Sepak Terjang Miss No Comment
Desy Ratnasari
[SELEBRITI] Di era tahun 90-an, ia bertahta sebagai artis nomor satu dan termahal di jagat hiburan Indonesia. Di tengah hadirnya bintang-bintang baru dan berwajah Indo, pelantun lagu Tenda Biru ini masih tetap eksis karena dianggap sebagai ikon kecantikan wajah Indonesia asli.
Perempuan kelahiran Sukabumi, 12 Desember 1973 ini mengawali kariernya di tahun 1987. Ketika usianya baru menginjak 14 tahun, Desy mengikuti ajang pemilihan GADIS Sampul. Di ajang itu, ia berhasil keluar sebagai runner-up sekaligus mengungguli rekan seangkatannya yang juga menjadi artis papan atas, Bella Saphira. Setahun setelah tampil di ajang yang menjadi batu loncatan bagi para ABG yang hendak berkarir di dunia keartisan itu, ia mendapat tawaran berakting dalam serial Jendela Rumah Kita. Sinetron yang tayang di TVRI itu ternyata membuka pula semua peluang dan keberuntungan yang sampai membawanya ke puncak kesuksesan.
Sejak itu, kiprah putri pasangan H.M. Syahminan dan Ibu Hj. Mulyana ini melesat bak roket. Wajah cantiknya mulai sering tampil dalam berbagai judul film dan sinetron. Karakter wajahnya yang sendu membuat Desy selalu kebagian peran protagonis. Hampir semua film dan sinetron yang dibintanginya banyak menyedot perhatian penonton. Sulung dari empat bersaudara ini menunjukkan kebolehan aktingnya dalam sejumlah film diantaranya Olga Sepatu Roda, Blok M, Si Kabayan, serta Joshua oh Joshua. Pada tahun 2007, Desy tampil menjadi aktris pendukung dalam film reliji garapan Ustadz Yusuf Mansyur yang berjudul Kun Fayakuun.
Sementara sinetronnya yang paling terkenal antara lain, Saat Memberi Saat Menerima, Cinta, Anakku Terlahir Kembali, Malin Kundang. Sebagai aktris, Desy dinilai mampu memadukan popularitas dan kualitas yang jarang ditemukan dalam dunia hiburan Indonesia yang sangat cepat berganti-ganti tren. Selama karirnya di dunia akting, Desy telah membintangi sedikitnya 11 film layar lebar dan 20 sinetron. Akting memukaunya dalam “Saat Memberi Saat Menerima” dan “Buku Harian” sempat mengantarkannya sebagai nominator Aktris Utama dalam ajang Festival Sinetron Indonesia 1994 dan 1995.
Setelah sukses sebagai aktris, Desy kemudian merambah ke dunia tarik suara. Lagunya yang paling terkenal adalah Tenda Biru ciptaan musisi Wahyu WHL. Konon, lagu tersebut laku terjual hingga 1 juta copy. Kesuksesan Tenda Biru tak berhenti di situ saja. Lagu itu kemudian dijiplak dalam berbagai versi, termasuk versi dangdut dan keroncong. Atas meledaknya lagu pop melankolis itu, Desy meraih penghargaan HDX Award 1996. Di bidang yang sama, Desy sempat menuai kontroversi saat menyanyikan lagu karya Chossy Pratama, Takdir. Lagu yang juga merupakan soundtrack sinetron yang dibintangi Desy itu diprotes karena sebaris liriknya “Takdir memang kejam..” yang kemudian diubah menjadi “Kasihku yang hilang”.
Peran lain Desy di dunia hiburan adalah sebagai bintang iklan. Ia pernah terpilih sebagai bintang iklan sabun Lux yang dikenal sangat ketat dalam memilih para bintang iklannya. Bahkan ia pernah terpilih sebagai Bintang Favorit Lux di tahun 1997. Selain sabun kecantikan tadi, Desy juga menjadi bintang iklan obat dan produk elektronik ternama.
Setelah sukses sebagai aktris, Desy kemudian merambah ke dunia tarik suara. Lagunya yang paling terkenal adalah Tenda Biru ciptaan musisi Wahyu WHL. Konon, lagu tersebut laku terjual hingga 1 juta copy. Kesuksesan Tenda Biru tak berhenti di situ saja. Lagu itu kemudian dijiplak dalam berbagai versi, termasuk versi dangdut dan keroncong. Atas meledaknya lagu pop melankolis itu, Desy meraih penghargaan HDX Award 1996.
Popularitasnya yang kian beranjak naik membuat Desy kerap menjadi incaran media. Desy juga menjadi artis pertama Indonesia yang dibuat cap tangannya untuk disimpan di Planet Hollywood Jakarta. Di akhir tahun 90-an, ia sempat dikabarkan memiliki hubungan istimewa dengan mantan menteri Tenaga Kerja era Orde Baru, Abdul Latief. Menurut kabar yang beredar, Desi dan Latief pertama kali bertemu di ajang kampanye. Isu pun kian merebak setelah Latief digosipkan menghadiahkan Desy sebuah mobil mewah Mercedez Benz bernomor seri D 3 51, yang kalau dibaca berbunyi “Desi”. Puncaknya setelah pasangan itu dikabarkan akan melangsungkan pernikahan pada 12 Desember 1997.
Namun setiap kali dimintai keterangannya tentang kabar tersebut, Desy selalu mengelak dengan kalimat andalannya “No Comment”. Suatu kali saat menghadiri ajang penghargaan Festival Sinetron Indonesia, perempuan berdarah Sunda ini menyuruh satpam mengusir para wartawan yang ingin mewawancarainya. Para kuli tinta yang berang karena merasa dilecehkan pun lalu melayangkan somasi kepada Desy dan menuntutnya agar meminta maaf. Akibat insiden tersebut, Desy sempat diboikot wartawan.
Pada awal Desember 1997, Desy memenuhi undangan PWI Jaya Seksi Film dan Budaya untuk meminta maaf di hadapan sejumlah wartawan cetak dan elektronik. Kesempatan itu kemudian dipakai Desy untuk membantah segala isu rencana pernikahannya dengan Abdul Latief. Desy mengatakan hubungannya dengan sang menteri hanya sebatas teman saja.
Di kalangan wartawan hiburan, Desy memang terkenal dengan julukan sebagai Miss No Comment lantaran selalu mengelak pada saat dimintai konfirmasinya tentang berbagai gosip yang berkaitan dengan kehidupan pribadinya. Ditambah lagi dengan sikap Desy yang tak bersahabat dengan para jurnalis. Meski demikian, sikap Desy cukup beralasan. Ia berpendapat, meski statusnya sebagai public figure bukan berarti ia harus membeberkan semua hal tentang dirinya. Untuk masalah-masalah tertentu khususnya yang berkaitan dengan kehidupan pribadi, Desy lebih memilih untuk menyimpannya rapat-rapat agar tidak menjadi konsumsi publik.
Setelah diterpa kabar tak sedap mengenai hubungannya dengan bos Latief Corp itu, Desy kembali mengejutkan publik setelah kabar perkawinannya dengan teman semasa SMA-nya, Ir. Trenady Pramudya tersiar. Pernikahan dua insan berbeda profesi ini dilangsungkan pada 20 Februari 1999 di Masjid Al Mutaqien, Sukabumi. Baru setahun menyandang status sebagai istri, Desy kembali menarik perhatian khalayak dengan kabar perceraiannya.
Pada 19 Desember 2001, Desy kembali menjadi sorotan setelah menikah dengan pengusaha Sammy Hamzah. Sama seperti pernikahan sebelumnya, Desy kembali gagal mempertahankan rumah tangganya. Pada 16 Maret 2003, pasangan yang telah dikaruniai seorang putri bernama Nasywa Nathania Hamzah ini resmi bercerai. Setelah dua kali kawin cerai, Desy diketahui tengah menjalin asmara dengan Irwan Danny Musri, seorang pengusaha jam tangan mewah.
Di tengah hadirnya bintang-bintang baru dan berwajah Indo, Desy masih tetap eksis karena dianggap sebagai ikon kecantikan wajah Indonesia asli. Selain disibukkan dengan jadwal berakting, Desy juga aktif menjadi pembawa acara. Bersama Ferdy Hasan, ia pernah memandu acara Selamat Pagi di Trans 7. Desy juga sempat menjadi presenter variety show Gebyar BCA berpasangan dengan Charles Bonar Sirait. Pada 2009, bersama komedian Parto Patrio dan Olga Syahputra, Desy pernah menjadi juri dalam acara Akhirnya Datang Juga.
Meski dunia hiburan telah memberikannya nama besar dan limpahan materi, semangatnya untuk menempuh pendidikan setinggi-tingginya tak pernah padam. Tak puas ‘hanya’ bergelar sarjana psikologi dari Universitas Atmajaya, ibu satu anak ini meneruskan studinya dengan mengambil program magister psikologi sumber daya manusia dari Universitas Indonesia dan magister profesi psikologi dari Universitas Atmajaya. eti | muli, red