Kesibukan sebagai anggota DPR RI periode 2009-2014, tidak membuat Puteri Indonesia 1994 ini melalaikan tanggung jawabnya sebagai isteri dan ibu bagi keluarganya. Sebagai anggota dewan, ia sangat peduli dengan pendidikan masyarakat khususnya yang kurang mampu.
Di saat kawan-kawan seangkatannya sudah nyaris tenggelam namanya, Ida Kusumah tetap eksis berkegiatan sebagai artis film layar lebar maupun layar kaca. Ida menghembuskan nafas terakhirnya di sela-sela proses shooting sinetron populer Cinta Fitri, Kamis 25 November 2010.
Di masa jayanya, aktor ini termasuk dalam daftar The Big Five, jajaran artis film yang mendapat honor tertinggi saat itu. Sayang, usia tua belum membuatnya dewasa. Dia sudah dua kali 'kalah' oleh narkoba dan mendekam di hotel prodeo. Namun, ajaibnya ia masih mendapat tawaran untuk tampil dalam sejumlah film di antaranya Mengejar Mas-Mas (2007) dan Selimut Berdarah (2010).
Imajinasi desainer yang terkenal dengan rancangan feminim dan elegan ini tak hanya dituangkan dalam lembaran kain, namun juga pada keramik dan perhiasan. Rancangan-rancangannya berkelas mulai dari dekorasi yang simpel hingga busana yang glamour. Bersama sang istri, ia telah meluncurkan beberapa label diantaranya Sebastian Sposa (bridal), Bubble Girl (kids), Red label-Sebastian & Cristina dan Votum.Â
Ia mengawali kiprahnya di panggung hiburan lewat ajang pemilihan Miss Indonesia. Setelah gagal di kontes tersebut, ia memilih jalur dunia tarik suara. Meskipun banyak pihak memandang remeh kemampuan bernyanyinya dan menganggap dia hanya mengandalkan daya tarik lahiriahnya semata, namun dia tidak mau mundur. Kini dirinya benar-benar menceburkan diri di atas panggung, baik sebagai penyanyi maupun bintang film.
Sosok Cinta dalam film Ada Apa Dengan Cinta (AADC) yang dirilis tahun 2002, melambungkan namanya hingga ke Negeri Sakura. Oleh sejumlah kalangan, ia sempat dinobatkan sebagai salah satu ikon kebangkitan film nasional. Meski kebanjiran tawaran berakting, ia tergolong selektif dalam memilih peran sebab lebih mengedepankan idealisme ketimbang sisi komersil dari sebuah film.
Sebuah lagu melankolis berjudul 'Hati yang Luka' membuat namanya sangat populer di tahun 90-an. Dia termasuk penyanyi yang produktif, setidaknya ada 30 album solo yang telah dihasilkannya.
Ia termasuk seorang penyanyi yang sukses di dua aliran musik yang berbeda. Pertama, dia sukses di aliran rap hingga dia digelari Lady Rapper. Belakangan, ia juga sukses di aliran musik dangdut hingga ia sempat diunggulkan dalam beberapa penghargaan musik.
Masih ingat dengan lagu Kalau Bulan Bisa Ngomong yang booming di tahun 90-an? Aransemen musiknya yang enak didengar serta liriknya yang sedikit menggelitik namun tetap romantis menjadikan lagu itu tak mudah terhapus di benak siapa pun yang pernah mendengarnya. Lagu bertema cinta namun tidak cengeng itu dibawakan penyanyi asal tanah pasundan, Doel Sumbang berkolaborasi dengan pedangdut Nini Karlina.Â
Namanya terkenal setelah berperan sebagai Mbak Pur dalam sinetron Losmen yang pernah ditayangkan di TVRI pada era 80-an. Setelah masa keemasannya sebagai aktris berakhir, ia memilih menekuni bisnis butik pakaian muslim.
Musisi jazz berambut keriting ini menguasai hampir semua alat musik, dari keyboard, drum, gitar, saksofon, kecuali terompet. Kepiawaiannya memainkan "jurus-jurus" bergitar ala George Benson membuat ia dijuluki 'George Benson Indonesia'.
Nama desainer papan atas Indonesia yang karyanya digemari kalangan selebriti, pejabat dan tokoh dunia ini sempat tercoreng karena tersandung masalah hukum. Ia kemudian mencoba kembali berkarya dengan dukungan dari keluarga dan sahabatnya.
Wajah indo, tubuh kekar, serta kemampuan beladirinya pernah menghiasi layar lebar di tahun 80-an. Setelah masa keemasannya berakhir, aktor laga senior yang menguasai beladiri taekwondo ini kembali berakting dengan memainkan peran lain yang lebih menantang.
Perempuan berdarah Yogyakarta-Tegal ini menggebrak dunia fashion Indonesia dengan memperkenalkan Urban Crew, brand fashion bergenre unisex di akhir tahun 90-an. Kreativitas dan jiwa entrepreneurship kemudian mendorongnya untuk membuat beberapa lini bisnis seperti lembaga pendidikan fashion, sekolah model, konsultasi untuk industri kreatif, dan produk-produk kerajinan.
Penyanyi era 1980-an ini terkenal saat membawakan acara Aneka Ria Anak-anak bersama Kak Seto. Selain sering manggung untuk acara anak-anak, duet presenter kondang itu berhasil mencetak album dan rekaman dongeng anak-anak. Belakangan, perempuan murah senyum ini dikenal aktif dalam kegiatan pelayanan gereja dan kegiatan sosial.
Saat terkenal sebagai model dan penyiar berita di layar kaca, Wanda Hamidah malah memilih meninggalkan itu semua demi memasuki dunia politik. Setelah kurang lebih sepuluh tahun menjadi aktivis di Partai Amanat Nasional, artis Peduli Hukum dan HAM tahun 2008 ini kemudian menjadi anggota DPRD DKI Jakarta periode 2009-2014. Sebagai wakil rakyat, ia termasuk sosok yang berani dan peka terhadap penderitaan kaum marginal.
Meski bukan aktor pertama yang mampu berakting tunggal di atas panggung, kelihaiannya melakukan monolog selalu mengundang decak kagum. Aksi monolognya yang paling melekat di benak masyarakat adalah saat ia menirukan suara mantan presiden RI, HM Soeharto. Belakangan, penggiat kesenian di sejumlah teater ini aktif mengelola yayasan dan komunitas serta mengisi acara program mingguan "Sentilan-Sentilun" di sebuah stasiun televisi swasta.
Namanya terkenal setelah berperan sebagai Mbak Pur dalam sinetron Losmen yang pernah ditayangkan di TVRI pada era 80-an. Setelah masa keemasannya sebagai aktris berakhir, ia memilih menekuni bisnis butik pakaian muslim.
Di awal kemunculannya di blantika musik dangdut, penyanyi yang sudah tampil di atas panggung sejak usia 12 tahun ini kerap membawakan lagu-lagu lawas. Namun tak banyak yang tahu, biduanita yang pernah mendapat julukan "Krisdayanti Dangdut" (KD) ini awalnya merasa "alergi" terhadap musik dangdut.
Perbendaharaan kata yang luas berhasil menghantarkan alumni Universitas Katolik Atma Jaya ini menjadi presenter dan bintang iklan. Belakangan, bersama dua rekannya, ia mendirikan sekolah pencetak calon presenter masa depan.
Nama model dan bintang iklan ini mulai mendapat tempat di dunia presenter setelah tampil memandu acara siaran langsung Piala Dunia Sepak Bola 2006 di sebuah stasiun televisi swasta. Pilihannya itu sudah diganjar beberapa penghargaan diantaranya Presenter Sport Terfavorit versi Panasonic Gobel Award 2011.
Di usia yang belum genap 30 tahun, peraih penghargaan British Council's International Young Creative Entrepreneur (IYCE) Fashion Award 2009 ini sudah berhasil masuk dalam jajaran 'desainer mahal', dengan menawarkan tiga label: OscarOscar Colture, Oscar Lawalata etnik, dan OscarOscar ready to wear. Hampir 90% rancangannya buatan tangan dengan mengedepankan elemen tekstil asli Indonesia, pewarna alami dan budaya etnik.Â