Langsung Terjun ke Lapangan
Adrianus Garu
Adrianus Garu, SE, M.Si menjadi anggota DPD-RI dapil Nusa Tenggara Timur periode 2014-2019 dengan meraih 140.502 suara dan menduduki peringkat ketiga. Saat bertugas di Komite IV DPD, Andre berusaha memperjuangkan apa yang menjadi aspirasi masyarkat NTT. Dia tidak segan-segan langsung datang ke lapangan bila melihat ada yang tidak beres di NTT.
Andre, sapaan akrab Adrianus Garu lahir di Lenteng, 8 Mei 1974. Masa sekolah dia lewati di beberapa kota. SD dan SMP di NTT. SMA di Surakarta. S1 di Sekolah Tinggi Ilmu Kertanegara Malang (STIEKMA), lulus tahun 2003 dan S2 di Universitas Wijaya Putra Surabaya, lulus tahun 2007.
Setamat SMA, Andre diterima bekerja sebagai staf lapangan PT. Megah Buana Citra Masindo Cabang Malang. Dia juga pernah bekerja sebagai konsultan pada PT. AJ Central Asia Raya Cabang Malang (1995-1998). Sembari kuliah, Andre memimpin beberapa perusahaan diantaranya sebagai Direktur CV. Adikarya Mandiri Ngada (1999-2003) dan Direktur PT. Komodo Prima Sukses (2003-2009).
Sejak muda, Andre sudah aktif mengikuti kegiatan organisasi diantaranya Ketua GABPEKNAS Kabupaten Manggarai Barat tahun 2003-2008, Ketua Mandat KADIN Kabupaten Ngada tahun 2001-2002, Sekretaris GABPEKNAS (Gabungan Perusahaan Kontraktor Nasional), Anggota Pemuda Pancasila Kodya Surakarta, Jawa Tengah tahun 1992.
Pada tahun 2009, Andre terpilih sebagai anggota DPRD Kabupaten Manggarai periode 2009-2014. Langkah politiknya terus berlanjut dengan terpilih sebagai anggota DPD dapil NTT periode 2014-2019, duduk di Komite IV DPD yang membidangi masalah Keuangan, APBN, Perbankan, Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah, Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Sesuai Undang-Undang (UU), tugas DPD memberikan pengawasan, budgeting dan legislasi seperti dilakukan DPR.
Selain bertugas bersama Komite, Andre juga melakukan tugas-tugas pribadi untuk memperjuangkan apa yang menjadi aspirasi masyarkat NTT. Misalnya, saat dia mengetahui ada berita tentang kemiskinan di Nangalanang yang disiarkan oleh salah satu televisi swasta, Andre langsung mengunjungi tempat itu dan menyerahkan bantuan pada Jumat, 2 Maret 2018.
“Saya merasa terpanggil untuk mengunjungi Nangalanang. Ternyata kondisinya memang sangat memprihatinkan,” ungkap Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Hanura Bidang Keanggotaan seperti dikutip Pos Kupang. Kondisi yang memprihatinkan itu termasuk kondisi rumah yang tidak layak. Juga akses jalan dan jembatan yang menghubungkan Borong-Nangalanang yang tidak diperhatikan. “Ini juga tamparan bagi pemerintah, ternyata masih ada warga yang tidak diperhatikan. Saya berharap kondisi Nangalanang turut jadi pelajaran bagi bupati Manggarai Timur yang baru nanti,” lanjut anggota Dewan Pembina Laskar Muda Hanura (Lasmura) itu.
Ditanya soal perkembangan politik di Tanah Air, Andre merasa kondisinya makin tidak sehat saja. Dia menilai banyak politisi dan elit saat ini yang merasa tidak nyaman dan terusik bisnisnya karena kehadiran Joko Widodo (Jokowi) sebagai presiden. Banyak politisi sakit jiwa gara-gara Presiden Jokowi. Kebiasaan bancaan pasal dan bancaan uang rakyat demi kepentingan pribadi dan kelompok, dikunci Jokowi. Ini yang membuat mereka marah,” kata dia beberapa waktu lalu.
Andre menjelaskan, karena tidak suka dengan Jokowi, para elit yang dikunci itu kemudian memprovokasi dan menghasut masyarakat. Mereka terus memprovokasi masyarakat agar berjuang bersama mengulingkan Jokowi. Berbagai isu miring yang tidak ada faktanya pun dilempar ke publik. Tujuannya hanya memancing kemarahan masyarakat supaya ikut gulingkan Jokowi. Padahal teriakan-teriakan itu terjadi karena lahan bisnis kotor diisolasi dan ditutup Jokowi.
”Mereka banyak mainkan isu dari isu PKI, isu suku, agama dan ras (Sara) dan isu tenaga kerja Cina. Yang paling aneh ajak-ajak masyarakat untuk tumbangkan presiden. Padahal itu untuk kepentingan pribadi mereka,” kata dia lagi. Dia meminta seluruh lapisan masyarakat Indonesia agar tidak percaya begitu saja ajakan dari politisi-politisi kotor.
”Saya selaku senator mengajak rakyat Indonesia bersatu untuk tolak politisi-politisi dari partai yang mau memecah belah bangsa. Rakyat harus sadar jangan salah pilih dalam Pemilu 2019. Jangan musang berbulu domba dan adu domba rakyat karena gagal menggolkan kepetingan mereka,” kata Andre yang pernah mendaftarkan diri menjadi Bakal Calon Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) periode 2018-2023 lewat Partai Hanura. Bio TokohIndonesia.com | roy, red