Dalam pidatonya, Presiden Prabowo menyebut gerakan kritik terhadap pemerintah sebagai bentuk pesimisme yang dibiayai koruptor. Pernyataan itu tak sekadar menggambarkan sikap, tapi mengajukan persoalan yang lebih dalam: apakah suara yang berbeda...
Prof Dr Kanjeng Pangeran Haryo Selo Soemardjan, Asisten Wakil Presiden Urusan Kesejahteraan Rakyat (1978-1983) / Bapak Sosiologi Indonesia | 23 Mei 1915 - 11 Jun 2003 | Ensiklopedi | S | Laki-laki, Islam, DI Yogyakarta, UI, pakar, sosiolog, staf ahli, FEUI
Dalam rangka memperbaiki dan membangun karakter bangsa Indonesia dengan melaksanakan Revolusi Mental yang mengacu pada nilai-nilai integritas, etos kerja, dan gotong royong untuk membangun budaya bangsa yang bermartabat, modern,...
Prof Dr Kanjeng Pangeran Haryo Selo Soemardjan, Asisten Wakil Presiden Urusan Kesejahteraan Rakyat (1978-1983) / Bapak Sosiologi Indonesia | 23 Mei 1915 - 11 Jun 2003 | Ensiklopedi | S | Laki-laki, Islam, DI Yogyakarta, UI, pakar, sosiolog, staf ahli, FEUI
Rita Sri Wahyusih Subowo, Ketua Umum KONI Pusat 2007-2011 / Ketua Umum KONI Pusat | 27 Jul 1948 | Ensiklopedi | R | Perempuan, Islam, DI Yogyakarta, Ketua Umum, KONI
M Aziz Syamsuddin, SE, SH, MH, MAF, Advokat dan Anggota DPR-RI (2004-2014) / Politisi Lintas Profesi | 31 Jul 1970 | Ensiklopedi | A | Member | Laki-laki, Islam, DKI Jakarta, golkar, DPR, MPR, pengacara
dr. Mayor (Purn) Alexander Hendrato Suryoprawiro, Mantan Direktur RS Restu Ibu Balikpapan / Pematung Adat Dayak | 25 Jun 1940 | Ensiklopedi | A | Laki-laki, Islam, DKI Jakarta, dokter, direktur, DPRD
Wilopo lahir di Purworejo, 21 Oktober 1909 dan meninggal di Jakarta, 20 Januari 1981. Perdana Menteri Indonesia ketujuh (Kabinet Wilopo) masa tugas 3 April 1952 - 30 April 1953. Jabatan utama (terakhirnya) adalah Ketua Dewan Pertimbangan Agung (1968-1978). Dia juga pernah menjabat Anggota Komite Empat - Tim Pemberantas Korupsi (1970).
Presenter (master of ceremony) terkemuka dalam empat generasi, ini lahir di kaki Gunung Merbabu, Kedu, Jawa Tengah, 17 Maret 1938. Pemain film, penyanyi dan pencipta lagu ini sangat piawai dan populer sebagai pembawa acara sampai usia 70-an. Suami dari Maria Nguyen Kim Dung (puteri Vietnam), ini juga seorang pelawak perorangan yang hebat.
Prof Dr A Sartono Kartodirdjo, Guru Besar Ilmu Sejarah Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, meninggal dunia di Rumah Sakit Panti Rapih, Yogyakarta, Jumat 7 Desember 2007 pukul 00.45 WIB. Penulis buku Pengantar Sejarah Indonesia Baru, kelahiran Wonogiri, Jawa Tengah, 15 Februari 1921, itu memperkenalkan pendekatan multidimensi dalam penulisan sejarah.
Firmanzah, Dekan dan Guru Besar Fakultas Ekonomi (FE) UI / Dekan dan Guru Besar Termuda UI | 7 Jul 1976 | Direktori | F | Laki-laki, Islam, Jawa Timur, Guru Besar, Dosen, Dekan, FEUI
Prof. Widjajono Partowidagdo, PhD semasa hidupnya dikenal sebagai sosok pria yang sederhana dan bersahaja. Ia menjadi Wakil Menteri Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM) Indonesia yang pertama yang diberi tugas untuk meningkatkan produksi minyak, gas listrik dan mineral nasional. Jabatan tersebut hanya diembannya selama enam bulan karena meninggal saat mendaki di Gunung Tambora, NTB (21/4/2012). Ia juga pernah menjadi anggota Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Guru Besar Program Studi Teknik Perminyakan ITB hingga akhir hayatnya dan konsultan migas di beberapa perusahaan ternama.
Letjen TNI (Purn) E.E. Mangindaan, SE dikenal sebagai tokoh nasional penggila bola (Gibol) dan telah berkiprah di panggung politik sejak Orde Baru. Politisi senayan yang dua kali berturut-turut menjadi anggota DPR RI ini, pernah menjabat Menteri PAN dan RB dan kini Menteri Perhubungan RI. Mantan pemain bola dan Manajer Timnas PSSI ini juga pernah menjabat sebagai Gubernur Sulawesi Utara dan memperkenalkan semboyan 'Torang Samua Basudara'. Sebelumnya ia juga Panglima Kodam VII/Trikora dan Komandan Seskoad.
Angelina P Sondakh, SE., Putri Indonesia (2001) / Kecantikan Bukan Modal Utamanya | 28 Des 1977 | Selebriti | A | Perempuan, Islam, , DPR, Atmajaya, putri indonesia, IKIP, Percasi
Kapitan Pattimura yang bernama asli Thomas Matulessy, ini lahir di Negeri Haria, Saparua, Maluku tahun 1783. Perlawanannya terhadap penjajahan Belanda pada tahun 1817 sempat merebut benteng Belanda di Saparua selama tiga bulan setelah sebelumnya melumpuhkan semua tentara Belanda di benteng tersebut. Namun beliau akhirnya tertangkap. Pengadilan kolonial Belanda menjatuhkan hukuman gantung padanya. Eksekusi yang dilakukan pada tanggal 16 Desember 1817 akhirnya merenggut jiwanya.
Salah satu pendiri Partai Katolik Indonesia ini dikenal berpegang teguh pada kebenaran, menolak oportunisme, serta menjunjung tinggi etika berpolitik yang bermartabat. Dia pernah beberapa kali menjabat sebagai menteri dan turut berjasa memperjuangkan kemerdekaan dan pluralisme di Indonesia. Atas jasa-jasanya, pemerintah Indonesia menganugerahinya gelar Pahlawan Nasional pada tahun 2011.
Perlawanan terhadap penjajahan Belanda dilakukannya tanpa putus-putus dengan berbagai cara. Dengan 'pena'-nya yang tajam, partai politik, komite perlawanan orang pribumi, bahkan memimpin mogok kerja. Sebagai seorang wartawan, tulisan Abdul Muis merupakan tulisan perlawanan terhadap Belanda.