Keahliannya Memoles SDM

Eileen Rachman
 
0
1496
Eileen Rachman
Eileen Rachman | Tokoh.ID

[DIREKTORI] Sebagai konsultan sumber daya manusia, ia bertugas menularkan semangat optimisme dan membangkitkan hasrat orang lain untuk maju. Selain memberi training, ia banyak menulis di berbagai media. Menurutnya, SDM yang baik itu harus kompeten, komit, dan berkontribusi.

Eileen Rachman, perempuan kelahiran Bukit Tinggi 3 Juli 1950 ini dikenal sebagai psikolog sekaligus pakar di bidang manajemen dan pengembangan sumber daya manusia. Sebelum akhirnya merambah bidang psikologi, Eileen amat gandrung pada dunia arsitektur dan interior. Dari kecintaannya itu, ia kemudian mendirikan sebuah perusahaan bernama Decorous.

Ketertarikannya pada ilmu psikologi baru muncul saat ia berumah tangga. Ibu dua anak itu kemudian berkuliah di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia. Awalnya ia merasa kesulitan dalam memahami cabang ilmu tersebut. Namun dengan disiplin tinggi, ia bertekad untuk terus fokus mengejar tujuannya yakni bagaimana ilmu ini suatu saat dapat diterapkannya di masyarakat melalui tulisan. Pasalnya di Indonesia, psikologi pada saat itu tidak terlalu disosialisasikan oleh penulis. Lain halnya dengan yang terjadi di luar negeri. Itulah mengapa di masa itu, ilmu psikologi masih terbilang ilmu yang kurang populer. Menurut Eileen, baru sekitar satu dekade belakangan orang merasa bangga menjadi seorang psikolog. Padahal jika sedikit menengok ke belakang, ilmu psikologi sempat dianggap tidak menarik dan tidak ilmiah.

Eileen menamatkan kuliahnya pada 1983. Setelah berhasil menyandang gelar sarjana psikologi, ia mulai menerapkan ilmunya dengan menjadi dosen di Fakultas Psikologi hingga tahun 1985. Selain mengajar, ia juga sempat membuka praktek selama tiga tahun terhitung mulai tahun 1983 hingga 1986. Anehnya, terkadang Eileen merasa frustasi saat menghadapi pasiennya yang meminta solusi atas permasalahan yang tengah melanda. Rasa frustasinya terjadi karena selama menuntut ilmu psikologi, ia tak pernah melakukan terapi dengan tuntas. Sementara untuk dapat mahir memberikan terapi mau tak mau ia harus sekolah lagi. Tapi hal itu tidak mungkin dilakukan Eileen dengan statusnya sebagai ibu dua anak, waktu menjadi amat sangat mahal harganya. Akhirnya ia mengakalinya dengan melakukan terapi-terapi yang bisa ia lakoni sendiri misalnya family therapy.

Setelah mengundurkan diri dari posisinya sebagai pendidik, Eileen mulai mencoba hal baru dengan berganti profesi. ‘Karena aku berpikir kalau aku jadi dosen, aku tidak bisa berbuat banyak. Aku lebih tertarik pada penerapan,” ungkap Eileen seperti dikutip dari blog Aien Hisyam. Dari rasa ketidakpuasan itu, ia kemudian memilih kerja di dunia komersial dengan menjadi manager HRD (Human Resource Development) di Bank Umum Asia. Di bank yang kemudian merger dengan Bank Lippo ini, Eileen mempelajari seluk beluk dunia HRD dari para stafnya. Mulai dari cara menghitung karyawan, cara menghitung gaji, sampai cara membuat surat. Di kepalanya saat itu tak ada kata lain yang tepat selain nekat. Dengan bermodal kenekatan itu, Eileen banyak mendapat pelajaran tentang penerapan ilmu psikologi khususnya di dunia kerja. Berbeda sekali saat ia menjadi dosen karena hanya mengerti tentang ilmu psikologi secara teori.

Tak puas hanya menjadi manager HRD, Eileen pun berambisi untuk mendirikan sebuah perusahaan. Dengan bekal ilmu dan pengalaman di dunia HRD, tahun 1985, Eileen memberanikan diri untuk mendirikan perusahaan jasa konsultasi sumber daya manusia bernama Experd. “Saat itu belum banyak perusahaan jasa yang seperti saya dirikan ini. Masih malu-malu. Makanya pemasarannya tersendat-sendat. Aku juga mungkin belum terkenal. Dan kita belum tahu bagaimana memasarkan dengan baik. Biro-biro konsultasi psikologi itu memang juga tidak memasarkan. Ada juga teman-teman yang sudah ekspan. Saya memang pendatang baru,” tutur Eileen mengenang awal karirnya.

Mulanya saat membangun Experd, ia hanya berkonsentrasi pada training belum sampai pada tahap membimbing perusahaan menjadi lebih baik. Namun seiring berlalunya waktu, ia kian mantap memposisikan dirinya sebagai tenaga konsultan yang handal.

Eileen semakin bersemangat manakala sejak awal tahun 2000-an, ia menemukan warna baru dalam bisnis jasanya. Ketika banyak anak-anak muda yang sangat kreatif bergabung di perusahaannya. “Justru yang baru-baru ini, mereka kuat di komunikasi, kuat marketing, kuat di IT, kuat baca, internet. Karena itulah kemudian aku sendiri juga berubah,” ujarnya. “Akhir-akhir ini saya berani mengklaim bahwa aku bisa menjadi partner para owner untuk membuat barisan man power-nya,” ujar Eileen mantap.

Dengan bekal ilmu dan pengalaman di dunia HRD, tahun 1985, Eileen memberanikan diri untuk mendirikan perusahaan jasa konsultasi sumber daya manusia bernama Experd.

Dalam menjalankan usaha konsultasinya, Eileen dihadapkan dengan berbagai tipe klien. “Klien macam-macam. Ada yang mengerti apa yang diperlukan, ada yang tidak,” ujar Eileen tentang kondisi kliennya.

Beruntung, dengan pengalaman hidup dan ilmu di kepalanya, Eileen terbilang ahli di bidangnya. Selain itu, ia juga didukung tenaga riset yang siap meriset kondisi atau ‘penyakit’ perusahaan si klien. Oleh karena itu, untuk mempercepat proses ‘penyembuhan’, Eileen tak pernah bosan bertanya pada kliennya tentang apa yang mereka butuhkan. Apakah sekadar sukses atau membutuhkan lebih banyak orang yang ahli di bidangnya, orang-orang yang sekolah formal, atau orang-orang yang bisa bekerja, dan lain sebagainya.

Advertisement

Sebagai konsultan SDM, Eileen sangat memperhatikan kualitas sumber daya manusia. Menurutnya, SDM yang baik itu harus kompeten, komit, dan berkontribusi. “Kompeten itu mampu, komit itu mau, kalau iya-iya kalau tidak ya tidak. Sementara kontribusi berarti menyumbang. Kalau dia di perusahaan hanya sebagai penggembira saja tidak ada sumbangannya, ya percuma saja,” jelas Eileen. Tentu saja, hal tersebut juga harus sejalan dengan apa yang diinginkan, apa yang diharapkan, dan apa yang jadi filosofi perusahaan.

Sebagai perintis sekaligus pengelola, Eileen menyatakan Experd merupakan perusahaan profesional yang punya alat dan teknik untuk menilai para SDM. Dalam menjalankan usahanya pun, beban Eileen cenderung lebih ringan karena banyak dibantu oleh anak buahnya. Dalam membina para karyawannya, Eileen menerapkan disiplin yang tinggi. Tapi bukan berarti Eileen adalah pemimpin yang diktator, ia tetap membuka diri.

Demi kelancaran komunikasi, ia mengharuskan semua karyawannya punya Yahoo Messenger, begitu pula dengan handphone yang harus selalu aktif sehingga bisa dihubungi kapan saja. Dalam memberi pengertian pada bawahannya, Eileen memang tergolong sangat keras bahkan tak jarang sampai berteriak. Tapi itu bukan berarti ia marah melainkan agar anak buahnya tahu mana yang benar.

Di usianya yang telah melampaui setengah abad, ia tetap bersemangat menjalani kesehariannya dengan segudang kesibukan. Selain Experd, Eileen juga masih mengelola Decorous. “Aku suka banget sama penerapan ilmu psikologi, tapi aku juga suka banget sama interior. Jadi ya buat aku tidak susah,” ungkapnya penuh antusias. Eileen juga menulis di rubrik karir pada harian Kompas, Majalah Femina, Majalah Neo di samping posisinya sebagai Konsultan Ahli Majalah SWA, Tiara, Intisari, Ayah Bunda, Harper’s Bazaar dan Fit.

Sementara untuk mengisi waktu luangnya, ia masih menyempatkan diri untuk melakukan hobinya. Selain berwisata kuliner, menari salsa, hingga olahraga ekstrim seperti panjat tebing, Eileen juga gemar mengisi waktunya berselencar di dunia maya. Dan yang paling sering dikunjunginya adalah facebook. Lewat situs jejaring sosial ini, Eileen memperluas pergaulannya.

Selain berkenalan dengan orang baru, ia juga senang membaca buku. Pernah dalam satu waktu, ia bisa membaca 3 buku sekaligus. Tak heran, karena membaca buat Eileen merupakan kegiatan yang sangat mengasyikkan dan menguntungkan. Meski sudah berstatus nenek, ia tak pernah malas sama sekali. Hanya satu hal yang menjadi ketakutannya, “Aku cuma takut sakit,” ujar wanita berkacamata itu singkat.

Meski didera kesibukan, ia selalu terlihat riang dan penuh semangat. Apa resepnya? “Sense of humor dan keinginan untuk senantiasa belajar dan belajar dari kehidupan dan orang lain sepanjang hidup saya,” tutur mantan konselor SMA Sumbangsih itu. eti | muli, red

Data Singkat
Eileen Rachman, Konsultan, penulis / Keahliannya Memoles SDM | Direktori | penulis, konsultan, psikolog, motivator, SDM

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini