Godfather Situs Forum Indonesia

Andrew Darwis
 
0
265
Andrew Darwis
Andrew Darwis | Tokoh.ID

[DIREKTORI] Ia adalah tokoh sentral di balik situs ‘Kaskus.us’, sebuah situs forum komunitas dunia maya terbesar Indonesia. Setelah 10 tahun jungkir balik membangun idenya, berkutat hampir 24 jam di depan komputer setiap hari, kini tercatat sudah lebih dari 1,5 juta orang menjadi anggota Kaskus.us.

Andrew Darwis menempuh pendidikan dasar hingga menengahnya di ibukota Jakarta. Setamat SMA tepatnya tahun 1998, pria kelahiran Jakarta 20 Juli 1979 ini kemudian melanjutkan pendidikan ke Universitas Bina Nusantara (Binus), Jakarta, Jurusan Manajemen Informasi.

Agar tak terlalu membebankan orang tuanya, putra pasangan Antonius Darwis dan Nancy Amidjoyo ini bekerja paruh waktu pada dua perusahaan web design di Jakarta, yakni kemana.com dan indotradezone.com. Per bulannya ia menerima gaji sebesar Rp 500 ribu yang kemudian digunakan untuk menutupi biaya kuliahnya.

Baru setahun berkuliah di Binus, pria pemalu ini memutuskan untuk berhenti karena ia ingin menemukan sekolah yang lebih fokus mendalami ilmu website. Atas saran dari seorang teman, Andrew memutuskan untuk hijrah ke Amerika Serikat guna melanjutkan kuliahnya di Art Institute of Seattle jurusan Multimedia & Web Design.

Semasa kuliah itulah, ide pembuatan sebuah situs yang diperuntukkan sebagai forum komunikasi mahasiswa Indonesia di luar negeri mulai muncul dalam benaknya. Pada 6 November 2000, bersama dua sahabatnya sesama WNI yang berkuliah di Seattle, yakni Ronald Stephanus dan Budi Dharmawan, ia merintis forum Kaskus.com. Awalnya forum tersebut hanya memuat berita-berita seputar kejadian di Indonesia, namun karena tanpa latar belakang ilmu jurnalis yang memadai, mereka pun kerepotan dalam menulis berita. Ujungnya, mereka hanya mencari berita berbahasa Inggris tentang Indonesia dari internet, baru kemudian diterjemahkan lagi ke dalam bahasa Indonesia. Hal seperti itu berlangsung selama tiga tahun.

Selama itu, jumlah anggota Kaskus.com belum mengalami peningkatan yang signifikan. Untuk membayar biaya sewa hosting, mereka harus mengeluarkan US $ 8 per bulannya. Tiga tahun berjalan tanpa keuntungan finansial akhirnya membuat dua rekan Andrew menyerah dan mundur di tengah jalan. Ditinggalkan kedua rekan seperjuangannya, tidak lantas membuat semangat Andrew untuk terus membesarkan Kaskus.com mengendur.

Tahun 2003, Andrew berhasil menyelesaikan kuliahnya dan langsung bekerja di perusahaan web design Thor Loki, Seattle dengan gaji USD 1.500 per bulan. Uang hasil bekerja itu sebagian dipergunakannya untuk membiayai pendidikan S2-nya pada Jurusan Ilmu Komputer Universitas Seattle.

Setelah tiga tahun bekerja di Thor Loki dan mendapatkan gelar master, Andrew pindah kerja dengan membangun portal musik, lyrics.com. Di sela-sela kesibukannya, ia tak lupa mengembangkan Kaskus.com dengan uang hasil kerjanya sebagai web designer. Terlebih atasannya di lyrics.com juga memberikan dorongan moril seraya menanamkan keyakinan pada diri Andrew bahwa Kaskus adalah situs yang sangat potensial.

Setelah hampir sepuluh tahun bermukim di negeri Paman Sam, Andrew kembali ke Indonesia pada pertengahan tahun 2008. Atas saran dari sepupunya, Ken Dean Lawadinata, Andrew semakin serius mengembangkan Kaskus yang menurutnya bisa menjadi ladang uang yang menggiurkan.

Pertengahan tahun 2006, terjadi serangan virus terhadap domain berakhiran dotcom sehingga server Kaskus pun ikut terkena imbasnya. Saat itu Andrew tidak memiliki cukup dana untuk membeli server baru. Sebagai jalan keluarnya ia kemudian membeli domain baru, yakni .us. Banyak orang awam yang mengartikan domain us sebagai kepanjangan dari United States (Amerika Serikat). Padahal menurut sang founder, us di domain Kaskus maksudnya adalah ‘kita’ (us), jadi sama sekali tidak ada hubungannya dengan Amerika.

Perkembangan internet di Indonesia yang semakin pesat beberapa tahun belakangan membuat Andrew tergerak untuk kembali ke tanah Air. Setelah hampir sepuluh tahun bermukim di negeri Paman Sam, Andrew kembali ke Indonesia pada pertengahan tahun 2008. Atas saran dari sepupunya, Ken Dean Lawadinata, Andrew semakin serius mengembangkan Kaskus yang menurutnya bisa menjadi ladang uang yang menggiurkan. Begitu tiba di Indonesia, Andrew, Ken, dan seorang lagi teman bernama Danny Wirianto, berhasil membesarkan Kaskus di bawah bendera PT. Data Media Indonesia.

Advertisement

Ketiganya mulai berbagi tugas sesuai keahlian masing-masing. Andrew tetap dengan posisi awalnya sebagai Admin dan berkonsentrasi pada pengembangan Kaskus, Ken menjabat sebagai CEO Kaskus yang bertanggung jawab pada manajemen perusahaan, dan Danny bertindak sebagai CMO (Chief Marketing Officer). Alhasil kerja keras mereka pun terbayar, hingga tahun 2010 tercatat sudah lebih dari 1,5 juta orang yang menjadi anggota Kaskus.us.

Pada saat Undang-Undang ITE mulai diberlakukan, Kaskus mulai berbenah diri dengan menghapus forum BB17 yang berisikan konten pornografi dan Fight Club forum dimana para pengguna berdebat keras bahkan hingga menyinggung SARA. Dengan tidak adanya lagi dua forum kontroversial tersebut, anggapan lama orang bahwa Kaskus adalah situs esek-esek mulai hilang. Image baru yang lebih bersih justru membuat jumlah anggotanya semakin bertambah.

Menurut data Alexa (The Web information company) terbaru, Kaskus bertengger di urutan enam dalam daftar Top 100 sites di Indonesia. Kaskus ada di bawah deretan dominasi portal asing, yakni facebook.com, google.co.id, google.com, yahoo.com, dan blogger.com. “Maka kaskus adalah situs Indonesia nomor satu,” kata Andrew Darwis, seperti dirilis harian Indopos (05/07/2010).

Siapa pun termasuk Andrew sendiri mungkin awalnya tak pernah menyangka, sesuatu yang dilakukan berawal dari hobi justru berkembang pesat seperti saat ini. Kesuksesan yang diraihnya semakin terasa istimewa mengingat usianya yang masih tergolong muda. Menurut Andrew, kuncinya adalah fokus, giat, serta sunggu-sungguh dalam bekerja.

Saking seriusnya, Andrew mengaku, selama merantau di Amerika, tak pernah memiliki hubungan serius dengan lawan jenis. Setiap hari ia bergaul dengan komputer. Sesekali bertukar pikiran dengan teman-temannya yang punya kesamaan minat. Kebetulan juga, kondisi cuaca di Seattle yang sering turun hujan membuat banyak orang malas keluar dan cenderung memilih untuk lebih banyak tinggal di rumah. Di kota itu juga tak banyak tempat hiburan apalagi klub malam seperti di Los Angeles. e-ti | muli, red

Data Singkat
Andrew Darwis, Pendiri dan CTO Kaskus.us / Godfather Situs Forum Indonesia | Direktori | Pengusaha, Kaskus, Web Designer, forum, internet

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini