Bekerja Sungguh-sungguh

 
0
372
Stefanus BAN Liow
Stefanus BAN Liow

Senator Stefanus BAN Liow dilantik 29 September 2015 menjadi anggota DPD RI Sulawesi Utara PAW (Pengganti Antar Waktu) menggantikan Senator Maya Rumantir yang mencalonkan diri menjadi calon Wakil Gubernur Sulawesi Utara.  Dosen FPTK IKIP Negeri Manado (1995-2008) yang dikenal berdedikasi dalam menjalankan tugasnya sebagai anggota DPD ini akan maju lagi dalam persaingan ke kursi senator periode 2019-2024.

Stefanus BAN Liow merupakan salah satu figur anggota DPD yang patut diteladani. Komitmen pria kelahiran Amurang, 16 September 1967 ini bisa dilihat dari tingkat kedisiplinan dan kehadiran dalam mengikuti setiap pembahasan RUU, pengawasan dan kegiatan lainnya yang menjadi tugas dan wewenang DPD RI sebagai lembaga tinggi negara.

Oleh karena keteladanannya itu, Badan Kehormatan (BK) DPD-RI memberikan penghargaan atau reward kepada Stefanus pada 23 April 2018. Penghargaan tersebut diberikan oleh Ketua BK DPD RI Mervin Irian Sadipun Komber, ST, SE, MM pada Sidang Paripurna Ke-12 DPD RI Masa Sidang IV Tahun Sidang 2017-2018 di Gedung Nusantara V DPR/MPR/DPD RI yang dipimpin Wakil Ketua DPD RI Letjen Purn TNI Marinir Dr. Nono Sampono, M.Si dan Prof. Dr. Ir. Hj Darmayanty Lubis. Selain Stefanus B.A.N Liow, penghargaan yang sama juga diberikan kepada 10 anggota DPD RI yang tingkat kehadiran terbilang tinggi.

Penghargaan yang diterima Stefanus ini, diapresiasi oleh sejumlah kalangan bahkan mereka juga menyatakan jika Stefanus masih layak untuk kembali dipercayakan menjadi Senator Senayan lewat DPD RI.

Mengapresiasi respon positif yang diberikan, lulusan Institut Teknologi Minaesa (ITM) Tomohon (1992) ini menyatakan puji syukur kepada Tuhan yang senantiasa memberikan berkat lewat kekuatan, kesehatan dan hikmat dan hal ini tidak lepas dari dukungan masyarakat Sulawesi Utara yang didalamnya Pelsus Komisi P/KB GMIM di bawah kepemimpinan Pnt Dr Ir GSV Lumentut.

Meski sibuk sebagai senator, Stefanus tetap setia menjadi pelayan gereja di GMIM (Gereja Masehi Injili di Minahasa). Dia pernah menjadi Sekretaris Komisi Kerja Gereja dan Masyarakat Sinode GMIM, Tomohon (2000-2005), Sekretaris Komisi Pelayanan Pria/Kaum Bapa Sinode GMIM, Tomohon (2005-2010, 2010-2014) dan Ketua Komisi Pelayanan Pria/Kaum Bapa Sinode GMIM, Tomohon (2015-2018).

Dedikasinya dalam memperhatikan konstituen sudah tidak perlu diragukan lagi. Dia rutin melakukan kunjungan pada masa reses. Misalnya, kunjungan kerja yang dia lakukan pada 24 April hingga 20 Mei 2018. Stefanus mengatakan, dalam kunker kali ini Komite III DPD RI berfokus pada 6 poin, diantaranya rancangan Undang-Undang (RUU) Perlindungan Pasien dan RUU tentang Guru dan Dosen.

Pada 25 April 2018, Stefanus mengunjungi Kota Bitung. Nic Coffe di bilangan jalan Madidir dipilihnya untuk melakukan sosialisasi Empat Pilar kebangsaan, kepada masyarakat Kota Bitung yang diwakili oleh beberapa ormas, perwakilan warga, dan sejumlah wartawan. Sosialisasi dilakukan dalam suasana santai dan kekeluargaan, sembari menikmati kudapan yang disiapkan.

Empat pilar kebangsaan yang dimaksud yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika. “Sosialisasi empat pilar MPR-RI sudah menjadi tugas kami, termasuk untuk memasyarakatkan empat pilar tersebut, supaya masyarakat tetap ingat dan memegang teguh dasar Bangsa Indonesia tersebut,” jelasnya.

Sebab menurutnya, empat pilar tersebut yang membuat negara Indonesia tetap utuh sebagai kesatuan hingga saat ini meskipun terpisah oleh pulau, dan perbedaan agama. “Saya akan tetap memperjuangkan empat pilar ini, jika saya dipercayakan kembali menjadi anggota DPD nanti,” jelasnya.

Advertisement

Ia menjelaskan, pemerataan harus terjadi di seluruh Indonesia, termasuk di Sulawesi Utara. “Saya dipercayakan di bidang kesejahteraan rakyat, sehingga semua yang berhubungan dengan Kesra semisal pendidikan dan kesehatan menjadi bagian yang saya perjuangkan jika ada keluhan masyarakat,” jelas dia. Beberapa masukan yang akan ia bawa nanti yaitu soal pendidikan moral semisal PPKN, pendidikan Pancasila untuk kembali dimasukkan dalam kurikulum pendidikan.

Mengingat masa tugasnya akan berakhir pada tahun 2019 nanti, sementara masih banyak cita-cita yang belum terwujud sebagai anggota DPD RI, Stevanus kembali mendaftar untuk menjadi anggota DPD RI. Dosen Institut Teknologi Minaesa (ITM) Tomohon (1992-1998) ini didampingi sejumlah tim pemenangan mendatangi kantor KPU Sulut, Selasa (24/4/2018) dengan membawa berkas 3.137 KTP dukungan yang tersebar di 15 kabupaten dan kota. Ikut mendampingi Stefanus saat pendaftaran diantaranya Panglima Panji Yosua, Bryan Waleleng, Hanny J Pajouw, Jackried K Maluengseng, Ari Turangan, Frangklin Tamara dan aktivis-aktivis PKB GMIM lainnya.

Stefanus mengaku mendapat cukup banyak tawaran dari partai politik untuk maju sebagai calon legislatif.  “Tapi saya lebih memilih maju sebagai calon anggota DPD RI,” ujar Stefanus. Alasan dia, DPD RI adalah perseorangan dan independen bukan parpol.

Pada persaingan ke kursi senator periode 2019- 2024, dari 4 anggota DPD RI asal Sulut atau berstatus petahana, tiga di antaranya absen dari persaingan (Benny Rhamdani, Fabian Richard Sarundajang, Marhany Victor Poly Pua). Hanya Senator Stefanus BAN Liow yang kembali bertarung di DPD RI dan akan menghadapi 24 figur lainnya. Satu di antaranya adalah peraih suara kursi senator terbanyak periode lalu Maya Rumantir, yang mengundurkan diri dari DPD-RI karena mencalonkan diri sebagai calon Wakil Gubernur Sulawesi Utara. Bio TokohIndonesia.com | cid, red

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini