Diplomat Karir Cemerlang
[ENSIKLOPEDI] Nana Sutresna Sastradidjadja lahir di Ciamis, 23 Oktober 1993. Dia seorang diplomat yang menapaki jenjang karier cemerlang di Kementerian Luar Negeri sejak tahun 1957 hingga 2011. Mantan Duta Besar RI untuk Inggris Raya dan Irlandia (1999-2002) ini dianugerahi Satya Lencana Karya Satya dan Bintang Mahaputra Utama Republik Indonesia. Diplomat karir (profesional) ini meninggal di Singapura, 27 Januari 2011 dan dimakamkan di TMP Kalibata Jakarta.
Karirnya diawali sebagai pegawai Kementerian Luar Negeri tahun 1957. Kemudian, namanya dan kemampuannya sebagai diplomat mulai mencuat setelah dipercaya menjadi Juru Bicara Departemen Luar Negeri (1971-1976). Beberapa saat kemudian, dia diangkat menjabat Direktur Eropa Deplu (1979-1981). Saat itu kepiawiannya sebagai diplomat semakin dikenal luas terutama di wilayah Eropa. Terbukti dari kepercayaan yang diberikan oleh Sekretaris Jenderal PBB yang menunjuknya secara langsung atas kapasitas pribadinya menjadi salah seorang pakar Kelompok Studi PBB mengenai Perlucutan Senjata Konvensional (1982-1984).
Kemudian, Presiden RI mengangkatnya menjadi Direktur Jenderal Politik Deplu (1984-1988). Setelah itu dipercaya mengemban tugas penting dan strategis sebagai Wakil Tetap RI untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, merangkap Duta Besar RI di Bahama, Jamaika, dan Nikaragua (1988-1992).
Atas berbagai tugas pengabdiannya, pemerintah RI telah menganugerahkan penghargaan Satya Lencana Karya Satya Republik Indonesia dan Bintang Mahaputra Utama Republik Indonesia. Selain dari pemerintah RI, dia juga menerima penghargaan dari beberapa negara, antara lain Grosses Verdienstkreuz Mit Stern Federal Republic of Germany (Jerman), Order Francisco de Miranda Primer Class Republic of Venezuela (Venezuela), Grand Office of the Order of Al-Istiqlal Kingdom of Jordan (Jordania), dan Commandeur de la legion d’Honneur Republique de France (Perancis).
Lalu menjabat Kepala Badan Pelaksana Ketua Gerakan Nonblok (1992-1995 dan 1996-1999). Bahkan setelaah era Reformasi, dia dipercaya menjabat Dubes RI untuk Inggris Raya dan Irlandia (1999-2002) dan Utusan Khusus Presiden Kerja Sama dengan Negara-negara di Kawasan Asia Afrika dan Negara-negara Anggota Gerakan Nonblok (2002-2011).
Atas berbagai tugas pengabdiannya, pemerintah RI telah menganugerahkan penghargaan Satya Lencana Karya Satya Republik Indonesia dan Bintang Mahaputra Utama Republik Indonesia. Selain dari pemerintah RI, dia juga menerima penghargaan dari beberapa negara, antara lain Grosses Verdienstkreuz Mit Stern Federal Republic of Germany (Jerman), Order Francisco de Miranda Primer Class Republic of Venezuela (Venezuela), Grand Office of the Order of Al-Istiqlal Kingdom of Jordan (Jordania), dan Commandeur de la legion d’Honneur Republique de France (Perancis).
Nana Sutresna, meninggal saat menjalani perawatan akibat sakit di RS Raffles Hills, Singapura, Kamis 27 Januari 2001 sekitar pukul 09.30 wib. Jenazahnya diterbangkan ke Jakarta dengan pesawat Garuda bernomor GA-831 pukul 17.30 dan tiba sekitar pukul 18.05. Kemudian disemayamkan di rumah duka Kompleks Kementerian Luar Negeri, Jalan Taman Cilandak III No.r 1, Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Nana meningggalkan seorang isteri, Megawati Sutresna dan tiga orang anak.
Sekitar pukul 14.00 (28 Januari 2011) dilakukan penghormatan terakhir dalam upacara pemakaman secara militer di Taman Makam Pahlawan, Kalibata. Pemerintah melalui Menko Pohulkam, Djoko Suyanto menganugerahkan penghargaan Persada Ibu Pertiwi atas jasa-jasa almarhum kepada negara. “Upacara kebesaran kehormatan ini, diselenggarakan untuk mengenang jasa almarhum. Sebagai salah satu putra terbaik bangsa, jasa-jasa almarhum tidak akan pernah dilupakan,” demikian sambut Menko Polhukam Djoko Suyanto di hadapan keluarga dan kerabat almarhum Nana Sutresna. Upacara pemakaman itu dihadiri segenap pimpinan dan staf Kemlu, keluarga, kerabat, serta beberapa pejabat dari sejumlah kementerian. Instrumentalia lagu dan tembakan salvo para prajurit, mengiringi acara tabur bunga yang dilakukan keluarga dan Wamenlu RI Triyono Wibowo. Bio TokohIndonesia.com | Tian Son Lang
