Ekonom-Politisi Teguh Prinsip
Faisal H BasriCalonkan Diri Jadi Gubernur DKI

Ekonom dan mantan Sekjen DPP Partai Amanat Nasional Faisal Basri (Rabu, 28/6/2006) mendaftarkan diri menjadi calon Gubernur DKI Jakarta dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P). Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (UI) itu mengikuti satu tahapan dari seleksi PDI-P terhadap masyarakat yang berminat menjadi calon Gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012 yang akan dipilih secara langsung.
Faisal akan bersaing dengan beberapa calon yang telah mendaftarkan diri ke DPD PDI-P, di antaranya anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Sarwono Kusumaatmadja dan mantan Menteri Perhubungan Agum Gumelar. Ekonom yang kerap mengkritisi kebijakan pemerintah ini ikut membidani lahirnya Partai Amanat Nasional (PAN) dan menjabat sekretaris jenderal pertama partai itu.
Mr. Faisal H. Basri is currently the Rector at the Perbanas Business School, Jakarta; Commissioner of the Supervisory Commission for Business Competition of the Republic of Indonesia; and senior lectures at the Faculty of Economics, the Faculty of Social and Political Sciences and MBA program at the University of Indonesia. He is also the Associate Editor for the Indonesian Economic Journal (published by Indonesian Economists Association), Quarterly Journal of the Indonesian Economy (published by Institute for Development of Economics & Finance, Journal of Autonomy (published by Pariba Foundation). To date he has completed 50 research reports, over 160 published articles and books, and presented hundreds of papers. Mr. Faisal Basri was educated at the Faculty of Economics of the University of Indonesia where he received his BA in 1985 and graduated with an MA in economics from Vanderbilt University, USA, in 1988.
Mr. Faisal Basri was an Assistant to the President for Economic Affairs (2000); Head of the Department of Economics and Development Studies, Faculty of Economics of the University of Indonesia, 1995-98. Prior to this, he was the Director (1993-95) and the Associate Director of Research (1991-93) of the Institute for Economic and Social Research at the Faculty of Economics of the University of Indonesia; and the Director of the Institute for Development of Economics and Finance (Indef), 1998-2000.
He was the founder of the National Mandate Party where he was served in the Party as the first Secretary General and then the Deputy Chairman responsible for research and development.He quited from the Party in January 2001. He has actively been involved in several NGOs, among others is the Chairman of the Ethic Council of the National Corruption Watch (NCW) founded in April 2000.
***
Faisal H Basri
PDAT: Semasa anak – anak, Faisal pernah terserang “sakit panas”, yang menyebabkan kakinya lemah dan tak mampu melangkah. Ayahnya lalu membikinkannya penyangga dari batang bambu, agar si anak belajar berjalan. Tak sia-sia usaha bapaknya. Anak berkaki lemah inilah kemudian menjadi tukang panjat tembok karena tak punya karcis untuk nonton masres (sirkus atau akrobat cirebon).
Sampai menjadi murid SMA, ia berteman dengan remaja-remaja perokok, pengisap bunga nusa indah kering (konon mirip ganja), pembolos dari sekolah dan lain-lain perilaku yang agak berandalan. Tapi “berandal remaja” ini tetap berprestasi di sekolah, bahkan di SMP ia selalu menjadi juara kelas. Di SMA, ia tertarik dan kemudian rajin membaca majalah Prisma, sebuah jurnal ilmiah ekonomi, sosial, politik, dan budaya. Jurnal itulah yang membuat Faisal remaja bercita-cita menjadi ekonom –dan ternyata kesampaian.
Kini, sarjana S2 ini sering disebut “pengamat ekonomi”. Faisal sendiri lebih suka menamakan dirinya “analis ekonomi”, karena biasanya yang dilakukannya memang tak sekadar mengamati, juga memberikan analisis-analisis.
Ia memilih menjadi dosen karena terpaksa. Ayahnya meninggal pada tahun ketiga masa kuliahnya, karena itu ia harus mempunyai penghasilan sendiri untuk ongkos hidup dan biaya studi. Di awalnya, pilihan ini membuatnya sakit perut selalu setiap hendak berangkat mengajar. Tapi seiring berjalannya waktu bukan cuma sakit perut tak menyerangnya lagi setiap hendak mengajar, ia malah jatuh cinta pada pekerjaan seorang guru itu. “Saya merasa pusing kalau tidak mengajar,” tuturnya.
Dosen yang tak begitu acuh pada penampilan ini –hampir selalu menyandang ransel, bersepatu sandal, dan naik-turun bus kota—begitu peduli pada nasib rakyat kelas bawah. Itu tersirat dari tulisan-tulisannya. Keprihatinannya pada lapisan bawah itu mungkin yang membuatnya ikut mendirikan Partai Amanat Nasional (PAN) ketika Indonesia menerapkan kebijakan multipartai. Dialah Sekretaris Jenderal PAN pertama.
Tak lama, hanya sekitar tiga tahun ia berada dalam partai. Di pertengahan Januari 2001, ia tinggalkan partai yang dipimpin oleh Amien Rais itu. Faisal merasa bahwa PAN tidak pas lagi dengan suara hati nuraninya. Sampai awal 2001 ia belum lagi berpartai, meski banyak partai bersedia menampungnya, misalnya Partai Kebangkitan Bangsa.
Obsesi muncul dalam diri Faisal setelah sekitar tiga tahun di dalam partai: mendirikan sekolah partai. Menurut anggota Komisi Pengawas Persaingan Usaha ini, banyak anggota maupun pengurus partai yang sok tahu cara berpartai dan berpolitik yang baik. Tak jelas, apakah obsesinya itu akan diwujudkannya. Yang terlihat, dari hari ke hari, ekonom ini sibuk menulis, berseminar, dan rapat yang berkaitan dengan masalah-masalah ekonomi. Di samping kegiatan studinya untuk meraih doktor di almamaternya, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. (pdat.co.id)
Makalah, di antaranya:
– “Kiat-kiat Jitu Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah Sendiri. Makalah, dipersiapkan untuk seminar “Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah Sendiri dalam PJPT II,” diselenggarakan oleh PWI Cabang Jawa Tengah, Magelang, 4-5 Februari 1994.
-“Justifikasi Ekonomi atas KegiatanTanggungJawab Sosial Perusahaan (CSR) kepada Masyarakat.” Makalah, dipersiapkan untuk “Seminar Pakar untuk Mengembangkan Konsep & Indikator Corporate Social Responsibility sebagai Upaya Meningkatkan Partisipasi Dunia Usaha dalam Pengentasan Masalah Kemiskinan.” Diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah DKI Jakarta dan Laboratorium Jurusan Ilmu Kesejahteraan Sosial FISIP-UI, Depok 29-30 Maret 1994.
“Beberapa Kecenderungan dalam Perekonomian Indonesia yang Berkaitan Erat dengan Aspek Kesehatan Menyongsong Abad Mendatang.” Makalah, dipersiapkan sebagai bahan diskusi untuk Materi: “Kecenderungan Sosial Ekonomi yang Berkaitan dengan Kesehatan,” pada Pelatihan dan Lokakarya Studi Analisis Kecenderungan Kesehatan Nasional dan Regional Tahun 1995. Diselenggarakan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Jakarta, 30 Oktober–4 November 1995).
“Inefisiensi Pembangunan dan Ekonomi Biaya Tinggi yang Membelenggu Kita.” Makalah, disampaikan pada Musyawarah Anggota Asosiasi Emiten Indonesia III, Jakarta, 18 Januari 1996.
Peranan Zakat dalam Mengatasi Persoalan Kemiskinan dan Ketimpangan di Indonesia.” Makalah, disampaikan pada seminar “Pemanfaatan 7akat sebagai Salah Satu Usaha Pengentasan Kemiskinan Ditinjau dari Segi Hukum Agama, Ilmu Ekonomi, dan Manajemen, diselenggarakan Orsat ICMI New York, New York City, 8 Juni 1996.
“Korupsi Kekuasaan dan Wajah Ekonomi Kita.” Makalah, disampaikan pada seminar dengan tema “Menuju Pemerintahan yang Bersih dan Berwibawa,” diselenggarakan oleh Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan Pembangunan, Jakarta, 26 Desember 1996. Juga dimuat pada berbagai surat kabar anggota Indef Writers Network (IWN).
“Tantangan Pembangunan Infrastruktur di DKI Jakarta di Tengah Krisis Ekonomi.” Makalah, disampaikan pada seminar sehari dengan tema “Dampak Krisis Ekonomi terhadap Pembangunan Infrastruktur di Wilayah DKI Jakarta,” diselenggarakan oleh Badan Pimpinan Daerah Gabungan Pelaksana Konstruksi (B.P.D. Gapensi) DKI Jakarta, Jakarta, 22 April 1998.
“EU-Indonesia Cooperation: Political Party Perspective.” Paper presented at the Conference on “The European Union and the Political Transition in Indonesia,” organized by The Royal Institute of International Affairs and IEEI, London, March 29-30, 1999.
“Strengthening Civil Society toward Justice Economy.” Paper presented at The International Symposium “In Search of Asian Civil Society in the Third Millenium: Comparative Perspectives on the Development of Civil Society in Japan and Indonesia,” organized by The Center for Japanese Studies, University of Indonesia, Jakarta, 28-29 June 1999.
“Standardisasi dalam berbagai Sektor Kegiatan Daerah di Era Otonomi Daerah.” Makalah, disampailkan pada Seminar Nasional Standardisasi dalam Memasuki Abad 21, diselenggarakan oleh Badan Standardisasi Nasional, Jakarta, 7-8 November 2000.
“Competition Policy and Its Problems, Trade and Investment in Indonesia.” Paper, presented at the APEC Regional Seminar on WTO Issues: Investment and Competition Policies, organized by Department of Trade and Industry, Republic of the Philippines, Ministry of International Trade and Industry, Government of Japan, and Japan External Trade Organization, Makati City Philippines, November 29-30, 2000.
“Kebijakan Persaingan di Era Otonomi: Peranan KPPU,” Makalah, disampaikan pada One Day Conference “Domestic Trade, Decentralization and Globalization,” diselenggarakan oleh USAID, PEG, dan Departemen Perindustrian dan Perdagangan, Jakarta, 03 April 2001.
“Competition Policy: An Indonesian Experience,” Paper presented at “Finalization Workshop: Country Studies on Competition Policy,” organized by Asian Development Bank, Manila, July 21-23, 2004.
“Indonesia Economic Outlook.” Paper presented at “Bangkok Expert Group Meeting,” organized by University of Tokyo and hosted by Bank of Thailand, Bangkok, February 22, 2005.
“Permasalahan, Tantangan, Prospek, dan Strategi Pembangunan Indonesia.” Makalah, disampaikan pada Rountable Discussion Bank Indonesia, Jakarta, 28 Februari 2005.
Aktivitas Penelitian
1. Studi Tenaga Kerja Perhubungan Udara, LPEM-FEUI – Departermen Perhubungan, 1982.
2. Pengembangan Sistem Pengawasan dan Pengendalian Program Bantuan Penghijauan dan Reboisasi, LPEM-FEUI – Departemen Pertanian, 1983.
3. Studi Evaluasi Perbandingan Angkutan Kereta Api dengan Angkutan Jalan Raya di Jawa, Madura, dan Sumatera Selatan, LPEM-FEUI – Perusahaan Jawatan Kereta Api, 1984.
4. Penelitian serta Saran Metode Promosi dan Usaha Peningkatan Konsumsi Kopi di Dalam Negeri, LPEM-FEUI – Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia, 1985.
5. Indonesia Debt-Service Ratio: 1969/70-1988/89, LPEM-FEUI – Kedutaan Besar Jepang di Jakarta, 1985.
6. Kebijaksanaan Komoditi Ekspor Indonesia Dewasa ini dan di Masa Depan, LPEM-FEUI Departemen Luar Negeri, 1986.
7. Perdagangan dengan Kelompok Negara EropahTimur: Prospek dan Permasalahannya bagi Indonesia per Observasi Akhir Tahun 1985, LPEM-FEUI – Departemen Perdagangan, 1986.
8. Gambaran Perkembangan Ekonomi (Makro) Republik Rakyat Cina (RRC), LPEM-FEUI – Departemen Luar Negeri, 1986.
9. Perkembangan dan Prospek Hubungan Dagang RI-RRC, LPEM-FEUI – Departemen Perdagangan, 1986.
10. Trans-Sumatera Impact Study, LPEM-FEUI – Overseas Economic Cooperation Fund (OECF), Jepang, 1986.
11. Asean Cooperation in Second Phase Import Substitution: Indonesian Version, LPEM-FEUI – Asian and Pacific Development Centre (APDC) Kuala Lumpur, 1986.
12. Pengkajian Peranan Dunia Usaha menurut Undang-Undang No.l Tahun 1987 tentang Kamar Dagang dan Industri Indonesia, LPEM-FEUI – LP3E, Kadin Pusat, 1987.
13. Strategi Hubungan Ekonomi Luar Negeri Indonesia dalam Menunjang Pembangunan Nasional, LPEM-FEUI – Departemen Luar Negeri, 1987.
14. Penelitian Ujicoba Prosedur Analisa Dampak Lingkungan Sosial: Perkembangan Kota Serpong (Amdal Sosial), LPEM-FEUI – Kantor Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup, 1987.
15. Masalah Hutang Negara-negara Berkembang, termasuk Indonesia, dan Prospek Penyelesaiannya (Sebagai Input bagi Politik Luar Negeri Indonesia), LPEM-FEUI – Departemen Luar Negeri, 1989.
16. Identifikasi Komoditi Industri yang Berpotensi Ekspor Tinggi, LPEM-FEUI – Bank BNI, 1990.
17. Studi Perbandingan Keunggulan beberapa Negara MEE (Belanda, Jerman Barat, Belgia dan Italia) sebagai Pintu Masuk bagi Produk-produk Indonesia ke Pasaran Eropa dengan beberapa Komoditi sebagai Kasus, LPEM-FEUI – Balitbang Departemen Perdagangan, 1990.
18. Penyempurnaan Tata Kerja Dewan Penunjang Ekspor, LPEM-FEUI – Dewan Penunjang Ekspor (DPE), 1990.
19. Restrukturisasi Industri di Indonesia, LPEM-FEUI – Bank Dunia, 1990.
20. Joint Study Project on Japanese Economic Cooperation with Developing Countries, LPEM-FEUI – Institute of Developing Economies (IDE), Jepang, 1990.
21. Dimensi Ekonomi-Politik dalam Pembangunan, Pusat Antar Universitas Bidang Ekonomi, Universitas Indonesia (PAU-Ek-UI), 1991.
22. Kriteria Kinerja Ekspor (Laporan Tahap VI), LPEM-FEUI – Bank Niaga, 1991.
23. Penelitian Komoditas Berpotensi Ekspor, LPEM-FEUI – Bank BNI, 1991.
24. Identifikasi dan Sumber-sumber Keunggulan Komparatif, FEUI, 1991.
25. Analisa Kebutuhan Energi Sektor Rumah Tangga, PAU-Ek-UI – Departemen Pertambangan dan Energi, 1992.
26. Ekonomi-Politik Industrialisasi, PAU-Ek-UI, 1992.
27. Studi Penentuan Keunggulan Komparatif Komoditi Ekspor Non-migas Indonesia, LPEM-FEUI Departemen Perdagangan RI, 1992.
28. Studi Lanjutan Prospek Produksi, Konsumsi dan Tata Niaga Cengkeh, LPEM-FEUI Departemen Perdagangan RI, 1992.
29. Studi mengenai Peningkatan Kerjasama Komoditi Internasional dalam Usaha Mempertahankan Stabilitas Harga dan Meningkatkan Ekspor, LPEM-FEUI – Departemen Luar Negeri, 1993.
30. Pengkajian, Penganalisaan dan Penulisan Buku Profil Daerah di Sepuluh Propinsi Dati I, LPEM-FEUI – Ditjen Bangda, Departemen Dalam Negeri, 1993.
31. Permasalahan dan Prospek Industri Tekstil dan Produk Tekstil, LPEM-FEUI – Bank BNI, 1993.
32. Restrukturisasi, Revitalisasi, dan Demokratisasi PBB, Jurusan Hubungan Internasional Fakultas Ilmu-ilmu Sosial dan Politik Universitas Indonesia (FISIP UI) – Departemen Luar Negeri.
33. Studi Repelita VI, LPEM-FEUI – Bappenas.
34. Transformasi Industri, Deregulasi, dan Ekonomi-Politik Industrialisasi di Indonesia, PAU-EkUI, 1994.
35. Kecenderungan Perekonomian Dunia dan Indonesia, LPEM FEUI – P.T. Indosat, 1994.
36. Studi Tingkat Tarif Efektif dan Harmonisasi Perlindungan Industri Kimia, LPEM-FEUI Departemen Perindustrian, 1995.
37. Dampak Modernisasi Ekonomi RRC terhadap Kepentingan Indonesia, Universitas Indonesia Departemen Luar Negeri, 1995.
38. Study on Intermediate Services Key to Accelerated Export Development in Indonesia, Asian Development Bank – Arthur Anderson – LPEM-FEUI, 1995.
39. Prospek Makroekonomi Internasional dan Indonesia Jangka Pendek. LPEM FEUI – P.T. Indosat, 1995.
40. Penjabaran Jakarta sebagai Service City, Pemerintah DKI Jakarta, 1995.
41. Studi Mengenai Industri Pulp dan Kertas, LPEM-FEUI – P.T. Pefindo, 1995.
42. Studi Perekonomian di Tujuh Propinsi. LPEM-FEUI – Bank BNI, 1996.
43. Asean Menghadapi Era Perdagangan Bebas, Departemen Luar Negeri, 1996.
44. How Did lnternationally Competitive National Manufacturing Firms Develop in Asia? Foundation for Advanced Studies on International Development (FASID), Tokyo, Japan, 1996.
45. The Study on Trade and Investment Policies in Developing Countries: Indonesia. Pusat Studi Jepang, Universitas Indonesia – Institute of Developing Economies, Tokyo, 1996.
46. Economic Policy in APEC. LPEM-FEUI – Institute of Developing Economies, 1996.
47. Studi Mengenai Hubungan Keuangan Pusat-Daerah. Sekretariat Jenderal Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, 1997.
48. The Study on Trade and Investment Policies in Developing Countries: Indonesia. LPEM-FEUI – Institute of Developing Economies, Tokyo, 1997.
49. Prospek Ekonomi Indonesia 1998: Tahun Krisis Kepercayaan. Jakarta: Institute for Development of Economics and Finance, 1997.
50. Studi Korupsi pada Proyek Bantuan Bank Dunia. Jakarta: Infid, 1999