back to top

BIOGRAFI TERBARU

Continue to the category
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
More
    27.9 C
    Jakarta
    Populer Hari Ini
    Populer Minggu Ini
    Populer (All Time)
    Ultah Minggu Ini
    Lama Membaca: 4 menit
    Lama Membaca: 4 menit
    Lama Membaca: 4 menit
    Lama Membaca: 4 menit

    Ensiklopedi

    Pimpin Kursus jadi Universitas

    Dia bersama saudara dan teman-temannya mendirikan bimbingan tes dan kursus komputer yang menjadi cikal-bakal Universitas Bina Nusantara (UbiNus). Universitas ini berkembang dengan pesat di bawah kepemimpinan doktor bidang ilmu pendidikan dari Curtin University of Technology, Perth, Australia, ini sebagai Rektor. Rektor Universitas Bina Nusantara Doktor Theresia Widia Soerjaningsih meninggal dalam usia 54 tahun, Jumat 24 Desember 2004 sekitar pukul 02.40, di rumahnya di Kedoya, Jakarta Barat.

    Spesialis Jantung yang Bersahaja

    Pesan sang ayah dan dukungan istri membuat Dr. H Aulia Sani, SpJP(K), FJCC, FIHA menjadi dokter yang tidak materialistis, lebih penting menolong orang daripada uang. Ia juga murah hati dalam berbagi ilmu, sangat mencintai Indonesia dan mendedikasikan hidupnya mendidik masyarakat agar terhindar dari penyakit jantung.

    Sang Pejuang Cilik Berjiwa Mandiri

    DUA | Sejak kecil, Probosutedjo sudah memiliki semangat kejuangan dan kemandirian. Setiap pagi naik sepeda dan berjalan kaki (jika sepedanya rusak) menyusuri rel menuju sekolahnya yang berjarak tiga sampai 10 km. Kemudian pada usia remaja sudah ikut bergerilya, sebagai pejuang termuda, pejuang cilik, melawan penjajah Belanda. Kemudian, tepat dalam usia 21 tahun, 1 Mei 1951, bertekad mandiri merantau ke Medan.

    Wartawan Nasionalis Tiga Zaman

    Burhanuddin Mohammad Diah atau yang lebih akrab dipanggil BM Diah dikenal sebagai seorang tokoh pers serba bisa, pejuang kemerdekaan, diplomat, pengusaha dan seorang nasionalis yang gigih. Menimbang jasa-jasanya yang cukup besar kepada negara, pendiri Harian Merdeka ini dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata.

    Kedelai dan Kontrak Hidup Miskin

    Pada masa mudanya, Prof Dr Achmad Baihak pernah makan "daging babi". Tetapi daging itu halal buat orang Muslim sebab tidak berasal dari hewan babi, tetapi dari kedelai. Tak hanya "daging babi", dia juga pernah makan "daging sapi", "daging ayam", dan "es krim". Semuanya berbahan kedelai.
    Majalah Horas Indonesia Edisi 08

    Tokoh Paripurna Perfilman Nasional

    Tokoh paripurna perfilman Indonesia, Turino Djunaedi, meninggal dunia Sabtu 8 Maret 2008 pukul 20.55 pada usia 80 tahun di RS Setia Mitra, Jakarta. Aktor film, sutradara, produser, penulis cerita dan skenario film, kelahiran Padang Tiji, Nanggroe Aceh Darussalam, 6 Juni 1927,  itusudah lama menderita sakit karena stroke.

    Penggagas Ejaan Yang Disempurnakan

    Mantan Kepala Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa (kini Pusat Bahasa) Prof Dr Amran Halim seorang tokoh bahasa Indonesia, penggagas Ejaan Yang Disempurnakan (YED). Mantan Rektor Universitas Sriwijaya, kelahiran Pasar Talo, Bengkulu, 25 Agustus 1929, ini meninggal dunia dalam usia 79 tahun, di Palembang, Sabtu 13 Juni 2009 pukul 11.40.

    Guru Besar Pro Lingkungan & NKRI

    Guru besar emeritus Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung, ini seorang tokoh yang pro lingkungan hidup dan pro Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Doktor dalam Plant Physiology, Universitas California, Berkeley, AS, kelahiran Purwokerto, Jawa Tengah, 19 Februari 1926, ini meninggal dunia dalam usia 82 tahun Selasa 1 April 2008 di Bandung.

    Populer

    Pembentuk Dana Abadi Umat

    Dr. Tarmizi Taher, Laksamana Muda TNI (Purn) adalah Menteri Agama Kabinet Pembangunan VI (1993-1998) yang berinisiatif membentuk Dana Abadi Umat (DAU) serta yang pertama kali mengembangkan Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat). Ketua Umum Pimpinan Pusat Dewan Masjid Indonesia (2006-2011) ini lahir di Padang, Sumatera Barat, 7 Oktober 1936 dan meninggal di Jakarta, 12 Januari 2013.

    Sastrawan Serba Bisa

    Ia sudah menulis kurang lebih 30 novel, 40 naskah drama, sekitar seribu cerpen, ratusan esei, artikel lepas, dan kritik drama. Ia juga menulis skenario film dan sinetron. Sebagai dramawan, ia memimpin Teater Mandiri sejak 1971, dan telah mementaskan puluhan lakon di dalam maupun di luar negeri. Puluhan penghargaan ia raih atas karya sastra dan skenario sinetron.

    Fotografi, Jurnalisme, dan Semangat Berbagi Ilmu

    Arbain Rambey adalah maestro fotografi jurnalistik Indonesia yang telah...

    Artikel Lainnya

    Prajurit Pejuang Sampai Akhir

    Jenderal (Purn) TNI-AD Achmad Tahir (78), Sabtu 17/8/02 pukul 08.15, meninggal di Rumah Sakit Medistra, Jakarta. Mantan Menteri Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi (Menparpostel) 1982-1987 itu meninggal setelah dirawat sepekan karena kanker paru-paru. Jenazah dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata hari itu juga. Ia seorang prajurit pejuang sampai akhir. Seperti istilah yang populer di dunia militer Old soldier never die, bahwa prajurit, meskipun telah tua, tidak akan pernah mati atau berhenti berjuang, kecuali kematian itu sendiri yang menghentikan perjuangan fisiknya. Achmad Tahir telah menunaikan tugas sebagai seorang prajurit pejuang hingga akhir hayatnya.

    Hidup adalah Anugerah Allah

    Hidup adalah milik Allah SWT. Hidup di dunia sifatnya hanya sementara. Maka kita harus menerima apa adanya dan jangan 'ngoyo'. Manfaatkan hidup ini sebaik-baiknya dengan seimbang dunia dan akhirat. Sebab, hidup adalah anugerah Allah.

    Sang Proklamator

    Mohammad Hatta lahir pada tanggal 12 Agustus 1902 di Bukittinggi. Di kota kecil yang indah inilah Bung Hatta dibesarkan di lingkungan keluarga ibunya. Ayahnya, Haji Mohammad Djamil, meninggal ketika Hatta berusia delapan bulan. Dari ibunya, Hatta memiliki enam saudara perempuan. Ia adalah anak laki-laki satu-satunya.

    Bapak Koperasi Indonesia

    Proklamator, kelahiran Bukittinggi, 12 Agustus 1902, ini diberi kehormatan sebagai Bapak Koperasi Indonesia. Pikiran-pikiran Bung Hatta mengenai koperasi antara lain dituangkan dalam bukunya yang berjudul Membangun Koperasi dan Koperasi Membangun (1971).

    Bapak Bangsa Sejati

    Hari ulang tahun Mohammad Hatta atau kita akrab menyapa dengan Bung Hatta yang ke-100, Senin 12 Agustus 2002 patut dirayakan oleh seluruh bangsa Indonesia. Beliau Proklamator Kemerdekaan RI, bersama Bung Karno, berani membubuhkan tanda tangannya pada naskah proklamasi yang mengantarkan kita menjadi bangsa merdeka dan berdaulat, sejajar dengan bangsa-bangsa di dunia. Beliau adalah Bapak Bangsa Sejati.

    Pejabat Jujur dan Uncorruptable

    Mohammad Hatta atau akrab disapa dengan Bung Hatta, Proklamator Kemerdekaan RI, bersama Bung Karno, seorang pejabat negara yang paling jujur dan uncorruptable. Kejujurannya membuat dia tidak rela untuk menodainya dengan melakukan tindak korupsi. Seorang negawan yang hidup bersahaja hingga akhir hayat.

    Bunyi Alarm Tiada Henti

    Sejak menjabat Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Oktober 1998, Billy --demikian panggilan Satrio B. Joedono-- kerap bersuara keras. Berbagai praktek penyimpangan anggaran belanja negara dibeberkan secara terbuka, blak-blakan, oleh mantan Menteri Perdagangan (1993-1995) itu kepada DPR dan pers. Bahkan, laporan perjalanan pejabat tinggi, termasuk presiden, diungkapkan lembaga yang dipimpinnya.

    Paling Berjasa Membangun Jakarta

    Letnan Jenderal TNI KKO AL (Purn) H Ali Sadikin  (Bang Ali) menerima tanda kehormatan Bintang Mahaputera Adipradana karena dinilai berjasa luar biasa terhadap negara dan bangsa, khususnya mengembangkan Kota Jakarta sebagai Kota Metropolitan. Presiden Soekarno mengangkat putera bangsa kelahiran Sumedang, 7 Juli 1927 ini sebagai Gubernur Jakarta lantaran dianggap kopig alias keras kepala. Dia berhasil sebagai pemimpin justru karena pembawaannya yang keras itu.

    Pematung Adat Dayak

    Tidak ada kata terlambat untuk menekuni sebuah pekerjaan yang dicintainya. Itulah yang dilakukan oleh dr Mayor (Purn) Alexander Hendrato Suryoprawiro (62) saat mulai menekuni seni patung Dayak pada usianya yang sudah menjelang 50 tahun.

    Politisi Jujur dan Berani

    Politisi yang dikenal jujur, konsisten dan berani, Aberson Marle Sihaloho, meninggal dunia, Kamis 12 Oktober 2006, pukul 07.00 WIB di Rumah Sakit PGI Cikini, Jakarta Pusat.  Jenazah mantan anggota DPR dari Fraksi PDIP kelahiran Pematang Siantar, Sumatera Utara, 4 November 1938, itu disemayamkan di Rumah Duka Jalan Kramat 7 No.15, Jakarta Pusat dan dimakamkan di Sidamanik, Kab Simalungun (30 menit dari Pematang Siantar Sabtu (14/10).

    Merasa Jadi Selebritis

    Entah berkah entah pula musibah, yang jelas kasus Tommy Soeharto telah melambungkan nama Antasari Azhar, ketika menjabat Kepala Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan. Tak heran, kalau setiap kali ia berada di tempat umum, orang-orang langsung menatapnya sambil berbisik-bisik. Sebenarnya, ia merasa risi juga. Namun apa mau dikata. "Saya merasa menjadi selebritis," guyon Antasari.

    Berdiri di Atas Kaki Sendiri

    Soekarno (Bung Karno) Presiden Pertama Republik Indonesia, 1945- 1966, menganut ideologi pembangunan 'berdiri di atas kaki...

    Advertisement

    spot_img