
Data Singkat
Gusti Pangeran Hario (GPH) Djatikusumo, Pahlawan Nasional / Kasad Pertama | 1 Juli 1917 – 4 Juli 1992 | Pahlawan | D | Laki-laki, Islam, Surakarta, Jawa Tengah, pahlawan, militer, tentara, menteri, dubes, panglima
Nama:
Gusti Pangeran Hario (GPH) Djatikusumo
Pangkat Militer:
Jenderal Kehormatan (Purn)
Gelar Kepahlawanan:
Pahlawan Nasional, SK Presiden RI No. 073/TK/Tahun 2002, tanggal 6 November 2002.
Lahir:
Surakarta, Jawa Tengah, 1 Juli 1917
Wafat:
Jakarta, 4 Juli 1992
Makam:
Komplek Makam Imogiri, Bantul, Yogyakarta
Ayah:
Sunan Paku Buwono X
Ibu:
Kirono Rukmi
Istri:
Raden Ayu Suharsi
Advertisement
Saudara:
- Ingkang Sinuhun Paku Buwono XI
- G.P.H Purbonegoro
- Gusti Raden Ayu
- Bratadiningrat
- Kusumodiningrat
Pendidikan:
- ELS (Europesche Lagere School) setingkat Sekolah Dasar di Solo, 1921-1931
- HBS
- Sekolah tehnik tinggi di Delft, Belanda, 1936-1939
- Sekolah militer Corps Opleiding Reserce Officieren (CORO) di Bandung, 1941-1942
- Institut Teknologi Bandung, 1940-1941
- Bo’ei Giyugun Kanbu Renseitai, Pendidikan calon tentara Pembela Tanah Air (PETA) di Bogor, November 1944-Januari 1945
Karier:
- Kopral Taruna CORO
- Komandan Batalyon BKR di Surakarta
- Panglima Divisi IV di Salatiga
- Panglima Divisi V Ronggolawe di Mantingan, Rembang, 1 Juni 1946-1 Maret 1948
- Direktur Akademi Militer di Yogyakarta, 1948
- Kepala Staf TNI Angkatan Darat yang pertama, 1948-1949
- Komandan Sekolah Staf
- Komando Angkatan Darat (Seskoad)
- Direktur Zeni Angkatan Darat
- Menteri Muda Perhubungan Darat dan Pos, Telegraf dan Telepon Kabinet Kerja I, 1959-1960
- Menteri Perhubungan Darat dan Pos, Telegraf dan Telepon Kabinet Kerja II, 1960-1962
- Menteri Muda Perhubungan Darat dan Pos, Telegraf dan Telepon Kabinet Kerja III, 1962-1963
- Konsul Jenderal RI di Singapura
- Dutabesar dan Berkuasa penuh RI untuk Malaysia
- Dutabesar dan Berkuasa penuh RI untuk kerajaan Maroko
- Dutabesar dan Berkuasa penuh RI untuk Republik Prancis
- Anggota Pengurus Besar Persatuan Purnawirawan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Pepabri), 1970-1978
- Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Agung (DPA), 1978-1983
- Anggota Tim Penasihat Presiden mengenai Pelaksanaan Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (Tim P-7)
Perjuangan/Jasa-jasa:
- Turut bertempur melawan pasukan Jepang di Ciater, Bandung, Jawa Barat
- Turut mendirikan Sekolah Opsir Cadangan dalam rangka memberikan pelatihan militer bagi guru-guru dan pelajar sekolah menengah yang tergabung dalam kesatuan-kesatuan militer
- Melakukan perlawanan terhadap Belanda, saat terjadi Agresi Militer ke 2 dengan memimpin para taruna Akademi Militer bergerilya di sekitar Yogyakarta
Pusat Data Tokoh Indonesia (update 17/3/2023)