
[DIREKTORI] Arwin Rasyid, Dirut PT Telekomunikasi Indonesia Tbk dinobatkan sebagai salah seorang Tokoh Bisnis Paling Berpengaruh 2005 versi Warta Ekonomi. Misinya di Telkom adalah meningkatkan penetrasi telepon, terutama di pedesaan. Di bawah kendalinya, Telkom berhasil mendongkrak pendapatan.
Wartawan Ekonomi 28 Desember 2005: Sulit membayangkan seorang bankir kawakan memimpin sebuah perusahaan telekomunikasi kelas dunia. Namun, itulah yang terjadi pada perjalanan karier Arwin Rasyid. Mantan wakil ketua BPPN ini ditunjuk menjadi dirut PT Telkom Tbk. pertengahan tahun ini, menggantikan Kristiono.
Terpilihnya Arwin mementahkan prediksi berbagai kalangan. Pasalnya, Kristiono jelas lebih dijagokan memimpin Telkom lantaran mempunyai track record bagus di bisnis telekomunikasi. Bandingkan dengan Arwin yang selama ini identik sebagai bankir karena kariernya yang panjang di Bank Niaga, Bank Danamon, dan Bank BNI. Namun, justru namanyalah yang terpilih menjadi dirut lewat mekanisme RUPS.
Kini Arwin memimpin misi meningkatkan peran Telkom dalam penetrasi penggunaan telepon, terutama di pedesaan yang penetrasinya di Indonesia baru 50%. Padahal di Cina sudah 80%. Untuk merealisasikan misi ini, Telkom meluncurkan satelit Telkom 2, menggantikan satelit Palapa B4 yang habis masa tugasnya.
Satelit ini akan digunakan untuk mendukung layanan komersial seperti transmisi backbone: SLJJ, SLI, internet, jaringan komunikasi militer; jaringan akses: internet, distance learning, satellite news gathering, bisnis VSAT (perbankan, pertambangan); dan broadcast: TV broadcast, audio broadcast, dan telekonferensi. Misi ini juga membuat 43.000 desa berdering, sebagaimana tertuang dalam program Universal Service Obligation (USO).
Dari segi profit, Telkom diperkirakan dapat meraup pendapatan US$468 juta dari bisnis penyewaan Telkom 2. Pendapatan dari Telkom 2 dihitung dari 65% kapasitas transponder, masing-masing disewakan sebesar US$1 juta per tahun. Lalu, 24 transponder yang dimiliki Telkom dapat beroperasi selama 15 tahun dan bisa dioptimalkan menjadi dua kali lipat.
Meski baru lima bulan memimpin Telkom, kontribusi kepemimpinan Arwin sudah terasa. Supaya adil, lihat angkanya. Berdasarkan laporan kinerja perusahaan yang di-launch di Jakarta beberapa waktu lalu, pada triwulan ketiga Telkom mengalami kenaikan pendapatan sebesar 20%, dari Rp25,095 triliun pada periode yang sama tahun lalu menjadi Rp30,1 triliun. “Ini dibarengi peningkatan laba bersih dari Rp4,8 triliun pada triwulan ketiga 2004 menjadi Rp5,7 triliun atau naik 19% pada triwulan ketiga 2005,” papar Arwin.
Suami Dotty Suraida ini juga bisa mendongkrak pertumbuhan pelanggan selular Telkom. Saat ini total pelanggan Grup Telkom mencapai 36 juta. Peningkatan yang cukup berarti ada di Line in Service (LIS) Flexi yang tumbuh 244%, yakni dari satu juta pelanggan pada triwulan ketiga 2004 menjadi 3,7 pelanggan pada triwulan ketiga 2005. Untuk pelanggan selular, tumbuh 72% menjadi 24 juta. “Hingga kuartal ketiga 2005, Telkomsel masih menguasai pasar selular dengan market share 54%,” ucap Arwin. (harso kurniawan) e-ti