Ajak Kaum Muda Berkarya
Andy Saputra AR
[DIREKTORI] Ir. Andy Saputra AR. M. Si, salah satu tokoh muda MKGR (Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong) yang pernah dipercaya menjadi Wasekjen DPP MKGR (2008-2012). Sebagai Tenaga Ahli Menteri Bidang Program Nasional Minapolitan Kementerian Kelautan dan Perikanan (2010-2014), ia dikenal di berbagai wilayah kerja di daerah maupun di kalangan LSM.
Pria kelahiran Banda Aceh, 8 Januari 1968 ini besar di tengah keluarga pendidik dan militer. Ayahnya, Abdul Rahman, berasal dari keturunan raja alas Aceh Tenggara, bertugas sebagai tentara TNI AD dengan jabatan terakhir Danyon Linud 125 Kabupaten Kabanjahe. Sedangkan ibunya, Zainab bin T. Ibrahim, bekerja sebagai guru/kepala sekolah di bawah Diknas Kota Banda Aceh. Andy Saputra mempunyai seorang adik bernama Ellya Marza.
Didikan orang tua membuat Andy Saputra tumbuh menjadi pribadi yang disiplin, peduli pendidikan dan suka berorganisasi. Nama AR (abdul rahman) di belakang namanya merupakan simbol kebesaran nama orang tua dan keluarga besarnya. Masa kanak-kanak hingga masa kuliah, ia habiskan di kampung halamannya.
Saat duduk di bangku kuliah, Andy Saputra aktif berorganisasi. Ia pernah menjadi Komandan Provost Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan ABRI Indonesia (DANPROS FKPPI) Banda Aceh (1988-1992) dan Ketua Badan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Teknologi Industri Pertanian (BPM FTIP USM) Universitas Serambi Mekkah (1990-1993).
Setelah mendapat gelar insinyur dari Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Industri Pertanian tahun 1995, Andy Saputra bekerja di beberapa perusahaan. Di Aceh, ia pernah bekerja sebagai Site Engineer PT. Mataram Putra Jaya, Contractor & Civil Engineering, Aceh (1989-1992) ; Project Manager PT. Fajar Baizuhry Brothers, Crude Palm Oil Project (1993-1995) ; dan Community Development Manager Leuser Development Programme, Yayasan Leuser International Indonesia (1995-1996).
Sedangkan di Jakarta, ia pernah menjadi Marketing Manager PT. Citra Karya Utama, Oil & Gas Instruments (1996-1998) dan Direktur Utama PT. Antha Graha Cemerlang, Graha Group, Feedmill Engineering & Industries (1999-2004).
Tanggal 26 Desember 2004, menjadi tanggal yang takkan terlupakan bagi Andy Saputra. Bencana gempa dan tsunami melanda Aceh, meluluhlantakkan bangunan-bangunan dan menelan lebih dari 126.000 korban jiwa. Di Banda Aceh sendiri, sekitar 50% dari semua bangunan rusak terkena tsunami. Andy Saputra pun terkejut saat mengetahui bahwa ibu dan adiknya termasuk dalam ribuan korban tsunami Aceh itu. Banyak pula keluarga dan teman-temannya yang hilang ditelan tsunami dan tidak pernah ditemukan.
Pada tahun 2004, Andy Saputra memantapkan kiprahnya di sebuah organisasi sosial kemasyarakatan bernama Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR). Ia menjadi Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) MKGR, Gorontalo, selama sepuluh tahun (2004-2014). Tahun 2008-2012, ia dipercaya memegang jabatan sebagai Wakil Sekretaris Jenderal (Waksekjen) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) MKGR, Jakarta.
Andy Saputra berusaha untuk tabah menghadapi cobaan dengan aktif dalam kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan pemulihan Aceh. Ia bergabung dengan Community Development Centre (CDC) Non Government Organization World Vision Indonesia (NGO WVI) Tsunami Response Aceh Nias sepanjang tahun 2005-2007. Ia juga menjadi Ketua Tim Relawan Gempa dan Tsunami Aceh Organisasi Sosial Kemasyarakatan Dewan Pimpinan Pusat Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (DPP MKGR), Jakarta (2005-2006) dan Wakil Ketua I Hubungan Antar Lembaga, Aceh Recovery Forum (ARF), Aceh (2005-2007).
Berkat kontribusi dan dedikasinya dalam pemulihan Aceh, Andy Saputra mendapat sejumlah pengakuan dan penghargaan diantaranya: Paralegal Training as a Participant World Vision International (WVI), Aceh (2005) ; Recontruction of Aceh Land Administration System (RALAS) Badan Pertanahan Nasional dan Mahkamah Syariah Aceh (BPN MSA), Aceh (2006) ; Personal in Contributing to Build Communities, The Tsunami Region with Empowerment Programs Compiled, Australia Care (AUSAID), Aceh (2006) ; dan Preparing the Program”s Empowerment in Post Tsunami Fisheries and Marine Sector, Triangle Generation (TG Frances Care), Aceh (2007).
Pada tahun 2004, Andy Saputra memantapkan kiprahnya di sebuah organisasi sosial kemasyarakatan bernama Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR). Ia menjadi Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) MKGR, Gorontalo, selama sepuluh tahun (2004-2014). Tahun 2008-2012, ia dipercaya memegang jabatan sebagai Wakil Sekretaris Jenderal (Waksekjen) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) MKGR, Jakarta.
Sebagai Wasekjen DPP MKGR Diponegoro, Andy Saputra sering dimintai keterangan oleh para wartawan. Apalagi saat MKGR melepaskan dukungan terhadap partai politik Golkar, dimana MKGR diklaim oleh Golkar sebagai salah satu kino (selain Kosgoro dan SOKSI, red) dalam Sekber pendiri Golongan Karya. MKGR terang-terangan menyatakan bahwa pihaknya sama sekali tidak pernah memberikan dukungan politik kepada Ketua Umum Partai Golkar Abrizal Bakrie untuk maju sebagai calon presiden 2014.
“Kami lahir demi kepentingan rakyat, bangsa dan negara dan tidak pernah mendukung siapapun menjadi presiden 2014. Netralisasi apa yang dilakukan MKGR memang sudah menjadi visi dan misi organisasi, keterlibatan personalitas MKGR dalam kancah politik atau kepartaian merupakan bentuk individu bukan organisasi, ini mesti dilihat perbedaannya,” tegas Andy Saputra.
Menurut Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Pemberdayaan Pedagang Kecil Indonesia (DPP IPPKINDO), Jakarta (2010-2015) ini, keberadaan MKGR yang dipimpin Priyo Budi Santoso adalah ilegal sebab secara de facto, MKGR Diponegoro yang dipimpin oleh Letjen TNI (purn) RH. Soeyono, SE yang sah secara hukum. “Apalagi banyaknya keterlibatan para pengurus GEMA MKGR dan MKGR dalam kasus korupsi di institusi pemerintah yang mengatasnamakan jajaran, mempermalukan MKGR yang sebenarnya. Membuat kami melakukan konsilidasi jajaran dan menyampaikan ke publik bahwa MKGR tidak pernah mengakui keberadaan ormas MKGR yang diketuai oleh Priyo Budi Santoso,” ujar Andy Saputra dalam siaran persnya.
Ketua Umum MKGR yang pernah menjadi Kasum ABRI, Letjen (purn) RH. Soeyono, SE juga menegaskan bahwa secara legal MKGR jelas-jelas bukanlah organisasi sayap politik yang berafiliasi kepada salah satu partai politik apalagi kepada Golkar seperti yang dicitrakan oleh beberapa politisi muda dari Golkar. MKGR memang memiliki histori ikut melahirkan Golkar tetapi pada hakekatnya bukan organisasi politik melainkan golongan profesi atau kekaryaan. MKGR saat ini sama sekali tidak memiliki hubungan emosional dan historikal kepada Partai Golkar yang terbentuk setelah reformasi bergulir. MKGR kembali ke fitrah organisasi yang mengayomi kepentingan rakyat, bangsa dan negara.
Setelah tidak menjabat sebagai Wasekjen DPP MKGR Diponegoro, Andy Saputra bisa lebih fokus menunaikan tugasnya sebagai Tenaga Ahli Menteri Bidang Program Nasional Minapolitan Kementerian Kelautan dan Perikanan RI yang ia emban sejak 2010. Ia sering melakukan kunjungan kerja evaluasi dan monitoring program nasional minapolitan Kementerian Kelautan dan Perikanan ke berbagai daerah bertemu dengan para nelayan dan organisasi penggiat lingkungan dan kemasyarakatan.
Sementara di dunia bisnis, Andy Saputra menjadi direktur dan komisaris di beberapa perusahaan di antaranya: Komisaris Utama PT. Antha Graha Cemerlang, Graha Group, Feedmill Engineering & Industries, Jakarta (1989-2004) ; Komisaris PT. Pratita Total Design, Graha Group, Civil Engineering & Surveyors, Medan (2008-sekarang) ; Komisaris Utama PT. Graha Nusa Pratama, Graha Group, Coal Industries, Palangka Raya, (2008-sekarang) ; dan Komisaris PT Putradewa Mandiri Utama (April 2012-sekarang).
Perhatian Andy Saputra terhadap perkembangan bangsa ini juga terbilang konsisten. Ayah dua anak ini rajin menuangkan pikiran dan gagasannya di dunia maya baik lewat situs MKGR atau situs-situs lainnya. Tulisan-tulisannya banyak berbicara tentang pembangunan di sektor kelautan dan pemberdayaan masyarakat pesisir serta perkembangan dunia politik Indonesia. Ia aktif mengajak kaum muda agar berani berkarya demi kemajuan bangsa.
“Mari bangkit meluruskan persoalan bangsa dan berkarya demi masa depan bangsa dan negara. Kita harus bersyukur dengan bertambahnya kaum muda berani dalam mencalonkan diri sebagai pemimpin untuk melakukan perubahan, dalam konsep negara kesatuan dan persatuan berazaskan Pancasila dalam kisi demokrasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” tegas suami dari Flori Iyabu, SE ini. Bio TokohIndonesia.com | cid