Tak Malu Lagi Jadi Capres

Mahfud MD
 
0
117
Mahfud MD
Mahfud MD | Tokoh.ID

[ENSIKLOPEDI] Setelah masa tugasnya sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) berakhir 1 April 2013, Mahfud MD tanpa sungkan mengaku siap menjadi calon presiden (capres). Menurutnya, karena sudah tidak lagi menjadi hakim konstitusi, ia tidak lagi malu-malu mengungkapkan ingin berpartisipasi di Pemilu 2014. Tapi, parpol mana yang akan mencalonkannya?

Dengan percaya diri, Mahfud yang dua periode menjabat Ketua MK, 2008-2013, dalam bahasa politik mengatakan kalau rakyat memang menghendakinya maju, ia tidak akan menolak kepercayaan itu. Asalkan, kepercayaan itu murni aspirasi rakyat, bukan dibuat-buat. “Akan saya pertimbangkan karena saya sekarang boleh bicara politik,” katanya usai pisah sambut dengan penggantinya sebagai hakim konstitusi Arief Hidayat di gedung MK, Senin (1/4/2013).

Guna mewujudkan ambisinya itu, Mahfud mengaku masih giat menghimpun data dan analisis, jaringan politik, melakukan analisis visi parpol. Untuk ini, dia pun sudah membentuk tim kecil. Sangat percaya diri, seolah tinggal pilih parpol mana setelah melakukan analisis visi parpol tersebut. Dia pun pergi umroh. Biasanya, ia dalam setahun dua kali umroh. Lalu, setelah pulang umroh, dia akan mengungkapkan jawaban terkait kesiapannya menjadi capres.

Nama Mahfud MD memang disebut-sebut beberapa pihak sebagai salah seorang capres alternatif. Walaupun masih sebatas capres alternatif penggembira. Sebab dia sama sekali belum punya (masuk) parpol yang menurut UU berhak mengusung Capres-Cawapres. UU belum memungkinkan Capres independen. Namun, anehnya ada pula suara yang ingin mencalonkannya dari jalur independen.

Selama menjabat Ketua MK, dia juga merespon pencapresan itu walau dengan diplomatis. Namun publik bisa melihat dengan terang betapa besar obsesinya menjadi capres. Bahkan dia sempat memidatokan bahwa seseorang menyebut dia akan menjadi Ketua Umum Partai Demokrat menggantikan Anas Urbaningrum. Namun pidatonya itu berlalu bagai guyonan politik, sampai berakhirnya KLB Partai Demokrat namanya tak pernah disinggung-singgung dalam internal Partai Demokrat.

Perihal rencana pencapresannya, dia mengakui belum ada partai yang secara resmi meminangnya. Dia pun belum masuk partai secara resmi. Namun, guna mewujudkan obsesinya, dengan percaya diri ia mengaku terus melakukan komunikasi politik dengan beberapa parpol. Namun, publik belum tahu partai mana yang mau memberikan tiket capres kepada seseorang dengan gratis? Bukankah parpol telah (semestinya) memiliki kader-kader sendiri? Hanya parpol ‘gagal’ yang mungkin menyediakan tiket capres kepada orang lain.

Harus diakui bahwa kinerja Mahfud MD selaku hakim dan ketua MK terbilang sangat baik, hanya sayang nilainya sedikit terdegradasi akibat ambisi politiknya. Idealnya, hakim MK itu mengosongkan diri dari ambisi politik. Dengan demikian, independensi MK ke depan bisa terus ditingkatkan, bukan sekadar dipertahankan.

Maka, kemungkinan dia akan kembali ke Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Ini adalah pilihan paling realistis baginya. Partai inilah yang membesarkannya ketika masa kepemimpinan Gus Dur. Di mata publik, Gus Dur-lah yang membuatnya dikenal banyak orang. Gus Dur saat menjabat Presiden secara mengejutkan mengangkatnya jadi Menteri Pertahanan. Sejak saat itulah publik mulai mengenal namanya.

PKB sendiri di bawah kepemimpinan Muhaimin Iskandar telah menggemborkan akan menyediakan karpet merah menyambut Mahfud untuk dijadikan Capres. Tapi hal yang sama juga dikemukakan Muhaimin dan para petinggi PKB kepada tokoh lainnya, seperti pedangdut Rhoma Irama. Kemudian, apakah Muhaimin Iskandar, selaku ketua umum PKB, akan ikhlas mengusungnya jadi Capres? Apakah Muhaimin ‘terpaksa’ harus mengakui kapabilitas dan elektabilitasnya lebih rendah (kurang mumpuni) sehingga harus mengikhlaskan tiket Capres atau Cawapres kepada Mahfud? Melihat jejak Muhaimin, jalan ini tak mudah dilangkahi oleh Mahfud. Jangankan Mahfud, Gus Dur, paman dan guru politiknya pun, dilawan dan ditelikung oleh Muhaimin. Sangat wajar (lebih realistis dari segi dukungan PKB) jika kini Muhaimin Iskandar berharap bisa menjadi Capres atau Cawapres. Bahkan peluang jadi Cawapres bagi Muhaimin selaku ketua umum PKB sangat terbuka.

Selain itu, Partai Golkar yang telah resmi akan mengusung Aburizal Bakrie atau Ical sebagai Capres 2014, juga menyebut-nyebut Mahfud MD sebagai Cawapres pendamping Ical. Namun hal ini masih berupa wacana (penggembira, pengeras suara). “Kita belum sampai pada membandingkan, tapi baru sampai pada menginventarisasi tokoh-tokoh nasional yang diproyeksikan akan mendampingi Ical. Dan Pak Mahfud adalah salah satunya,” ujar Sekjen Golkar Idrus Maham usai menghadiri acara open house yang digelar di rumah pribadi Mahfud MD di Jalan Haji Saidi No 43A, Tanjung Barat, Jakarta Selatan, Senin (1/4/2013).

Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar, Akbar Tandjung juga melihat Mahfud memiliki peluang besar untuk maju di Pilpres 2014. “Sekarang elektabilitasnya tinggi. Dengan demikian tentu beliau punya peluang untuk menduduki jabatan puncak di negara kita, baik sebagai presiden ataukah itu wapres,” ujar Akbar yang piawai berpolitik, sehingga setiap ucapan politiknya harus dicerna dengan nalar politik yang cerdas. Jangan ditelan mentah-mentah, seperti guyonan akan menjadi ketua umum Partai Demokrat itu.

Advertisement

Citra Diri

Sudah menjadi kebiasaan, seorang yang berambisi politik selalu berusaha meningkatkan citra diri, melakukan tebar pesona dengan berbagai cara, ada cara yang pantas, ada pula cara yang kurang pantas (berlebihan, ambisius). Mahfud MD selama menjabat Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) berhasil merebut panggung pencitraan diri tersebut. Dia adalah hakim dan ketua MK yang paling banyak bicara bahkan di luar konkeks jabatannya. Hal ini berhasil merebut perhatian publik, walaupun ada yang pro dan kontra.

Sesaat setelah mengakhiri tugas sebagai hakim MK, Mahfud MD juga mengumbar ke publik bahwa selama menjabat sebagai orang nomor satu di MK, dia sering diganggu terkait perkara di MK. Bahkan, tak jarang dia dimaki oleh orang yang kalah dalam suatu perkara. “Orang yang kalah kejam juga tuh. Saya sering dapat SMS dari kelompok yang kalah yang menuliskan pernyataan bahwa ternyata hakim MK mudah dibeli, hakim MK masuk neraka semua karena suap,” ungkap Mahfud. Hal ini sesungguhnya lumrah dan sudah menjadi ‘tunangan’ setiap hakim, tapi hakim lain tak mengum­barnya.

Menurutnya, banyak orang yang berupaya menyuap hakim di MK. Dia pun sudah menemukan orang yang menyuap pegawai di tingkat bawah dan sudah langsung dipecat. Mahfud mengatakan, kekuatan MK adalah pada Independensi dan jauh dari intervensi kekuasaan mana pun. “Putusan MK tidak bisa didikte pejabat setinggi apapun, tidak bisa ditekan LSM, tidak bisa disuap uang,” katanya. Dia pun berharap independensi MK ke depannya bisa terus dipertahankan.

Harus diakui bahwa kinerja Mahfud MD selaku hakim dan ketua MK terbilang sangat baik, hanya sayang nilainya sedikit terdegradasi akibat ambisi politiknya. Idealnya, hakim MK itu mengosongkan diri dari ambisi politik. Dengan demikian, independensi MK ke depan bisa terus ditingkatkan, bukan sekadar dipertahankan. Ch. Robin Simanullang | TokohIndonesia.com

Data Singkat
Mahfud MD, Ketua Mahkamah Konstitusi (2008-2013) / Tak Malu Lagi Jadi Capres | Ensiklopedi | Politisi, Guru Besar, Profesor, Ketua MK, Menhan, Hakim MK

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini