Idola Kaum Perempuan

Nicholas Saputra
 
0
474
Nicholas Saputra
Nicholas Saputra | Tokoh.ID

[SELEBRITI] Perannya sebagai Rangga yang cool dan tampan dalam film Ada Apa Dengan Cinta? (AADC) pada tahun 2002 membuat kaum perempuan khususnya remaja putri tergila-gila padanya. Aktor terbaik FFI 2005 yang selektif memilih peran ini sudah membintangi sejumlah film diantaranya Biola Tak Berdawai, Arisan!, Janji Joni, Gie, 3 Hari untuk Selamanya dan Cinta Setaman. 

Sebelum dikenal sebagai aktor, Nicko, sapaan akrab Nicholas Saputra, telah terlebih dahulu berkarir sebagai seorang peragawan. Paras rupawan serta postur tubuhnya yang proporsional membuat pakaian model apapun yang dikenakannya terlihat berkelas. Tak heran jika banyak designer ternama yang menggunakan jasa pria keturunan Jerman ini, salah satunya adalah Samuel Wattimena.

Dari panggung catwalk, Nicko mulai merambah dunia seni peran dengan bermain dalam film Ada Apa Dengan Cinta (AADC) pada tahun 2002. Dunia seni peran sesungguhnya telah menarik minat seorang Nicholas Saputra sejak ia masih berusia belia. Sebelum namanya populer berkat penampilannya di AADC, Nicko telah beberapa kali ikut casting film.

Dalam film arahan Rudy Soedjarwo itu, Nicko beradu akting dengan aktris Dian Sastrowardoyo. Rasanya siapapun yang pernah menyaksikan aktingnya dalam film tersebut, sulit melupakan tajamnya sorotan mata Rangga, peran Nicko dalam film tersebut.

Pembawaannya yang cool, ditambah wajah indonya yang tampan membuat pria kelahiran Jakarta 24 Februari 1984 ini seketika menjelma menjadi idola baru para remaja putri saat itu. Film tersebut bisa dibilang sangat fenomenal karena berhasil menyedot jutaan penonton. Terlebih di masa itu, industri film Indonesia baru saja merangkak bangkit setelah sekian lama mati suri.

Dianugerahi wajah rupawan dan tubuh semampai tak membuat Nicholas takabur. Menurutnya, yang paling penting dalam berkarir di dunia perfilman adalah kemampuan. “Untuk main film bukan diutamakan dari fisik. Buktinya saya memang tinggi, tapi Lukman Sardi tidak terlalu tinggi. Tapi film dia lebih banyak dari saya, yang penting skill dan kemampuan,” jelas jebolan Fakultas Teknik Jurusan Arsitektur Universitas Indonesia ini.

Sederet penghargaan tersebut menjadi bukti kualitas akting Nicko dalam dunia perfilman. Tak heran, sejak kesuksesan demi kesuksesan diraihnya, ia kerap diundang menjadi pembicara dalam berbagai pelatihan mengenai film dan menjadi juri dalam berbagai festival film di dalam maupun di luar negeri. Seperti menjadi Duta Film Perancis 2009 dan juri Best Asian Films dalam Singapore International Film Festival 2008 yang memperebutkan Silver Screen Awards.

Agar bisa terus mengembangkan diri, Nicholas selalu membuka diri kepada kritik yang dialamatkan kepadanya. “Yang paling penting kita membuka diri, selalu menginspirasi dari banyak hal, jangan menutup diri dan tetap open dengan hal-hal baru,” pungkasnya. Selain itu, sebagai aktor ia punya keyakinan tersendiri dalam menekuni karirnya ini. “Yang membuat kita bertahan adalah pressure. Makanya dipastikan, jika kita berusaha haruslah yang benar-benar kita cintai,” kata Nicko dalam sebuah kesempatan seperti dikutip dari situs kapanlagi.com.

Kesuksesan AADC membuat Nicko semakin banyak dilirik para produser film. Pada tahun 2003, ia kembali membintangi sebuah film layar lebar berjudul Biola Tak Berdawai. Kemudian dalam Festival Film Indonesia (FFI), nama Nicko untuk pertama kalinya masuk dalam daftar nominasi aktor terbaik untuk perannya dalam dua film, masing-masing Biola Tak Berdawai dan Ada Apa Dengan Cinta. Tapi sayang, saat itu ia kurang beruntung karena kalah bersaing dengan Tora Sudiro pemeran Sakti dalam film Arisan!.

Kemudian pada tahun 2005, alumni SMU Negeri 8 ini bermain dalam dua judul film, yakni Janji Joni dan Gie. Membintangi dua film berbeda genre tersebut semakin mematangkan kemampuan beraktingnya. Di film Janji Joni, Nicko berperan sebagai seorang pengantar film bernama Joni. Dalam film komedi romantis besutan sutradara Joko Anwar itu, ia dipasangkan dengan aktris muda Maria Renata.

Sementara dalam Gie, Nicko memerankan tokoh Soe Hok Gie, seorang aktivis mahasiswa keturunan Tionghoa tahun 60-an yang berhasil dibawakannya dengan nyaris sempurna. Keberhasilannya menuai sejumlah kritik positif dari para pengamat film. Berkat kegemilangan aktingnya di dua judul film tersebut, Nicko kembali diunggulkan dalam ajang FFI tahun 2005. Setelah setahun sebelumnya gagal keluar sebagai pemenang, kali ini Nicko sukses menyabet Piala Citra sebagai Aktor Terbaik untuk perannya sebagai Gie.

Advertisement

Pada tahun 2007, Nicko dipasangkan dengan Adinia Wirasti untuk membintangi film drama romantis, 3 Hari untuk Selamanya. Film karya Riri Riza ini cukup mendapat sambutan dalam berbagai festival film internasional meskipun tak diikutsertakan dalam FFI 2007.

Setahun berselang, pencinta film karya anak negeri kembali dimanjakan dengan akting Nicko dalam tiga film layar lebar yakni Cinta Setaman, Drupadi dan 3 Doa 3 Cinta. Film yang disebut terakhir menjadi ajang reuninya dengan aktris Dian Sastrowardoyo yang sebelumnya menjadi lawan mainnya dalam film AADC. Selain itu, lewat film itu pula, Nicko kembali menjadi unggulan aktor terbaik dalam FFI 2008 dan Leading Actor dalam ajang penghargaan Guardians e-Awards tahun 2009.

Sebagai aktor berbakat, nama Nicko memang kerap wara-wiri di sejumlah ajang penghargaan, di samping FFI, ia juga mendapatkan penghargaan dari berbagai penganugerahan sejenis, seperti dalam Bali International Film Festival 2003. Di ajang tersebut, Nicko dinobatkan sebagai Aktor Terbaik untuk perannya dalam film Biola Tak Berdawai. Selain itu, ia juga menjadi Most Favorite Actor versi MTV Indonesia Movie Awards 2005 dan Aktor Terbaik Indonesian Movie Awards 2007 berkat aktingnya dalam film Janji Joni.

Sederet penghargaan tersebut menjadi bukti kualitas akting Nicko dalam dunia perfilman. Tak heran, sejak kesuksesan demi kesuksesan diraihnya, ia kerap diundang menjadi pembicara dalam berbagai pelatihan mengenai film dan menjadi juri dalam berbagai festival film di dalam maupun di luar negeri. Seperti menjadi Duta Film Perancis 2009 dan juri Best Asian Films dalam Singapore International Film Festival 2008 yang memperebutkan Silver Screen Awards.

Di sisi lain, berada di puncak popularitas tak lantas membuat Nicko mengiyakan semua tawaran yang datang. Nicko tetap selektif dalam memilih peran. Ia hanya ingin main film yang berkualitas dan untuk peran ia tak mau terkesan asal-asalan. Ia juga tak menutup potensinya di bidang lain di luar film, seperti menjadi bintang iklan berbagai produk dan model video klip sejumlah penyanyi, antara lain Kahitna, Duo Maia, Nidji, dan Bunga Citra Lestari. eti | muli, red

Data Singkat
Nicholas Saputra, Aktor / Idola Kaum Perempuan | Selebriti | film, aktor, ganteng

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini