
[ENSIKLOPEDI] Pria bertubuh tinggi besar dan membujang ini dikenal humoris, luwes dan sopan santun serta sangat teliti dan apik. Sehingga ia terkadang terkesan cerewet untuk mendapat hasil yang terbaik. Mantan Menteri Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi (Menparpostel), ini lebih 20 tahun bergelut di bidang keprotokolan sehingga digelari press officer kelas wahid. Mantan Direktur Jenderal Pariwisata (1982), ini fasih berbahasa Inggris, Prancis, dan Jerman.
Pria yang selalu berbusana rapih ini lahir di Yogyakarta, 5 Desember 1934. Alumni Akademi Dinas Luar Negeri (1957), ini dibesarkan ibunya, yang belakangan bermukim di Los Angeles, AS, sepeninggal ayahnya. Dia sempat kuliah di Universitas Filipina, Manila, namun tidak selesai.
Dia memulai karir sebagai penyusun program dan penyiar bahasa Prancis RRI Pusat, Jakarta (1957), sebelum diterima menjadi pegawai Kementerian Luar Negeri (1957). Sepuluh tahun kemudian, dia bertugas Konsul Jenderal RI di New York (1967), Sekretaris I (1970) dan Konsuler (1972).
Mantan Kepala Rumah Tangga Istana Kepresidenan (1972-1978), ini dianugerahi gelar Kanjeng Raden Mas Haryo Condronegoro dari Mangkunegara VIII. Pasalnya, antara lain, saat Istana Surakarta terbakar, ia salah seorang yang ikut sibuk dalam kelompok khusus, meneliti sebab- sebab kebakaran itu.
Sebelum diangkat menjadi Dirjen Pariwisata (1982), dia telah menjabat Dirjen Protokol dan Konsuler Departemen Luar Negeri (1978- 1982). Selain menjabat dalam birokrasi, dia menjabat Ketua ASEAN Sub-Committee on Tourism (1983-1986) dan Dewan Direktur PATA (1984-1986). tsl