Tuduhan KKN Terus Menerpa

Probosutedjo
 
0
402

06 | Peroleh Penghargaan MURI

Probosutedjo
Probosutedjo | Tokoh.ID

Keberhasilannya melipatgandakan produksi pertanian di LP Sukamiskin, mendapat penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI). Penghargaan itu disampaikan langung oleh Ketua MURI Jaya Suprana kepada Probosutedjo pada lokakarya “Inovasi Pembudidayaan Padi Guna Meningkatkan Kondisi Sosio Ekonomi Pertani” yang dilaksanakan di Aula Lapas Sukamiskin Bandung, Kamis (30/8/2007).

Jaya Suprana menegakan, penghargaan MURI itu patut diberikan kepada Probosutedjo sebagai pencipta metode Sukamiskin untuk melipatgandakan pertanian padi Nusantara dan sebagai penyelenggara lokakarya di dalam lingkungan lembaga pemasyarakatan.

Jaya Suprana mengaku bahwa selama ini pijaknya baru mengetahui adanya inovasi pelipatgandaan produk pertanian yang bertujuan untuk mensejahterakan petani yang metodenya dihasilkan oleh pemikiran Probosutedjo dari balik jeruji Lapas Sukamiskin dan baru pertama kalinya penyelenggaraan lokakarya di dalam Lapas.

Ia merasa salut kepada Probosutedjo yang masih bisa berprestasi dan berkreasi meski yang bersangkutan dalam kondisi terpenjarakan. Jaya berharap metode ini segera diadopsi oleh pemerintah untuk kepentingan rakyat dalam meningkatkan produksi padi menuju swasembada beras.

Sementara itu, Probosutedjo mengatakan pihaknya menggagas metode ini hanya untuk kepentingan mensejahterakan rakyat dan petani miskin, bukan untuk mencari penghargaan MURI. “Kalaupun mendapatkan penghargaan MURI, itu bukan tujuan utama atau tujuan pokok. Metode ini saya ciptakan untuk mensejahterakan petani miskin dan membantu pemerintah dalam swasembada beras,” katanya.

Menurut Probo, gagasan ini boleh saja diterapkan menjadi salah satu program pemerintah dalam memberdayakan petani miskin. “Namun kalau pemerintah menolak, juga tidak menjadi masalah,” katanya lirih.

Metode pelipatgandaan produksi pertanian temuan Probosutedjo itu sebagian sudah disosialisasikan dan disebarluaskan serta diujicoba kepada petani di Majalengka dan Sumedang. Hasilnya, setiap hektar lahan sawah yang semula hanya memperoleh 4 hingga 5 ton satu kali panen, dengan metode Probo itu bisa memperoleh 8 hingga 10 ton per hektar per satu kali panen. mti/marjuka situmorang-crs

Advertisement

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini