BIOGRAFI TERBARU

Continue to the category
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
More
    26.5 C
    Jakarta
    Trending Hari Ini
    Populer Minggu Ini
    Populer (All Time)
    Ultah Minggu Ini
    Lama Membaca: 8 menit
    Lama Membaca: 8 menit
    Lama Membaca: 8 menit
    Lama Membaca: 8 menit

    Ensiklopedi

    Populer (All Time)

    Pencipta Lagu Bagimu Negeri

    Seluruh pelosok negeri nusantara pernah mendengar dan menyanyikan lirik indah sebuah lagu, Bagimu Negeri, yang diciptakan oleh Kusbini. Dia berhasil menciptakan lagu fenomenal yang tetap dikumandangkan hingga saat ini karena lagunya sanggup membangkitkan semangat nasionalisme dan cinta tanah air Indonesia. Boleh dikatakan, ia termasuk salah satu pejuang kemerdekaan yang berjuang lewat karya dan lagu.

    Bapak Sosiologi Indonesia

    Seorang lagi putera bangsa terbaik telah tiada. Ia 'Bapak Sosiologi Indonesia' Prof Dr Kanjeng Pangeran Haryo Selo Soemardjan (88), meninggal dunia Rabu 11/6/03 pukul 12.55 di Rumah Sakit Harapan Kita, Jakarta, karena komplikasi jantung dan stroke. Sosiolog yang mantan camat kelahiran Yogyakarta, 23 Mei 1915 ini dikebumikan di Pemakaman Kuncen, Yogyakarta, hari Kamis 12/6/03 pukul 12.00 WIB. Penerima Bintang Mahaputra Utama dari pemerintah ini adalah pendiri sekaligus dekan pertama Fakultas Ilmu Pengetahuan Kemasyarakatan (kini FISIP-UI) dan sampai akhir hayatnya dengan setia menjadi dosen sosiologi di Fakultas Hukum Universitas Indonesia (UI).

    Sastrawan Serba Bisa

    Ia sudah menulis kurang lebih 30 novel, 40 naskah drama, sekitar seribu cerpen, ratusan esei, artikel lepas, dan kritik drama. Ia juga menulis skenario film dan sinetron. Sebagai dramawan, ia memimpin Teater Mandiri sejak 1971, dan telah mementaskan puluhan lakon di dalam maupun di luar negeri. Puluhan penghargaan ia raih atas karya sastra dan skenario sinetron.

    Perdana Menteri Indonesia Pertama

    Sutan Syahrir (Soetan Syahrir) adalah Perdana Menteri Republik Indonesia Pertama (14 November 1945 hingga 20 Juni 1947). Pria kelahiran Padang Panjang, Sumatera Barat, 5 Maret 1909, ini seorang politikus yang mendirikan Partai Sosialis Indonesia (1948). Ia wafat di dalam pengasingan sebagai tawanan politik (Zürich, Swiss, 9 April 1966) pada usia 57 tahun.

    Bapak Seni Lukis Indonesia Modern

    Dia pionir yang mengembangkan seni lukis modern khas Indonesia. Pantas saja komunitas seniman, menjuluki pria bernama lengkap Sindudarsono Sudjojono yang akrab dipanggil Pak Djon iini dijuluki Bapak Seni Lukis Indonesia Baru. Dia salah seorang pendiri Persatuan Ahli Gambar Indonesia (Persagi) di Jakarta tahun 1937 yang merupakan awal sejarah seni rupa modern di Indonesia.

    Populer Minggu ini

    Ibu dari Tiga Anak, Ibu untuk Satu Provinsi

    Sherly Tjoanda bukan sekadar Gubernur Perempuan Pertama Maluku Utara...

    Pencipta Lagu Bagimu Negeri

    Seluruh pelosok negeri nusantara pernah mendengar dan menyanyikan lirik indah sebuah lagu, Bagimu Negeri, yang diciptakan oleh Kusbini. Dia berhasil menciptakan lagu fenomenal yang tetap dikumandangkan hingga saat ini karena lagunya sanggup membangkitkan semangat nasionalisme dan cinta tanah air Indonesia. Boleh dikatakan, ia termasuk salah satu pejuang kemerdekaan yang berjuang lewat karya dan lagu.

    Bapak Sosiologi Indonesia

    Seorang lagi putera bangsa terbaik telah tiada. Ia 'Bapak Sosiologi Indonesia' Prof Dr Kanjeng Pangeran Haryo Selo Soemardjan (88), meninggal dunia Rabu 11/6/03 pukul 12.55 di Rumah Sakit Harapan Kita, Jakarta, karena komplikasi jantung dan stroke. Sosiolog yang mantan camat kelahiran Yogyakarta, 23 Mei 1915 ini dikebumikan di Pemakaman Kuncen, Yogyakarta, hari Kamis 12/6/03 pukul 12.00 WIB. Penerima Bintang Mahaputra Utama dari pemerintah ini adalah pendiri sekaligus dekan pertama Fakultas Ilmu Pengetahuan Kemasyarakatan (kini FISIP-UI) dan sampai akhir hayatnya dengan setia menjadi dosen sosiologi di Fakultas Hukum Universitas Indonesia (UI).

    Bapak Koperasi Indonesia

    Proklamator, kelahiran Bukittinggi, 12 Agustus 1902, ini diberi kehormatan sebagai Bapak Koperasi Indonesia. Pikiran-pikiran Bung Hatta mengenai koperasi antara lain dituangkan dalam bukunya yang berjudul Membangun Koperasi dan Koperasi Membangun (1971).

    Maestro Keroncong Bengawan Solo

    Dia dijuluki maestro keroncong Indonesia. Gesang yang bernama lengkap Gesang Martohartono, pria kelahiran Surakarta, Jawa Tengah, 1 Oktober 1917, seorang penyanyi dan pencipta lagu keroncong ternama. Namanya melegenda terutama berkat lagu Bengawan Solo ciptaannya. Sebuah lagu keroncong yang menyeberangi lautan. Lagu yang amat terkenal di Indonesia dan wilayah Asia lainnya, terutama di Jepang.

    Trending Hari Ini

    Sastrawan ‘Catatan Pinggir’

    Ia seorang jurnalis dan sastrawan yang kritis dan berwawasan luas. Tanpa lelah, ia memperjuangkan kebebasan berbicara dan berpikir melalui berbagai tulisan dan organisasi yang didirikan-nya. Tulisannya banyak mengangkat tema HAM, agama, demokrasi, korupsi, dan sebagainya. Seminggu sekali menulis kolom "Catatan Pinggir" di Majalah Tempo.

    Pembuat Patung Garuda Wisnu Kencana

    Beberapa karya patung monumental telah terlahir dari tangan kreatif pematung lulusan ITB ini. Diantaranya, Patung Garuda Wisnu Kencana (Bali), Monumen Jalesveva Jayamahe (Surabaya), dan Monumen Proklamasi Indonesia (Jakarta). Dalam berkarya, peraih penghargaan Jasa Adiutama dari ITB tahun 2009 ini lebih memilih menggunakan bahan kuningan dan tembaga.

    Negarawan Berpendirian Teguh

    Wakil Presiden RI (1993-1998) ini dikenal sebagai seorang negarawan yang jujur, bersahaja, loyal, berdedikasi tinggi dan berpendirian teguh. Putra terbaik bangsa ini bukanlah seorang yang haus jabatan (ambisius) yang mau menghalalkan segala cara untuk meraih jabatan tertentu.

    Kisah Yatim-Piatu dari Narumonda

    Kisah hidup si yatim-piatu dari Desa Narumonda, Porsea, Sumatera Utara, yang terkenal sebagai pemimpi (dreamer), cerdas dan sosok pekerja keras, ini laksana gudang pengalaman atau sumber mata air yang tak kunjung kering bagi siapa pun yang memandang pengalaman adalah guru yang terbaik. Dia rendah hati, jujur, tekun dan cerdas. Dia menapaki kehidupan langkah demi langkah, melintasi berbagai tantangan dan meraih berbagai keberhasilan. Sehingga menjadi seorang ekonom ternama dan top eksekutif keuangan berskala dunia.

    Ikut Dirikan Lemjemen Hankam

    BIO 08 | Kemudian, dia ditarik kembali ke struktur Angkatan Laut. Sempat setahun di Irjenal, sebagai Inspektur Umum, berarti inspektur senior. Padahal di atas dia masih ada yang lebih senior. Kemudian pimpinannya menawarkan untuk mengikuti Seskoal (Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut)[1] yang dipersingkat, cuma enam bulan.

    DAFTAR ARTIKEL

    Pelopor Netralitas Politik PNS

    Pada era kepemimpinannya, Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) mereformasi diri dengan Empat Paradigma Baru yaitu demokratis, netral, profesional dan sejahtera. Sehingga Korpri tidak mudah lagi dijadikan sebagai 'mesin' peraih suara bagi kekuatan politik mana pun seperti era sebelumnya. Ia seorang pelopor netralitas politik pegawai negeri sipil.

    Prajurit Pejuang Sampai Akhir

    Jenderal (Purn) TNI-AD Achmad Tahir (78), Sabtu 17/8/02 pukul 08.15, meninggal di Rumah Sakit Medistra, Jakarta. Mantan Menteri Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi (Menparpostel) 1982-1987 itu meninggal setelah dirawat sepekan karena kanker paru-paru. Jenazah dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata hari itu juga. Ia seorang prajurit pejuang sampai akhir. Seperti istilah yang populer di dunia militer Old soldier never die, bahwa prajurit, meskipun telah tua, tidak akan pernah mati atau berhenti berjuang, kecuali kematian itu sendiri yang menghentikan perjuangan fisiknya. Achmad Tahir telah menunaikan tugas sebagai seorang prajurit pejuang hingga akhir hayatnya.

    Hidup adalah Anugerah Allah

    Hidup adalah milik Allah SWT. Hidup di dunia sifatnya hanya sementara. Maka kita harus menerima apa adanya dan jangan 'ngoyo'. Manfaatkan hidup ini sebaik-baiknya dengan seimbang dunia dan akhirat. Sebab, hidup adalah anugerah Allah.

    Sang Proklamator

    Mohammad Hatta lahir pada tanggal 12 Agustus 1902 di Bukittinggi. Di kota kecil yang indah inilah Bung Hatta dibesarkan di lingkungan keluarga ibunya. Ayahnya, Haji Mohammad Djamil, meninggal ketika Hatta berusia delapan bulan. Dari ibunya, Hatta memiliki enam saudara perempuan. Ia adalah anak laki-laki satu-satunya.

    Bapak Koperasi Indonesia

    Proklamator, kelahiran Bukittinggi, 12 Agustus 1902, ini diberi kehormatan sebagai Bapak Koperasi Indonesia. Pikiran-pikiran Bung Hatta mengenai koperasi antara lain dituangkan dalam bukunya yang berjudul Membangun Koperasi dan Koperasi Membangun (1971).

    Bapak Bangsa Sejati

    Hari ulang tahun Mohammad Hatta atau kita akrab menyapa dengan Bung Hatta yang ke-100, Senin 12 Agustus 2002 patut dirayakan oleh seluruh bangsa Indonesia. Beliau Proklamator Kemerdekaan RI, bersama Bung Karno, berani membubuhkan tanda tangannya pada naskah proklamasi yang mengantarkan kita menjadi bangsa merdeka dan berdaulat, sejajar dengan bangsa-bangsa di dunia. Beliau adalah Bapak Bangsa Sejati.

    Pejabat Jujur dan Uncorruptable

    Mohammad Hatta atau akrab disapa dengan Bung Hatta, Proklamator Kemerdekaan RI, bersama Bung Karno, seorang pejabat negara yang paling jujur dan uncorruptable. Kejujurannya membuat dia tidak rela untuk menodainya dengan melakukan tindak korupsi. Seorang negawan yang hidup bersahaja hingga akhir hayat.

    Bunyi Alarm Tiada Henti

    Sejak menjabat Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Oktober 1998, Billy --demikian panggilan Satrio B. Joedono-- kerap bersuara keras. Berbagai praktek penyimpangan anggaran belanja negara dibeberkan secara terbuka, blak-blakan, oleh mantan Menteri Perdagangan (1993-1995) itu kepada DPR dan pers. Bahkan, laporan perjalanan pejabat tinggi, termasuk presiden, diungkapkan lembaga yang dipimpinnya.

    Paling Berjasa Membangun Jakarta

    Letnan Jenderal TNI KKO AL (Purn) H Ali Sadikin  (Bang Ali) menerima tanda kehormatan Bintang Mahaputera Adipradana karena dinilai berjasa luar biasa terhadap negara dan bangsa, khususnya mengembangkan Kota Jakarta sebagai Kota Metropolitan. Presiden Soekarno mengangkat putera bangsa kelahiran Sumedang, 7 Juli 1927 ini sebagai Gubernur Jakarta lantaran dianggap kopig alias keras kepala. Dia berhasil sebagai pemimpin justru karena pembawaannya yang keras itu.

    Politisi Jujur dan Berani

    Politisi yang dikenal jujur, konsisten dan berani, Aberson Marle Sihaloho, meninggal dunia, Kamis 12 Oktober 2006, pukul 07.00 WIB di Rumah Sakit PGI Cikini, Jakarta Pusat.  Jenazah mantan anggota DPR dari Fraksi PDIP kelahiran Pematang Siantar, Sumatera Utara, 4 November 1938, itu disemayamkan di Rumah Duka Jalan Kramat 7 No.15, Jakarta Pusat dan dimakamkan di Sidamanik, Kab Simalungun (30 menit dari Pematang Siantar Sabtu (14/10).

    Merasa Jadi Selebritis

    Entah berkah entah pula musibah, yang jelas kasus Tommy Soeharto telah melambungkan nama Antasari Azhar, ketika menjabat Kepala Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan. Tak heran, kalau setiap kali ia berada di tempat umum, orang-orang langsung menatapnya sambil berbisik-bisik. Sebenarnya, ia merasa risi juga. Namun apa mau dikata. "Saya merasa menjadi selebritis," guyon Antasari.

    Pematung Adat Dayak

    Tidak ada kata terlambat untuk menekuni sebuah pekerjaan yang dicintainya. Itulah yang dilakukan oleh dr Mayor (Purn) Alexander Hendrato Suryoprawiro (62) saat mulai menekuni seni patung Dayak pada usianya yang sudah menjelang 50 tahun.

    Advertisement

    spot_img