‘King Maker’ Pentas Politik Nasional
Amien Rais05 | Ini Saatnya Jadi Presiden

Amien Rais kelahiran Surakarta, 26 April 1944 adalah salah seorang tokoh kunci pergerakan reformasi. Dia begitu berani ikut menggalakkan arus gerakan reformasi untuk berhadap-hadapan dengan rezim yang sedang berkuasa. Amien lalu didaulat menjadi Tokoh Gerakan Reformasi.
Ia juga salah seorang yang berani mencalonkan diri jadi presiden pada detik-detik akhir masa berkuasanya Pak Harto. Pada SU-MPR 1999, ia nyaris menjadi presiden, setelah laporan pertanggungjawaban Presiden BJ Habibie ditolak. Poros tengah yang dimotorinya (beberapa partai Islam berkolaborasi dengan Golkar) telah menyepakati akan mencalonkannya jadi presiden. Namun ia memegang prinsip telah menjagokan Gus Dur yang akhirnya terpilih jadi Presiden RI ke-4.
Ketika itu, ia benar-benar menjadi king maker pentas politik nasional, kendati perolehan sura Partai Amanat Nasional (PAN) yang didirikan dan dipimpinnya pada Pemilu 1999 hanya tujuh persen. Namun mantan Ketua Umum Muhammadiyah ini berhasil terpilih menjadi Ketua MPR.
Kini, partainya menargetkan posisi ketiga pemenang Pemilu 2004. Dengan itu, cukup untuk mengantarkan-nya menjadi presiden. Namanya memang jauh lebih besar dari partai yang dipimpinnya itu. Beberapa poling menempatkannya di urutan pertama calon presiden, termasuk poling TokohIndonesia DotCom. Banyak pihak memperkirakan inilah saatnya Amien jadi presiden. Jika tidak, kesempatan itu akan sulit diraihnya lagi.
Suasana “kontes” tahun 1999 berbeda dengan 2004. Maka jauh sebelum 2004, Amien sudah membentuk tim sukses dalam sebuah lembaga The Amien Rais Center.
Sebagai Tokoh Gerakan Reformasi, Amien merasa bertanggungjawab untuk melanjutkan proses reformasi yang sementara ini dinilai banyak kalangan telah berhenti bahkan gagal total. Dengan otoritas baru kelak sebagai presiden, Amien merumuskan 17 langkah membangun Indonesia untuk mencapai tujuan reformasi total.
Istrinya Kusnariyati Sri Rahayu aktif mendukung Amien. Keduanya terjun bersama ke berbagai daerah menumpang pesawat jet dan helikopter untuk kampanye menyapa setiap konstituen PAN.
Dia adalah sarjana politik lulusan Fisip UGM Yogyakarta tahun 1968 dengan tugas akhir “Mengapa Politik Luar Negeri Israel Berorientasi Pro Barat”, lulus dengan nilai A. Setamat itu Amien melanjutkan kuliah ke Notre Dame Catholic University, Indiana, AS, tahun 1974. Di tahun 1981 dia menyempatkan diri menimba ilmu ke Al-Azhar University, Cairo, Mesir. Namun tak lama kemudian di tahun 1984 kembali dia memasuki wilayah AS untuk meraih gelar doktor atau Ph.D dalam ilmu politik dari Chicago University, Chicago, AS. Pendidikan postdoctoral degree kembali dia jalani di Amerika tahun 1988-1989, di George Washington University, AS.
Politik dan Islam ibarat dua sisi sekeping mata uang dalam diri Amien Rais. Politik disiplin ilmunya dan Islam bidang kajian yang selalu menarik perhatiannya. Empat karya penelitian ilmiahnya membuktikan hal itu. Yaitu, “Prospek Perdamaian Timur Tengah”, “Perubahan Politik Eropa Timur”, dan “Kepentingan Nasional Indonesia dan Perkembangan Timur Tengah 1990-an” ketiganya diterbitkan oleh Litbang Departemen Luar Negeri. Satu lagi, “Zionisme: Arti dan Fungsi” diterbitkan oleh Fisipol UGM Yogyakarta.
Amien juga menulis tak kurang 22 judul buku sejak tahun 1983 hingga 1999. Semuanya tak beranjak jauh dari politik dan Islam. Warna yang sama tampak pula dalam kiprah perjalanan karirnya selama ini. Amien Rais adalah dosen ilmu politik serta aktivis di berbagai organisasi Islam seperti di Muhammadiyah dan ICMI. Sebelum terjun ke politik praktis Amien adalah Guru Besar di UGM mengajar mata kuliah Teori Politik Internasional, Sejarah dan Diplomasi di Timur Tengah, dan Teori-teori Sosialisme, serta mata kuliah Teori Revolusi dan Teori Politik di Fakultas Pascasarjana UGM.
Amien Rais seorang tokoh nasional berjiwa kebang-saan yang berlatar belakang sekaligus memiliki kedalaman religi Islam yang taat. Dia seorang cendekiawan muslim yang berjiwa kebangsaan. Seorang yang sejak kecil diasuh dalam keluarga Muhammadiyah yang taat. Dia seorang tokoh yang berkompeten hadir dalam eksisistensi kebangsaan sekaligus kompeten dalam eksistensi keislaman. Sehingga adalah pantas jika dia dijagokan sebagai calon presiden terkuat untuk bersaing dengan calon-calon lainnya. Sebuah bangsa berpenduduk mayoritas Islam berpandangan kebangsaan sangat plural seperti Indonesia sangat membutuhkan kehadiran sosok pemimpin seperti Amien Rais. e-ti/Majalah Tokoh Indonesia