BIOGRAFI TERBARU

Continue to the category
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
More
    28.2 C
    Jakarta
    Populer Hari Ini
    Populer Minggu Ini
    Populer (All Time)
    Ultah Minggu Ini
    Lama Membaca: 3 menit
    Lama Membaca: 3 menit
    Lama Membaca: 3 menit
    Lama Membaca: 3 menit

    Pahlawan

    Diplomat Pejuang Kemerdekaan

    Kemampuan berbicara dalam berbagai bahasa didukung keinginan kuat untuk belajar, mengantarkan Haji Agus Salim menjadi seorang tokoh diplomat unggul yang telah banyak membantu bangsa Indonesia dalam meraih kemerdekaan.

    Gugur Dianiaya G-30-S/PKI

    Mayor Jenderal TNI Anumerta Sutoyo Siswomiharjo dianugerahi penghargaan sebagai Pahlawan Revolusi. Mantan IRKEHAD kelahiran Kebumen, 23 Agustus 1922, ini gugur di Lubang Buaya, Jakarta, 1 Oktober 1965 sebagai korban dalam peristiwa Gerakan 30 September/PKI.

    Pahlawan Berwawasan Luas

    Dalam pergerakan nasional, KH Mas Mansur aktif dalam organisasi perjuangan Persatuan Bangsa Indonesia (PBI). Ia salah satu pendiri Majelis Syuro Muslimin Indonesia (Masyumi). Menjelang proklamasi, ia kemudian terpilih jadi anggota Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).

    Bapak Pendidikan Nasional

    Pendiri Taman Siswa ini adalah Bapak Pendidikan Nasional. Lahir di Yogyakarta pada tanggal 2 Mei 1889. Hari lahirnya, diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional. Ajarannya yang terkenal ialah tut wuri handayani (di belakang memberi dorongan), ing madya mangun karsa (di tengah menciptakan peluang untuk berprakarsa), ing ngarsa sungtulada (di depan memberi teladan). Ia meninggal dunia di Yogyakarta tanggal 28 April 1959 dan dimakamkan di sana.

    Gugur di Usia Muda

    Pemerintah mengangkat Brigadir Jenderal (Anumerta) Slamet Rijadi sebagai Pahlawan Nasional. Dalam upacara di Istana Negara Jumat 9/11/07, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga menyampaikan anugerah Bintang Mahaputera Utama. Lalu, pada Senin (12/11/07) siang, KSAD Jenderal Djoko Santoso bertindak sebagai Inspektur Upacara pada peresmian patung Ignatius Slamet Rijadi di Jalan Slamet Rijadi, jalan raya yang membelah kota Solo, Jawa Tengah.
    Majalah Horas Indonesia Edisi 08

    Giat Syiarkan Islam di Pembuangan

    Menantu Sultan Ageng Tirtayasa ini pernah dibuang ke Sri Langka dan Afrika Selatan karena perjuangannya melawan penjajah Belanda. Selama di pembuangan, pahlawan pejuang kemerdekaan ini giat menyebarkan ajaran Islam.

    Tangguh Menghadapi Penjara dan Pembuangan

    Perjuangannya menentang pemerintah Belanda dengan cara menyebarluaskan prinsip-prinsip nasionalisme membuat ia sering mendekam di penjara bahkan dibuang ke Papua. Ia memilih menempuh perjuangan yang sulit dan berisiko daripada hidup nyaman tapi Tanah Air dijajah bangsa asing.

    Bertempur Hingga Ajal Menjemput

    Pangeran yang dibesarkan di tengah-tengah rakyat ini bertempur mengusir Belanda dari kerajaan Banjar. Pertempuran itu kemudian dikenal dengan Perang Banjar.

    Populer

    Pemimpin Perang Puputan Klungkung

    Ida Dewa Agung Jambe adalah Raja Klungkung yang gugur...

    Dihukum Mati di Singapura

    Pahlawan Nasional - Usman bin Haji Mohammad Ali alias...

    Menteri Kesehatan Delapan Kali, Penjabat Presiden Tujuh Kali

    Pahlawan Nasional dari Maluku | Dr. Johannes Leimena (1905-1977),...

    Artikel Lainnya

    Giat Syiarkan Islam di Pembuangan

    Menantu Sultan Ageng Tirtayasa ini pernah dibuang ke Sri Langka dan Afrika Selatan karena perjuangannya melawan penjajah Belanda. Selama di pembuangan, pahlawan pejuang kemerdekaan ini giat menyebarkan ajaran Islam.

    Pimpin Pasukan Urung Melawan Penjajah

    Pahlawan kebanggaan tanah Karo ini menggalang kekuatan lintas agama dan lintas suku di Sumatra Utara dan Aceh untuk menentang penjajahan Belanda.

    Pahlawan dari Singaraja

    Ia ikut ambil bagian pada saat penyusunan naskah proklamasi dan memegang peranan sangat penting dalam memperbaiki butir pertama dari Piagam Jakarta yang kemudian menjadi Pancasila. Atas jasa-jasanya, pemerintah Indonesia menganugerahinya gelar Pahlawan Nasional pada 2011.

    Politisi Berpendirian Teguh

    Salah satu pendiri Partai Katolik Indonesia ini dikenal berpegang teguh pada kebenaran, menolak oportunisme, serta menjunjung tinggi etika berpolitik yang bermartabat. Dia pernah beberapa kali menjabat sebagai menteri dan turut berjasa memperjuangkan kemerdekaan dan pluralisme di Indonesia. Atas jasa-jasanya, pemerintah Indonesia menganugerahinya gelar Pahlawan Nasional pada tahun 2011.

    Turut Membesarkan Tamansiswa

    Bersama Ki Hadjar Dewantara, Ki Sarmidi mengabdikan diri di dunia pendidikan baik lewat perannya sebagai tokoh Tamansiswa maupun Menteri Pendidikan. Selama duduk di kabinet, penerima penghargaan Bintang Mahaputra Adipradana ini berhasil menyusun dan memperjuangkan UU Pendidikan Nasional pertama.

    Motivator Pergerakan Nasional

    Raja Kasunanan Surakarta yang memerintah tahun 1893-1939 ini berperan aktif dalam pergerakan nasional dengan membantu pergerakan Budi Oetomo dan pendirian Sarekat Islam. Ia menunjukkan dukungannya baik berupa fasilitas, materi, maupun moral. Atas jasa-jasanya, pemerintah Indonesia menganugerahinya gelar Pahlawan Nasional pada 2011.

    Presiden Pemerintah Darurat Republik Indonesia

    Pejuang pada masa kemerdekaan Republik Indonesia ini merupakan orang kepercayaan Soekarno-Hatta. Ia pernah diberi mandat untuk membentuk Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI), pernah memegang jabatan penting, seperti Gubernur Bank Indonesia, Menteri Keuangan, Menteri Kemakmuran, dan Wakil Perdana Menteri.

    Tangguh Menghadapi Penjara dan Pembuangan

    Perjuangannya menentang pemerintah Belanda dengan cara menyebarluaskan prinsip-prinsip nasionalisme membuat ia sering mendekam di penjara bahkan dibuang ke Papua. Ia memilih menempuh perjuangan yang sulit dan berisiko daripada hidup nyaman tapi Tanah Air dijajah bangsa asing.

    Diplomat Pejuang Kemerdekaan

    Kemampuan berbicara dalam berbagai bahasa didukung keinginan kuat untuk belajar, mengantarkan Haji Agus Salim menjadi seorang tokoh diplomat unggul yang telah banyak membantu bangsa Indonesia dalam meraih kemerdekaan.

    Berjuang untuk Agama dan Bangsa

    Lahir dan besar di lingkungan pesantren, kemudian sempat menjadi guru agama, Teungku Cik di Tiro menjadi seorang pejuang pembela agama dan bangsanya dari penjajahan Belanda. Dia seorang pejuang yang tidak mengenal istilah berdamai, apalagi kompromi dengan kolonial.

    Pejuang Kedaulatan Kerajaan Maluku Kuno

    Sejak awal, Nuku tidak menyukai kehadiran VOC di Tanah Air karena ingin menjadikan kerajaan di Maluku, Seram, dan Irian tidak berdaulat lagi. Beberapa kali bujuk rayu Belanda ditolaknya dan lebih memilih berperang hingga darah penghabisan.

    Membawa Aceh ke Puncak Kejayaan

    Ketika bangsa Portugis menjajah tanah Malaka, Iskandar Muda tampil sebagai Raja Aceh yang gigih menentang kehadiran kekuasaan asing. Iskandar Muda juga dikenal sebagai raja yang cakap mengembangkan sistem pemerintahan, pendidikan agama, adat, dan kesejahteraan rakyat Aceh.

    Advertisement

    spot_img