Talenta Presenter Ternama
Tantowi Yahya
[DIREKTORI] Meski cuma menggondol ijazah D1, ia mengasah talentanya hingga mengukir sejumlah prestasi dan dikenal sebagai presenter ternama, icon penyanyi country Indonesia, dan Duta Baca Indonesia. Kiprahnya sebagai figur publik semakin mantap dengan memasuki arena politik sebagai anggota DPR RI periode 2009-2014.
Tantowi lahir dan tumbuh di Dusun Indra Laya, Kabupaten Ogan Komering Ilir Palembang. Ayahnya H.M. Yahya Matusin, seorang kyai yang berprofesi sebagai pedagang kacamata dan ibunya Hj. Komariah Yahya, seorang tokoh partai PPP di Palembang, mendidiknya dengan baik. Oleh karena itu, meski tinggal jauh dari kota, pria kelahiran 29 Oktober 1960 ini sudah menyimpan cita-cita ingin menjadi orang sukses.
Selepas tamat STM pada tahun 1979, pria yang menjalani pendidikan dasar hingga lanjutan atas di kampung halamannya ini berangkat ke Pulau Jawa, persisnya ke kota pelajar Yogyakarta. Namun niatnya untuk kuliah terganjal ijazah STM-nya. Saat itu, lulusan STM tidak diperbolehkan melanjutkan kuliah ke universitas karena dipersiapkan untuk langsung bekerja.
Ditolak di universitas, tidak membuat niat Tantowi untuk kuliah berhenti. Ia kemudian mengambil program D-1 di Akademi Pariwisata Indonesia Yogyakarta. Setelah mengantongi ijazah diploma satu pada tahun 1982, ia kemudian hijrah ke Jakarta dan bekerja di Hotel Borobudur sebagai resepsionis.
Dalam perjalanannya, Tantowi sering berpindah-pindah pekerjaan karena ia merasa tidak ada tantangan di tempatnya bekerja. Selain di Hotel Borobudur, ia pernah bekerja di Hotel Hilton. Hingga suatu ketika pada tahun 1987, Wakil Direktur PT BASF Indonesia menawarkan pekerjaan padanya. Kesempatan itu tidak ia sia-siakan. Sejak bekerja di BASF, Tantowi mulai mengenal dunia hiburan. Di BASF, ia mengawali karirnya sebagai promotion officer. Dalam dua tahun, ia sudah menempati posisi sebagai promotion manager, sebuah posisi yang seharusnya diduduki lulusan S1 atau S2.
Setelah tujuh tahun bekerja di perusahaan pita rekaman tersebut, pada tahun 1994, Tantowi keluar dari BASF dan kebetulan bersamaan dengan itu, produksi pita kaset di BASF ditutup seiring dengan munculnya teknologi baru berupa disc.
Tantowi kemudian mendirikan PT Ciptadaya Prestasi yang sering disebut dengan akronim Ceepee (baca: Cipi), perusahaan yang bergerak di bidang rekaman, production house, artist management, promotion, dan event organizer. Beberapa artis yang berada di bawah bendera Ceepee adalah Lusi Rachmawati, Sherina, Molukas, dan Tantowi sendiri. Ceepee juga pernah merancang acara BASF Award 1992-1994, Miss Indonesia Paegeant 1994 sampai 1996, 60 Tahun Unilever Indonesia, Citra Pariwara 1994-1995, We Are Indonesia Concert Istana Bogor 1999, dan acara Panasonic Awards.
Nama Tantowi mulai dikenal masyarakat saat membawakan acara kuis Gita Remaja di stasiun TVRI pada tahun 1989. Selama lima tahun membawakan acara kuis itu, ia banyak menerima tawaran menjadi MC (master of ceremony) untuk berbagai acara. Popularitasnya semakin berkibar tatkala ia membawakan kuis bertaraf internasional “Who Wants to Be a Millionaire” yang ditayangkan di RCTI pada tahun 2001 hingga 2006. Ia juga pernah menjadi presenter acara “Are You Smarter Than a 5th Grader?” dan pemandu acara musik country di stasiun MetroTV. Kerja kerasnya di dunia presenter dihadiahi penghargaan The Most Favourite Television Quiz Host dalam ajang Panasonic Awards tahun 2003, 2004, dan 2005.
Selain menjadi pembawa acara, suami dari Dewi Handayani ini juga menjadi penyanyi musik country. Pada tahun 2000, pemimpin komunitas pecinta musik country seluruh Indonesia (ICMC) ini mengeluarkan album perdananya yang laku hingga menembus 300.000 kopi. Dalam album yang diberi judul Country Breeze ini, ia menyanyikan lagu andalannya Hidupku Sunyi, Aryati, dan Tangan Tak Sampai. Ia juga menyanyikan tiga lagu bersama adiknya Helmy Yahya yang dijuluki Raja Kuis Indonesia. Sederet penghargaan di dunia musik kemudian ia raih, antara lain penghargaan sebagai penyanyi Country & Balada Terbaik versi AMI-Sharp Awards 2001 dan Best Traditional Album Singer dalam AMI-Samsung Awards pada tahun 2004.
Tantowi mulai dikenal masyarakat saat membawakan acara kuis Gita Remaja di stasiun TVRI pada tahun 1989. Selama lima tahun membawakan acara kuis itu, ia banyak menerima tawaran menjadi MC (master of ceremony) untuk berbagai acara. Popularitasnya semakin berkibar tatkala ia membawakan kuis bertaraf internasional “Who Wants to Be a Millionaire” yang ditayangkan di RCTI pada tahun 2001 hingga 2006.
Sebagai figur publik yang dikenal suka membaca, ia kemudian didaulat menjadi Duta Baca Indonesia (DBI) oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (PNRI) pada tahun 2006. Dengan penyematan gelar tersebut, Ketua Perhimpunan Persahabatan Indonesia-Amerika (PPIA) masa bakti 2004-2006 ini bertugas meningkatkan kesadaran membaca masyarakat Indonesia dalam mewujudkan bangsa yang cerdas dengan melakukan kegiatan kampanye di bebagai media, baik cetak maupun elektronik. Terpilihnya Tantowi sebagai Duta Baca Indonesia tidaklah salah. Sedari kecil, ia sudah dididik untuk suka membaca. Tantowi sudah biasa melahap dua harian koran nasional Pelita dan Merdeka yang dibeli ibunya.
Itulah sebabnya, dalam menjalankan tugasnya sebagai Duta Baca Indonesia itu, ia selalu menuturkan pengalamannya bahwa kesuksesannya itu adalah berkat dorongan ibunya. Di dalam misinya menghimbau masyarakat untuk meningkatkan minat membaca, ia membuat semboyan “Ibuku Sebagai Perpustakaan Pertamaku”. Menurutnya, peranan keluarga sangat penting untuk meningkatkan minat baca masyarakat. Orangtua harus dapat menyediakan kebutuhan bahan bacaan bagi anaknya. Dan figur ibu menurutnya, harus bisa memberikan teladan membaca di lingkungan keluarganya.
Tidak hanya memotivasi masyarakat untuk meningkatkan minat baca, ia juga ingin berbagi pengalaman kepada orang lain. Untuk itu, pada tahun 2006, ia mendirikan Tantowi Yahya Public Speaking School (TYPSS). Sebuah sekolah yang mengajarkan bagaimana menjadi pembicara yang baik di depan publik. Ia meyakini, sebesar apapun gagasan atau ide, apabila tidak disampaikan secara baik hanya akan jadi bayangan.
Setelah sukses di dunia hiburan, sejak tahun 2009, Tantowi Yahya berkiprah sebagai politisi Senayan. Pada Pemilu 2009, ia terpilih menjadi angota DPR RI (2009-2014) mewakili Partai Golkar dari daerah pemilihan Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatra Selatan. Sebagai anggota dewan, ia duduk di Komisi I yang salah satunya menangani bidang pertahanan dan keamanan. eti | basan, mlp