Si Cantik yang Cinta Batik
Annisa Pohan
[SELEBRITI] Menantu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini dikenal sebagai model dan presenter yang cinta budaya khas Indonesia. Dalam berbagai kesempatan, dia selalu berusaha mengenakan batik dan memperkenalkan makanan khas Indonesia.
Lahir di Boston Amerika Serikat pada 20 November 1981, wanita bernama lengkap Annisa Larasati Pohan ini mengawali karirnya di dunia modeling sebelum dikenal sebagai presenter. Bermodal paras cantiknya yang khas Indonesia, gadis berdarah Batak-Jawa ini rajin mengikuti berbagai ajang di dunia modeling. Prestasinya sebagai model pun cukup membanggakan. Selain terpilih sebagai juara ketiga kontes Gadis Sampul tahun 1997, Annisa juga menjuarai ajang pemilihan Gadis Shampoo 2001.
Beberapa prestasi tersebut berhasil mengantarkannya ke dunia hiburan, khususnya dunia model Indonesia, dengan langsung dikontrak sebagai model iklan salah satu produk shampoo ternama. Setelah itu, alumni SMA 70 Bulungan ini merambah dunia broadcasting dengan bekerja sebagai penyiar radio OZ Bandung, presenter Bundesliga di RCTI dan presenter Good Morning di TransTV.
Pemiliki tinggi badan 164 cm ini resmi diperistri Agus Harimurti Yudhoyono pada 8 Juli 2005. Agus yang berprofesi sebagai prajurit TNI Angkatan Darat adalah putra sulung Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Sebagai istri prajurit, Annisa harus membiasakan diri berada jauh dari sisi sang suami karena panggilan tugas. Seperti saat Agus harus bertolak ke Afghanistan untuk menjalankan tugasnya sebagai pasukan PBB selama kurang lebih satu tahun lamanya. Padahal, pada waktu itu usia pernikahan keduanya baru menginjak hitungan bulan.
Tiga tahun membina rumah tangga, pasangan beda profesi itu akhirnya dikaruniai seorang bayi perempuan cantik yang lahir lewat operasi cesar pada 17 Agustus 2008 bertepatan dengan HUT RI ke 63. Cucu pertama SBY itu kemudian diberi nama Almira Tungga Dewi, nama yang khusus diberikan sang kakek itu diambil dari nama seorang ratu Kerajaan Majapahit.
Setelah menikah, praktis aktivitas Annisa di dunia hiburan berkurang, terlebih dengan statusnya sebagai seorang ibu. Putri kedua mantan Deputi Gubernur BI, Aulia Pohan, itu lebih berkonsentrasi untuk membesarkan putri semata wayangnya. Mengurus anak memberikan sensasi tersendiri bagi Annisa. Meski baru pertama kali, ia tak merasakan kesulitan yang berarti, terlebih ibunya, Mulyaningsih dan sang ibu mertua Ani Yudhoyono selalu membimbingnya.
Kesibukannya dalam merawat Almira justru bagaikan hiburan Annisa saat suaminya sedang menjalankan tugas. Annisa juga mengaku, selama berumah tangga dengan seorang prajurit, ia sudah merasa menyatu dengan lingkungan militer tempat sang suami mengabdi. Bahkan kerap ditinggal tugas untuk jangka waktu yang relatif lama pun sudah menjadi hal biasa bagi Annisa.
Sebagai menantu orang nomor satu di negeri ini, Annisa mendidik anaknya dalam hal berdemokrasi. Seperti saat ia mengikutsertakan sang buah hati ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) pada saat Pilpres 2009. “Aku memang sengaja membawa Almira ikut dalam pencontrengan. Aku pengen dia dapat belajar tentang bagaimana cara berdemokrasi sejak kecil. Aku yakin saat dia besar nanti, dia pasti akan melakukan hal seperti ini,” ujar wanita berambut indah itu.
Annisa sebenarnya sempat beberapa saat bermukim di Amerika Serikat untuk mendampingi sang suami yang meneruskan studinya. Meski tinggal jauh dari Tanah Air, Annisa tak melupakan budaya Indonesia. Di Negeri Paman Sam itu, ia berusaha memperkenalkan budaya khas Indonesia. Salah satu caranya adalah dengan mengenakan batik di setiap kesempatan. Bahkan pada saat hari raya, Annisa sengaja mengenakan baju muslim yang terbuat dari kain bercorak batik.
Annisa menepis batik terkesan tua dan kuno. Menurutnya, kini pakaian berbahan batik sudah mulai berevolusi menjadi batik modern. “Saya enggak canggung mempromosikan batik karena sekarang batik enggak ketinggalan zaman. Kalau bukan kita yang promosikan batik sendiri, terus siapa? Saya pakai baju yang senada dengan suami, dan selalu eye catchy,” demikian ujar Anisa.
Tak hanya batik, anak perempuan satu-satunya dari tiga bersaudara pasangan Aulia Pohan dan Mulyaningsih itu juga mempromosikan makanan khas Indonesia. Seperti saat menjamu teman-teman suaminya yang berasal dari berbagai negara dengan sajian ketupat dan opor ayam.
“Ada 71 orang dari banyak negara. Ada Singapura, Myanmar, Malaysia, Amerika, Jerman, campur jadi satu,” kata sarjana ekonomi lulusan Unpad, Bandung itu. “Mereka interest. Di situ saya memperkenalkan Indonesia kepada mereka,” tuturnya. e-ti | muli, red
