Daftar Artikel Terkait Ulang Tahun Al-Zaytun ke-25
- Dr. Haryadi Baskoro: Pemimpin Visioner Harus Punya Pujangga
- Prof. Suherli: Bahasa Indonesia Menuju Bahasa Antarbangsa
- Kivlan Zen: Al-Zaytun, Integrasi Ilmu dan Amal untuk Indonesia Raya
- Prof. Agus Pakpahan: Membangun Pangan dan Pertanian dengan Berguru pada Alam
- Pesan Bupati Nina Agustina di Ulang Tahun ke-25 Al-Zaytun
- Muhamad Wahyuni Nafis: Al-Zaytun, Pohon Pemikiran Besar yang Berbuah Tindakan Nyata
- Dr. Berly Martawardaya: Menjaga Bumi, Membangun Bangsa
- Dr. Sudirman Abbas: Al-Zaytun untuk Indonesia Seribu Tahun
- Dr. Budhy Munawar Rachman: Al-Zaytun Pesantren Terbesar dan Terbaik di Indonesia
- Dahlan Iskan: Luar Biasa! Panji Gumilang dan Gagasan Besar Indonesia 1000 Tahun
- Ch. Robin Simanullang: Saya Menikmati Islam Rahmatan Lil Alamin di Al-Zaytun
- Dr. Bagus Priyo Purwanto: Sinergi Kearifan Lokal dan Pertanian Berkelanjutan
- Prof. Yudi Latif: Merancang Indonesia Seribu Tahun
- Prof. Ikrar Nusa Bhakti: Tirani Mayoritas dan Masa Depan Demokrasi Indonesia
- Susno Duadji: “Apakah Penegakan Hukum di Indonesia Sudah Adil?”
- Susno Duadji: “Hari Ini Aku Resmi Jadi Warga Al-Zaytun”
- Prof. Djagal Wiseso Marseno: Strategi Indonesia Bertahan 1000 Tahun
- Laporan Kegiatan Perayaan Ulang Tahun Al-Zaytun ke-25
- Dua Kapal Raksasa Al-Zaytun Berlayar
- “Green” Pesantren di Pelosok Indramayu
- Apa Kata Dahlan Iskan, Susno Duadji, dan Kivlan Zen
- 1000 Tahun Indonesia Raya: Mimpi Besar Al-Zaytun di Usia Perak
- Seperempat Abad Al-Zaytun: Remontada From Within
Peluncuran Kapal dan Program Blue Economy
Bagian penting dari perayaan HUT ke-25 adalah peluncuran dua kapal produksi Al-Zaytun, LKM 01 Gunung Surowiti dan LKM 02 Gunung Pulosari, sebagai bagian dari program Blue Economy. Peluncuran kapal ini dilakukan di Galangan Kapal Samudera Biru, Pantai Eretan Kulon, Indramayu, pada 28 dan 29 Agustus 2024.
Kapal-kapal ini dilengkapi teknologi navigasi modern serta alat tangkap canggih, dengan kapasitas penyimpanan besar untuk menjaga kualitas hasil tangkapan ikan. Selain berfungsi sebagai kapal penangkap ikan, kapal tersebut juga dapat mengangkut penumpang, menunjukkan inovasi Al-Zaytun dalam bidang kelautan dan perikanan.
Kuliah Umum Nasional: Menyongsong Indonesia 1000 Tahun ke Depan
Acara Kuliah Umum Nasional berlangsung selama tiga hari dari 24 hingga 27 Agustus 2024, dan dihadiri lebih dari 4500 peserta, termasuk santri, wali santri, pelajar, serta tamu undangan. Narasumber dari berbagai profesi dan disiplin ilmu turut serta, di antaranya:
- Prof. Yudi Latif, Ph.D.
- Prof. Ikrar Nusa Bhakti, Ph.D.
- Dahlan Iskan (mantan Menteri BUMN)
- Komjen Pol (Purn.) Drs. Susno Duadji, S.H., M.Sc.
- Mayjen TNI (Purn.) Kivlan Zen, S.I.P., M.Si.
- Dr. Ir. Bagus Priyo Purwanto, M.Agr.
- Prof. Dr. Ir. Djagal Wiseso Marseno, M.Agr.
- Prof. Agus Pakpahan, Ph.D.
- Amich Alhumami, Ph.D.
- Dr. Berly Martawardaya, SE, M.Sc.
- Drs. Ch. Robin Simanullang
- Dr. Haryadi Baskoro, M.A., M.Hum.
- Prof. Dr. H. Suherli, M.Pd.
- dan masih banyak lagi
Mereka membahas berbagai topik strategis terkait masa depan Indonesia dengan semangat Remontada from Within, yang menekankan kebangkitan dari dalam diri sebagai landasan kemajuan bangsa.
Pada 27 Agustus 2024, puncak acara ditandai dengan sambutan dari berbagai tokoh masyarakat, agama, dan pejabat pemerintahan. Mereka memberikan ucapan selamat kepada Pondok Pesantren Al-Zaytun dan Syaykh Panji Gumilang, serta menyampaikan harapan agar semangat Remontada from Within terus menginspirasi langkah Al-Zaytun dalam membangun Indonesia yang lebih baik.
Perayaan HUT ke-25 Pondok Pesantren Al-Zaytun menjadi momentum penting dalam perjalanan panjang institusi pendidikan ini. Dengan tekad untuk terus berkontribusi bagi bangsa dan negara, Al-Zaytun bergerak maju menyongsong Indonesia Raya 1000 tahun ke depan, penuh optimisme dan semangat dalam mendidik generasi penerus yang sehat, cerdas, dan manusiawi. (nita/atur/TokohIndonesia.com)
Sabtu, 24 Agustus 2024: Yudi Latif, Ikrar Nusa Bhakti, Ilham Aidit, Haryadi Baskoro

Pada 24 Agustus 2024, hari pertama rangkaian acara peringatan HUT ke-25 Al-Zaytun dibuka dengan Kuliah Umum Nasional yang dihadiri oleh lebih dari 4.500 peserta. Tema besar yang diangkat dalam acara ini adalah IPOLEKSOSBUDHANKAMRATA, yang mencakup aspek ideologi, politik, sosial budaya, pertahanan, dan keamanan rakyat semesta.
Acara dimulai pukul 08.30 WIB dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dalam tiga stanza. Empat narasumber terkemuka hadir pada kuliah umum hari pertama ini, yaitu Prof. Yudi Latif, MA, Ph.D., Prof. Ikrar Nusa Bhakti, Ph.D., Ir. Ilham Aidit, dan Dr. Haryadi Baskoro, M.A., M.Hum.
Sambutan awal disampaikan oleh Syaykh Al-Zaytun, AS Panji Gumilang, yang mengulas sejarah kelahiran bangsa-bangsa di dunia, khususnya sejak tahun 1945, ketika banyak negara mulai terbentuk, termasuk Indonesia. Panji Gumilang menyoroti fase-fase penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia, mulai dari penjajahan Belanda dan Jepang hingga akhirnya Indonesia mencapai kemerdekaan. Di tengah proses perjuangan itu, muncul semangat persatuan di antara pemuda-pemuda dari berbagai kelompok seperti Jong Java dan Jong Celebes, yang berpuncak pada Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928.
Momen ini menandai salah satu tonggak utama dalam sejarah pergerakan kemerdekaan Indonesia, di mana lagu Indonesia Raya juga lahir dan menjadi simbol kebangsaan. Al-Zaytun pun menekankan pentingnya menyanyikan lagu kebangsaan tersebut secara lengkap dalam tiga stanza sebagai bentuk penghargaan atas sejarah dan perjuangan bangsa.
Dalam pidatonya, Panji Gumilang menggugah semangat persatuan dan kebersamaan di tengah perbedaan, mengingatkan akan cita-cita kemerdekaan Indonesia yang berlandaskan pada Ketuhanan Yang Maha Esa, kedaulatan, keadilan, dan kemakmuran bagi seluruh rakyat. Ia juga memproyeksikan visi Indonesia 1000 tahun ke depan dan bagaimana Al-Zaytun bisa berperan dalam perjalanan panjang tersebut. Gagasan besar yang ia kemukakan adalah “1000 Tahun Indonesia Raya ke Depan dengan Semangat Remontada From Within,” sebuah konsep yang menggambarkan kebangkitan dari dalam diri untuk mencapai kejayaan.
Dalam konteks perayaan 25 tahun Al-Zaytun, tema ini menjadi sangat relevan, karena mencerminkan tekad untuk bangkit dari keterbelakangan menuju kemajuan. Semangat “Remontada From Within” diartikan sebagai dorongan untuk membalikkan keadaan, dari keterpurukan menuju kebangkitan, dari kemiskinan menuju kemakmuran, dan dari keterbatasan menuju keberlimpahan. Dengan demikian, peringatan 25 tahun Al-Zaytun menjadi lebih dari sekadar perayaan, melainkan sebuah simbol kebangkitan menuju Indonesia yang lebih gemilang di masa depan.
Semangat ini mencerminkan visi besar Al-Zaytun dalam menciptakan generasi yang mampu menghadapi tantangan global sambil tetap menjaga nilai-nilai kebangsaan dan persatuan. Di usia ke-25, Al-Zaytun menegaskan komitmennya untuk terus berkontribusi dalam pembangunan bangsa dengan semangat inovasi dan kebangkitan dari dalam.
Minggu, 25 Agustus 2024
Kuliah Umum Nasional pada hari kedua ini menghadirkan beberapa pembicara terkemuka, diantaranya Dr. Berly Martawardaya, SE, M.Sc. (Direktur INDEF), Prof. Agus Pakpahan, Ph.D. (Rektor Universitas Koperasi Indonesia), Prof. Dr. Ir. Djagal Wiseso Marseno, M.Agr. (Guru Besar Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada), dan Prof. Dr. H. Suherli, M.Pd. (Dosen Pascasarjana Universitas Swadaya Gunung Djati Cirebon), dan Dr. Ir. Bagus Priyo Purwanto, M.Agr. (Wakil Dekan Sekolah Vokasi Institut Pertanian Bogor).
Senin, 26 Agustus 2024
Selasa, 27 Agustus 2024: Puncak Peringatan HUT ke-25 Ma’had Al-Zaytun

Peringatan HUT ke-25 Pondok Pesantren Al-Zaytun berlangsung meriah dengan kehadiran ribuan peserta dari berbagai kalangan, membawa semangat besar untuk masa depan Indonesia. Dengan tema “Indonesia Raya 1000 Tahun ke Depan”, acara ini menggambarkan visi jauh ke depan yang diusung oleh Syaykh Panji Gumilang, yang menekankan pentingnya Pancasila sebagai landasan kebangkitan bangsa. Pidato inspiratif dari tokoh-tokoh nasional, termasuk Dahlan Iskan, mempertegas pentingnya persatuan dan visi jangka panjang dalam menghadapi tantangan bangsa yang terus berkembang.
Puncak peringatan HUT ke-25 Pondok Pesantren Al-Zaytun dilaksanakan pada hari Selasa, 27 Agustus 2024, di Masjid Rahmatan Lil Alamin. Acara ini dihadiri oleh sekitar 4.500 orang yang terdiri dari berbagai kalangan, seperti civitas kampus, wali santri, pemangku kepentingan Al-Zaytun, tamu undangan dari perguruan tinggi, pesantren, tokoh masyarakat lintas agama, dan tokoh-tokoh masyarakat sekitar Indramayu, Jawa Barat.
Acara dimulai pada pukul 08.30 WIB dengan pembacaan ayat-ayat suci Al-Qur’an, dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya tiga stanza. Dirigen acara ini adalah Bapak Tan Tjuan Hong (Agung Rijoto), salah seorang sahabat dekat Syaykh Panji Gumilang. Setelah prosesi pembukaan, Ketua Umum Panitia HUT, Enji Anugrah Romadhon, S.S., M.A.P., yang juga merupakan menantu Syaykh Panji Gumilang, memberikan sambutan. Dalam pidatonya, Enji menyampaikan bahwa acara ini dihadiri oleh ribuan peserta yang terdiri dari santri, santriwati, guru, dosen, wali santri, serta tokoh lintas agama dan masyarakat.
Setelah sambutan tersebut, acara dilanjutkan dengan Kuliah Umum Nasional yang disampaikan oleh Prof. DR (HC) Dahlan Iskan, mantan Menteri BUMN di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Dalam kuliah umumnya, Dahlan Iskan menyoroti pentingnya menjaga agar agama dan ideologi agama tidak menjadi sumber pertentangan di masa depan. Ia juga berbagi cerita mengenai percakapannya dengan Syaykh Panji Gumilang, yang selalu membawa kalkulator kecil untuk menghitung jumlah penduduk Indonesia yang terus meningkat. Syaykh Panji Gumilang khawatir tentang bagaimana Indonesia dapat mencukupi kebutuhan pangan bagi penduduk yang diprediksi akan mencapai 700 juta jiwa dalam 100 tahun ke depan.
Selain Dahlan Iskan, beberapa tokoh penting lainnya juga turut hadir dan memberikan pemaparan, seperti Mayjen TNI (Purn.) Kivlan Zein, Dr. Sudirman Abbas, M.A.P. (Dosen UIN Syarif Hidayatullah Ciputat), serta Yusuf dari Persatuan Wartawan Nasrani (PEWARNA). Dari pihak pemerintah, hadir pula Amich Alhumami, Ph.D. (Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat, dan Kebudayaan BAPPENAS), serta H. Suwenda, S.Sos., M.Si. (Staf Ahli Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan Kabupaten Indramayu).
Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat, dan Kebudayaan, Drs. Amich Alhumami, M.A., M.Ed., Ph.D., dalam sambutannya memuji perkembangan Pondok Pesantren Al-Zaytun yang pesat berkat visi Syaykh Panji Gumilang. Menurutnya, gagasan besar Syaykh Panji tentang Indonesia Raya 1000 tahun ke depan harus menjadi inspirasi bagi semua orang untuk memiliki visi dan ide yang jauh ke depan. Gagasan ini juga selaras dengan tema HUT kali ini, yaitu “Remontada from Within,” yang mencerminkan kebangkitan bangsa dari dalam diri sendiri, berlandaskan kekuatan moral dan spiritual.
Sementara itu, Bupati Indramayu yang diwakili oleh H. Suwenda, S.Sos., M.Si., menyampaikan apresiasi terhadap keberadaan Pondok Pesantren Al-Zaytun sebagai lembaga pendidikan yang konsisten memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan bangsa. Ia menekankan pentingnya visi Indonesia Raya 1000 tahun ke depan, yang menurutnya sangat relevan dengan tantangan yang dihadapi saat ini dan di masa depan.
Syaykh AS Panji Gumilang, dalam sambutannya, menegaskan pentingnya pengamalan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Ia menyoroti bahwa meskipun banyak orang berbicara tentang Pancasila, masih banyak yang belum mampu menerapkannya dengan baik dalam kehidupan. Menurutnya, gagasan Indonesia Raya 1000 tahun ke depan harus dibangun di atas landasan Pancasila, yang merupakan dasar yang kokoh bagi masa depan bangsa.
Selain itu, Ketua Yayasan Pesantren Indonesia (YPI), Datuk Sir Imam Prawoto, juga memberikan sambutan, di mana ia menyampaikan terima kasih kepada Syaykh Panji Gumilang atas kontribusi dan motivasinya yang besar bagi kemajuan Pondok Pesantren Al-Zaytun. Ia juga mengucapkan terima kasih atas dukungan dari berbagai pihak yang turut berperan dalam perkembangan pondok pesantren ini.
Acara peringatan HUT ke-25 Pondok Pesantren Al-Zaytun ini diakhiri dengan jamuan makan siang di Wisma Tamu Al-Islah, yang diiringi dengan pertunjukan tarian dan hiburan musik keroncong dari grup seni Al-Zaytun.
Rabu-Kamis, 28-29 Agustus 2024: Peluncuran Dua Kapal Al-Zaytun

Pada tanggal 28 dan 29 Agustus 2024, dua kapal besar, LKM 01 Gunung Surowiti dan LKM 02 Gunung Pulosari, sukses diluncurkan di Pantai Eretan Kulon, Indramayu Barat, sebagai bagian dari visi ambisius Syaykh AS Panji Gumilang untuk memanfaatkan potensi laut Indonesia melalui program Ekonomi Biru. Acara ini menjadi tonggak penting dalam upaya Al-Zaytun meningkatkan kesejahteraan masyarakat lewat pengelolaan sumber daya laut yang berkelanjutan.
Pada hari Rabu, 28 Agustus sekitar pukul 06.00 WIB, rombongan peserta dan tamu undangan berangkat menuju galangan kapal Samudera Biru di pantai Eretan Kulon, Indramayu Barat. Perjalanan ini ditempuh sekitar satu jam dari Ma’had Al-Zaytun. Tujuan utama adalah peluncuran dua kapal sebagai bagian dari program Ekonomi Biru (Blue Economy) Al-Zaytun, yaitu LKM 01 Gunung Surowiti dan LKM 02 Gunung Pulosari. Program ini bertujuan memanfaatkan sumber daya laut untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dengan fokus pada inovasi dalam penggunaan sumber daya laut secara berkelanjutan.
Sesampainya di lokasi, para peserta tak melewatkan kesempatan untuk berfoto dan melihat dari dekat dua kapal besar yang sedang dipersiapkan untuk diluncurkan. Kedua kapal tersebut memiliki warna dominan biru, putih, dan merah.
Acara dimulai pada pukul 08.30 WIB dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya 3 Stanza, diikuti sambutan singkat dan doa yang dipimpin oleh Syaykh Al-Zaytun, AS Panji Gumilang. Proses peluncuran kapal berlangsung cukup lama, sekitar lima jam, karena melibatkan pengisian airbag dan pelepasan besi penyangga kapal hingga kapal bisa mendekati tepi laut.
Kapal LKM 01 Gunung Surowiti yang diluncurkan pada hari Rabu memiliki panjang 60 meter, lebar 6,5 meter, dan tinggi 5 meter. Sementara itu, kapal LKM 02 Gunung Pulosari, yang lebih besar, memiliki panjang 90 meter, lebar 7 meter, dan tinggi 7 meter. Kapal LKM 02 Gunung Pulosari berhasil diluncurkan ke laut keesokan harinya, Kamis, 29 Agustus 2024.
Pada pukul 12.00 WIB, suara sirine terdengar, menandakan peresmian dan peluncuran kapal LKM 01 Gunung Surowiti. Acara ini diiringi dengan lagu-lagu seperti “Pelabuhan Samudera Biru,” “Aku Pelaut,” dan “Hymne Jalesveva Jayamahe.” Setelah menunggu pasangnya air laut, kapal LKM 01 akhirnya benar-benar diluncurkan pada pukul 14.55 WIB, diiringi oleh lagu “Samudera Biru.”
Peluncuran kapal ini menjadi simbol terwujudnya mimpi Syaykh AS Panji Gumilang dalam melaksanakan program Ekonomi Biru. Dengan semangat “Remontada From Within,” Al-Zaytun mampu membalikkan keadaan dan menjadi role model bagi bangsa yang terus berjuang menghadapi tantangan pangan yang besar.
Video Tiktok (VT) @tokoh.id
Berikut daftar Video Tiktok (VT) di akun @tokoh.id seputar Perayaan Ulang Tahun Al-Zaytun ke-25:
- Pancasila 1.000 Tahun ke Depan - Prof. Yudi Latif
- Karakter adalah Kunci - Prof. Yudi Latif
- Dua Modal Penting Untuk Maju - Prof. Yudi Latif
- Indonesia Bangsa Pelopor - Prof. Yudi Latif
- Saya Menikmati Islam Rahmatan Lil Alamin di Al-Zaytun - Drs. Ch. Robin Simanullang, Wartawan Senior Majalah Tokoh Indonesia
- Masjid Rahmatan Lil Alamin (Dr. Budhy Munawar Rachman, Nurcholish Madjid Society)
- Centenarian di Al-Zaytun (Dr. Budhy Munawar Rachman, Nurcholish Madjid Society)
- Al-Zaytun Teladan Terbaik Soal Toleransi (Dr. Budhy Munawar Rachman, Nurcholish Madjid Society)
- Al-Zaytun Perintis Pesantren Toleransi (Dr. Budhy Munawar Rachman, Nurcholish Madjid Society)
- Prof. Yudi Latif, Ph.D: Menanam Pohon Jati Emas di Tepi Jalan Remontada, Ma'had Al-Zaytun
- Panji Gumilang: Kapan Kita Punya Hadiah Nobel?
- Panji Gumilang: Indonesia itu Tidak 'O' Semua
- Panji Gumilang: Remontada, Barcelona, Messi
- Dahlan Iskan: Bagaimana Orang Tidak Makan Bisa Hidup ...
- Dan Dia Mempunyai Tesis Bahwa Dunia Sebentar Lagi ...
- Dahlan Iskan: Tidak Ada Sembahyang, Tidak Ada Doa ...
- Dahlan Iskan: Saya Terharu Mendengar Cerita Ini
- Dahlan Iskan: Pramoedya Ananta Toer Vs Panji Gumilang
- Dahlan Iskan: Syaykh Panji Gumilang Kenapa Hari ini Pakai Batik?
- Dahlan Iskan: Syaykh Panji Gumilang Merenung di Tempat yang Sangat Khusus
- Dr. Berly Martawardaya: "Jadi, saya sudah merasakan betapa tingginya kualitas alumni dari Al-Zaytun".
- Asal Usul Istilah 'Yang Amat Terhormat'
- Santri Al-Zaytun Menyanyikan Lagu Bangun Pemudi Pemuda
dengan Seruan Indonesia Harus Kuat - Panji Gumilang: Gak Ada yang Bisa Nyanyi 3 Stanza?
- Panji Gumilang: JADI, INDONESIA RAYA INI, DOA. Sepanjang apapun, doa.
- Lagu Indonesia Raya 3 Stanza Bergema Indah di Masjid Rahmatan Lil Alamin, Ma'had Al-Zaytun
- Panji Gumilang: Jangan Disalahkan Millennial Itu Kalau Tidak Mengenal 3 Stanza Lagu Indonesia Raya
- Alhamdulillah, Puji Tuhan, Haleluya!
Sahabat Syaykh Panji Gumilang sekaligus Wartawan Senior Majalah Tokoh Indonesia, Drs. Ch. Robin Simanullang, mendapat kesempatan untuk menanam pohon jati emas di tepi jalan Remontada, Ma'had Al-Zaytun. - Panji Gumilang & Kivlan Zen, Indonesia Raya Stanza 1, Indonesia Tanah Airku
- Panji Gumilang & Kivlan Zen, Indonesia Raya Stanza 2, Indonesia Tanah yang Mulia
- Panji Gumilang Nyendokin Makanan
Ke Kivlan Zen dan Umi Farida Al-Widad (istri) - Tumpengnya Enak Beud - Kivlan Zen: Saya Sudah Melapor Pada Pak Prabowo
Semua kegiatan saya di Al-Zaytun dan komen beliau, BAGUS! - Panji Gumilang & Kivlan Zen, Indonesia Raya Stanza 3, Indonesia Tanah yang Suci
- Susno Duadji: Hanya di Al-Zaytun
- Susno Duadji: Al-Zaytun Jaya, Al-Zaytun The Best
- Santri Al-Zaytun Bangga Menyanyikan Lagu Garuda Pancasila
- Putri Bungsu Panji Gumilang, Sofiah Al-Widad
Sedang mengajari santri Al-Zaytun menyanyi lagu Mars Universitas Al-Zaytun (IAI AL-AZIS) - Susno Duadji: Panji Gumilang is The Best
- Susno Duadji: Mulai Hari Ini Saya Resmi Sebagai Warga Al-Zaytun
- Susno Duadji: Saya Sangat Kagum Pada Al-Zaytun
- Susno Duadji: Saya Sangat Tertarik Pada Al-Zaytun
- Susno Duadji Makan Buah Pisang Al-Zaytun
Rasanya Legit dan Sangat Manis - Salah Ketik Jadi Menteri Pertahanan, Teman Saya yang Cerita
Kivlan Zen Bikin Ketawa - Master Indonesia Raya 3 Stanza
Santri Kelas 6 Ma'had Al-Zaytun, Michelle Kadek Bhyantara binti I Gusti Ngurah Made Johny B, Asal Jakarta Selatan - Keren, Hafal Indonesia Raya 3 Stanza - 25 Tahun Ma'had Al-Zaytun
- Merinding, Tebak Lagu Apa
Peserta Al-Zaytun (Guru, Dosen, Wali Santri)