back to top

BIOGRAFI TERBARU

Continue to the category
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
More
    29.8 C
    Jakarta
    Populer Hari Ini
    Populer Minggu Ini
    Populer (All Time)
    Ultah Minggu Ini
    Lama Membaca: 2 menit
    Lama Membaca: 2 menit
    Lama Membaca: 2 menit
    Lama Membaca: 2 menit

    Biografi

    Keselarasan Hidup dan Kesusastraan

    Toton Dai Permana salah seorang dari sekian sastrawan Indonesia yang mampu mematahkan penilaian publik tentang minimnya peran kesusastraan dalam hal pencapaian kesejahteraan hidup. Baginya, kesusastraan justru punya peran yang besar karena bisa menggerakkan seseorang untuk membangun keselarasan hidup.

    Pejuang Pers dan Kemerdekaan

    Digelari Tuan Manullang, seorang jurnalis, cendekiawan dan pendeta pejuang pers nasional dan pahlawan perintis kemerdekaan. Menimba ilmu hingga ke negeri singa, dan saat berusia 19 tahun telah menerbitkan koran Binsar Sinondang Batak (1906). Juga mendirikan organisasi sosial politik Hatopan Kristen Batak (HKB) setelah bergaul dengan para pendiri Syarikat Islam. Di bawah bendera HKB, ia menerbitkan surat kabar Soara Batak (1919-1930) untuk menentang penindasan penjajah Belanda lewat pena. Akibat tulisannya, ia dipenjara di Cipinang.

    Puskesmas Matematika

    Pasien Siti Fauzanah ialah mereka yang kurang memahami pelajaran matematika sehingga perlu rawat inap. Hasilnya menang olimpiade.

    Daya Vokal Pembius Telinga

    Kekuatan vokalnya yang khas sanggup membius telinga para pendengar dengan cara yang tak terlukiskan. Berbagai prestasi internasional sudah diraihnya. Penyanyi bertubuh mungil dengan tinggi badan 154 cm dan berat 45 kg ini tetap eksis dan bertahan meskipun penyanyi pendatang baru terus bermunculan.

    Perjuangkan Piagam Jakarta

    Yusril Ihza Mahendra, Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) menegaskan partainya bertekad untuk tidak surut sedikit pun dari pendiriannya memperjuangkan Piagam Jakarta secara demokratis dan konstitusional untuk dimasukkan dalam Pasal 29 Ayat (1) Undang-Undang Dasar 1945 sehingga bunyinya menjadi, "negara berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa dengan kewajiban melaksanakan Syariat Islam bagi pemeluknya".
    Majalah Horas Indonesia Edisi 08

    Menyulam Imajinasi Menjadi Cerita

    Menulis apa saja yang ada di benaknya dan tak segan menembus batas nilai-nilai yang dapat membelenggunya dari kreativitas. Itulah gaya penulisan Yanusa Nugroho. Karya-karya cerpen peraih Anugerah Kebudayaan 2006 dari Menteri Kebudayaan dan Pariwisata ini sudah menghiasi halaman media massa sejak tahun 80-an.

    Pernah Bangkit dari Kematian

    Pahlawan tanpa tanda jasa. Hanya penghargaan ini juga yang diberikan kepada St Gr Tumpak Hasiholan Simanullang, yang telah mengabdikan hidupnya selama 45 tahun aktif sebagai guru. Mulai mengajar sejak berusia 18 tahun (1946) di SR Simanullang Toba, Matiti, Doloksanggul, Sumut hingga pensiun sebagai Kepala SDN Simanullang Toba 2 tahun 1991. Pria yang pernah bangkit dari kematian ini juga aktif melayani sebagai penetua dan gembala sidang (vorhanger) di gereja selama 51 tahun.

    Pejuang Independensi MA

    Soerjadi, SH adalah pejuang independensi Mahkamah Agung. Ketua Mahkamah Agung RI Ketiga periode Juni 1966 sampai Agustus 1968 itu sangat teguh pada prinsip independensi MA. Dia menabukan hakim agung berasal dari TNI (ABRI) dan nonhakim serta melarang hakim berpolitik. Ketika prinsip ini didobrak kekuasaan, dia pun memilih mundur. Dia yang menggantikan Wirjono Prodjodikoro (1952-1966) kemudian digantikan Prof. R. Soebekti (1968-1974).

    Populer

    Ulama Pejuang dari Tasikmalaya

    Dia adalah simbol perlawanan masyarakat Tasikmalaya, Jawa Barat terhadap...

    Bertindak Lebih Tegas

    Laksamana Bernard Kent Sondakh, alumnus Sesko ABRI Angkatan-20 TA 1993/1994, ini menjabat  Kepala Staf Angkatan Laut (KASAL) ke-18. Pria kelahiran Tobelo 9 Juni 1948, ini digantikan Laksamana Slamet Soebijanto pada 18 Februari 2005. Selama menjabat KASAL, dia bertindak lebih tegas dalam hal pengamanan laut. Ia memerintahkan jajarannya untuk menembak dan menenggelamkan kapal-kapal yang melakukan pelanggaran di laut.

    Pendiri Hadassah of Indonesia

    "Damai itu baik dan damai dimulai dari diri sendiri,"...

    Artikel Lainnya

    Ilmuwan yang ‘Terlibat’ Aktivis

    Setelah meraih gelar Ph.D pada 1998 dalam bidang Ilmu Politik dari The University of Sydney, Australia, Chusnul Mar'iyah kembali ke Indonesia untuk menekuni panggilan hidupnya: mengajar. Namun, kendati dosen adalah pekerjaan resmi di KTPnya, perempuan ini yang lahir di Babad, Lamongan, Jawa Timur, lebih tepat disebut sebagai 'ilmuwan yang terlibat' karena mengecimpungkan diri di pelbagai kegiatan sosial.

    Mundur dari MPR Setelah Jadi Anggota KPU

    Menjelang Pemilu 1999, Valina memandu acara talk show 'Wacana Pemilu' stasiun AN Teve yang merupakan program Universitas Indonesia dalam melakukan pendidikan politik masyarakat. Sampai saat ini ia masih menyempatkan diri menjadi pembicara di berbagai acara diskusi dan seminar, serta menulis di berbagai media massa.

    Sosok Pekerja Keras dan Ulet

    Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU), ini oleh para koleganya, dikenal sebagai figur yang mau bekerja keras, tekun dan ulet. Walaupun Purek II Uncen, Jayapura, ini tidak mendalami secara spesifik studi politik, ia memiliki pengalaman memadai soal pemilu. Pada Pemilu 1999, ia mendapat kepercayaan untuk menjadi trainer (penatar) Panitia Pemilihan Umum Indonesia untuk Irian Jaya. Iapun diangkat menjadi anggota Panitia Pemilihan Umum Daerah Irian Jaya. Dia pun tersandung masalah korupsi KPU.

    Buku Adalah Kekayaannya

    Andaikata Anda bertanya berapa kekayaan Dr. FX Mudji Sutrisno, sebuah jawaban praktis akan Anda terima. Romo Mudji atau mas Mudji, akan menyodorkan sebuah buku, bukan buku daftar kekayaan, melainkan buku yang berisi catatan judul buku yang dimilikinya. "Inilah kekayaan saya," papar dosen STF Driyarkara, Jakarta ini. Sebagai penggembala umat, praktis sebagian terbesar penghasilannya diserahkan ke gereja.

    Kriminolog yang Ikut Mendirikan Kontras

    Hampir dua dasawarsa, Anggota KPU (Komisi Pemilihan Umum) Drs Mulyana W Kusumah, ini menjadi tenaga pengajar di FISIP UI. Tak hanya UI, sarjana kriminologi, ini juga mengajar di perguruan tinggi swasta, antara lain Universitas Pancasila, Jakarta maupun Universitas Ibnu Khaldun, Bogor. Namun pekerjaan tetap laki laki berperawakan kecil ini, seolah ditelan oleh aktivitas di luar kampus yang sangat padat. Dia tersandung masalah korupsi di KPU.

    Ketua Komisi Pemilihan Umum

    Lahir di Bireuen, Aceh, pada 5 November 1944, Nazaruddin Sjamsuddin menamatkan pendidikan sampai SMA di Provinsi yang sekarang bernama Nanggroe Aceh Darussalam itu. Setelah meraih gelar sarjana ilmu politik di Universitas Indonesia pada awal 1970, tahun tahun berikutnya dihabiskan di Monash University, Melbourne, Australia, dimana ia memperoleh gelar MA dan PhD, juga dalam ilmu politik.

    Mengenang Th Sumartana

    Catatan Lepas Eka Darmaputera: Seandainya ia tentara atau polisi, pastilah ia memperoleh kenaikan pangkat anumerta. Seandainya ia pejabat negara, pastilah ia dilepas dengan upacara kenegaraan dan dimakamkan di TMP. Tono, begitu panggilan akrabnya, meninggal dalam tugas. Di sebuah hotel di Cibogo, Jawa Barat, di tengah-tengah tugasnya sebagai ketua DEMOS, sebuah ornop baru konon dengan konsentrasi masalah-masalah demokrasi dan HAM.

    Ilmuwan Kritis Namun Realistik

    Pemilihan umum, dalam pandangan Wakil Ketua Komisi Pemilihan Umum Prof. Ramlan Surbakti, MA, PhD, merupakan sebuah peristiwa politik yang penting dan berharga mahal. Karena itulah, ketika muncul desakan agar Pemilu 2004 dipercepat, Ramlan tidak langsung menerima usulan itu. "Dibutuhkan waktu minimal dua tahun untuk mempersiapkan Pemilu," katanya.

    Dari Wartawan ke Politisi

    Penerima penghargaan jurnalistik Adinegoro (1976), ini menjadi salah seorang anggota Fraksi PDIP DPR RI yang tergolong menonjol. Ia sering tampil dalam dialog interaktif dan seminar. Pria kelahiran Siborong-borong,Tapanuli Utara, 13 Februari 1944, ini pernah menjabat Wakil Pemimpin Umum Majalah Forum Keadilan, 1990-1999 dan sampai saat ini sebagai pemegang saham majalah tersebut.

    Bupati Perempuan Pertama di Jatim

    Belum banyak perempuan yang jadi bupati. Satu di antara yang sedikit itu adalah Dra. Haeny Relawati Rini Widyastuti,MSi, Bupati Tuban. Ketua DPD Partai Golkar berparas ayu ini menorehkan sejarah sebagai perempuan pertama menjabat Bupati di Jawa Timur. Alumnus S1 dan S2 Universitras Gadjah Mada ini bertekad membangun daerahnya dengan segenap kemampuannya.

    Advokat Pembela Rakyat

    Bermodalkan semangat yang selalu dipompakan Sang Ayah sejak menduduki bangku SMA, sejak 1973 Agustin Teras Narang memantapkan hati memasuki bangku kuliah Fakultas Hukum Universitas Kristen Indonesia (FH-UKI), Jakarta. Ia, sebelumnya telah menyelesaikan pendidikan dasar di SD Kristen Banjarmasin (1967), SMP Bruder Banjarmasin (1970), dan menamatkan pendidikan SLTA di SMAN 1 Banjarmasin (1970-1973).

    Bulan Bintang dari Bima

    Pria kelahiran Bima, Nusa Tenggara Barat, 21 Juni 1962 ini terpilih Hakim Konstitusi pada Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia yang dijabatnya sejak tahun 2010. Sebelumnya, lulusan Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin (1986) ini berprofesi pengacara. Kini ia menjabat Wakil Ketua Kemisi II DPR dari Partai Bulan Bintang, yang membidangi Hukum dan Dalam Negeri. Selain itu, ia juga pernah menjabat Ketua DPP PBB (2000-2005).

    Advertisement

    spot_img